mungkin karena ada yang bilang kelemahan lelaki dimata sedang kelemahan
wanita ditelinga..
artinya lelaki mudah runtuh kalo melihat sedang wanita lemez kalo dirayu

tau ah..

-----Original Message-----
From: Eko Bambang Subiyantoro [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 24, 2004 10:13 PM
To: Sirikit Syah
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: “Pusar SBY Memang Tidak Menarik
Untuk Dipertontonkan”



Mbak Sirikit,
yang menjadi pertanyaan adalah kenapa dengan pusar perempuan, kenapa
dengan pantat perempuan? kenapa
SBY tidak berkomentar ketika nyata-nyata pusar laki-laki terbuka
dengan bebas? Apa bedanya pusar laki-laki dan pusar perempuan?
sehingga seorang presiden merasa terusik.

Menurut saya, persoalannya terletak dalam cara pandang SBY terhadap
tubuh perempuan sebagai simbol pengobral seksualitas. Sama seperti
kebanyakan orang, prostitusi, pornografi
dan sebagainya masih memandang perempuanlah sebagai biang itu semua.
Maraknya prostitusi di Padang Sumatera Barat misalnya,berujung pada
dibentuknya perda maksiat dan sempat menghebohkan karena salah satu
isi Ranperda adalah melarang perempuan keluar malam mulai jam 22.00 -
05.00. Untung salah satu isi pasal yang menyudutkan perempuan behasil
di tolak.

Di Aceh, Tasikmalaya, Cianjur dan ciamis alih-alih
menerapkan Syariat Islam yang menjadi korban adalah perempuan. Di Aceh
misalnya, upaya penerapan syariat Islam berujung kekerasan terhadap
perempuan seperti, perempuan di cukur gundul ramai-ramai hanya karena
tidak memakai Jilbab. Pada suatu instansi pemerintah yang sempat saya
kunjungi di Aceh ada satu stiker yang tertempel jelas di pintu masuk
yang berbunyi "Wahai kaum Hawa Janganlah kamu mengundang mata lelaki
dengan menzinai auratmu yang terbuka". Begitukah syariat Islam
memandang perempuan? Namun, gegitulah masyarakat memandang perempuan.
Jadi ada sekian banyak aturan yang melekat pada perempuan sementara itu
tidak
terjadi pada laki-laki.

Kenapa SBY tidak menegur televisi ketika sejumlah tayangan buser,
patroli, sergap dan sebagainya yang nyata-nyata "memperkosa" perempuan
pekerja seks, sementara laki-laki pengguna jasa PSK tidak sedikitpun
terungkap. Namun ada sedikit saja pusar, ada sedikit saja pantat, kita
semua ribut yang pornografi, yang pornografilah. Coba mbak Sirikit
tengok RUU Pornografi dan Pornoaksi yang sedang menunggu giliran di
DPR, ada sekian banyak aturan yang khusus ditujukan kepada perempuan.
Pertanyaanku apakah perempuan memang sumber masalah pornografi?

Lalu kalau kita bicara taste dan decency bangsa Indonesia,
pertanyaanku lagi taste yang bagaimana ? Apakah seperti kebanyakan
orang yang selalu berlindung dibalik ayat-ayat agama? Yang selalu
berlindung dibalik moralitas?

Salam,
Eko Bambang S








Friday, December 24, 2004, 6:04:14 AM, you wrote:


Sirikit> Salam,
Sirikit> Masak sih, bicara seperti SBY tentang pusar perempuan
Sirikit> di televisi, dianggap represif dan otoriter (argumen
Sirikit> Gadis)? Padahal dia belum melakukan pelarangan atau
Sirikit> pembatasan apa-apa. Soal pakaian bebas, di Indonesia
Sirikit> sudah bisa kok, di mal-mal itu pakaian apa saja
Sirikit> dipakai. Apalagi di klub-klub malam, mau pusar atau
Sirikit> bawah pusar diobral juga suka-suka yang melakukan dan
Sirikit> yang gemar menontonnya. Tapi televisi adalah ranah
Sirikit> publik. Sudah sepatutnya isi televisi diatur demi
Sirikit> kepentingan publik. Kalau pusar diobral sambil pantat
Sirikit> dan pinggul digoyang seperti adegan bersenggama, pada
Sirikit> pukul setengah tujuh, pas usai Maghrib, menurut
Sirikit> kawan-kawan, banyak mana ibu-ibu Indonesia yang
Sirikit> menganggap itu 'kebebasan yang harus dihargai' atau
Sirikit> yang 'miris dan cemas atas pengaruhnya pada anak-anak
Sirikit> remaja mereka'? Lebih lanjut lagi, bukan soal jumlah
Sirikit> 'banyak mana yang setuju dan tidak setuju', tetapi
Sirikit> apakah sudah memenuhi 'taste & decency' bangsa
Sirikit> Indonesia? 

Sirikit> I am with you, Rio.

Sirikit> Salam,

Sirikit> Sirikit
Sirikit> --- Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]>
Sirikit> wrote:

>> 
>> Wah, seandainya mas Satrio datang kemarin ke acara
>> QB pasti seru,,
>> karena dua pejabat KPI mas Ade Armando dan Bimo
>> Nugroho juga
>> datang,,,dan "pusar SBY" memang menjadi topik
>> menarik he..he..
>> 
>> ebs
>> 
>> 
>> Thursday, December 23, 2004, 6:20:28 PM, you wrote:
>> 
>> 
>> Satrio> SBY bicara begitu pasti dengan asumsi, tidak
>> Satrio> mempertontonkan pusar perempuan di televisi
>> adalah
>> Satrio> sikap menghargai dan menghormati perempuan.
>> Apalagi,
>> Satrio> bagi banyak kalangan Islam, mempertunjukkan
>> pusar sama
>> Satrio> saja dengan membuka aurat wanita.
>> 
>> Satrio> Ucapan SBY sudah pasti didukung para
>> rohaniwan, MUI,
>> Satrio> dan banyak kalangan ibu-ibu dan orangtua,
>> pengamat
>> Satrio> media, dsb...
>> 
>> Satrio> Tapi, oleh Gadis Arivia, ucapan SBY itu
>> malah dicap
>> Satrio> melecehkan perempuan!!!!!
>> 
>> Satrio> Mungkin saya harus tanya Boni, mantan
>> redaktur Jurnal
>> Satrio> Perempuan, untuk menjelaskan
>> ini...he..he..he... 
>> 
>> Satrio> Rio
>> 
>> 
>> Satrio> --- Eko Bambang Subiyantoro
>> <[EMAIL PROTECTED]>
>> Satrio> wrote:
>> 
>> >> 
>> >>
>> Satrio>
>>
Sirikit> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-267%7CX
>> >> Kamis, 23 Desember 2004
>> >> Gadis Arivia: “Pusar SBY Memang Tidak Menarik
>> Untuk
>> >> Dipertontonkan”
>> >> Jurnalis : Eko Bambang S
>> >> Jurnalperempuan.com-Jakarta. Perintah presiden
>> >> Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghentikan
>> >> tayangan yang lebih menonjolkan pusar perempuan
>> >> beberapa waktu yang lalu nampaknya mengundang
>> >> kritik. Pernyataan SBY tersebut dinilai tidak
>> >> memiliki perspektif perempuan dan melakukan
>> proses
>> >> dehumanisasi perempuan. 
>> >> 
>> >> Kritik tersebut seperti yang dilontarkan oleh
>> Gadis
>> >> Arivia, Board Of Director Yayasan Jurnal
>> Perempuan.
>> >> Pusar SBY memang tidak terlalu menarik untuk di
>> >> pertontonkan, namun SBY jangan seenaknya melarang
>> >> tampilnya pusar perempuan,” ujar Gadis. Menurut
>> >> Gadis, “pernyataan SBY ini mengandung
>> dehumanisasi
>> >> perempuan, justru menurut saya dia harus
>> >> dipersoalkan karena pernyataanya mengandung
>> >> pelecehan seksual. Mengapa tali pusar yang
>> >> dipermasalahkan, mengapa tidak laki-laki yang
>> >> kencing ditengah jalan yang kelihatan penisnya,
>> >> kenapa SBY tidak mempermasalahkan penis yang
>> >> diperlihatkan ketika membuat air kecil,” Kata
>> Gadis
>> >> yang merasa sensitivitas gendernya sangat
>> terusik. 
>> >> 
>> >> Menurut Gadis, sebelum SBY berkomentar soal
>> >> pornografi dan tali pusar, maka sebaiknya SBY
>> >> membaca terlebih dahulu Jurnal Perempuan edisi 38
>> >> ini, karena didalam edisi ini dihalaman 22
>> >> disebutkan pendapat Catharine MacKinnon yang
>> >> menyatakan bahwa pornografi adalah sebuah grafis
>> >> yang secara eksplisit memiliki tujuan
>> >> mensubordinasikan perempuan melalui gambar, atau
>> >> kata-kata dan termasuk dehumanisasi perempuan
>> >> sebagai objek seksual, benda-benda, komoditi,
>> >> penikmat penderitaan, sasaran penghinaan atau
>> >> perkosaan; dengan jalan diikat, disayat,
>> dimutilasi
>> >> atau bentuk-bentuk penyiksaan fisik. Atau juga
>> >> menempatkannya atau menggambarkannya sebagai
>> sasaran
>> >> pemuas seksual atau perbudakan. Demikian juga
>> dengan
>> >> grafis yang menunjukkan perempuan dipenetrasi
>> dengan
>> >> menggunakan benda atau hewan, direpresentasikan
>> >> secara biadab dalam skenario, cedera, penyiksaan,
>> >> dipertunjukkan secara seronok atau tak berdaya,
>> >> berdarah-darah, tersiksa atau disakiti dalam
>> konteks
>> >> yang membuat kondisi-kondisi seksual (tertentu). 
>> >> 
>> >> Bagi Gadis, pusar perempuan bukanlah hal yang
>> >> penting untuk dipermasalahkan. “Saya juga
>> mempunyai
>> >> anak perempuan dan saya disini sebagai ibu. Se
>> >> liberal-liberalnya saya kalau kita mempunyai anak
>> >> perempuan, selalu saja kita mempunyai nilai-nilai
>> >> ideal yang menurut kita ingin kita paksakan
>> kepada
>> >> anak perempuan kita. Nah itu juga suatu latihan
>> bagi
>> >> saya untuk menghormati anak saya untuk memilih
>> >> pakaian yang dia senangi. Saya tahu dia akan
>> >> berangkat remaja. Saya kira semua orang tua
>> >> mempunyai kegelisahan tersebut. Tetapi kita harus
>> >> menyikapinya dengan tidak berlaku otoriter atau
>> >> represif seperti yang dilakukan SBY,” ujar Gadis.
>> 
>> >> 
>> >> Gadis tidak setuju ketika pilihan-pilihan bebas
>> >> setiap manusia harus dibatasi. Misalnya agar anak
>> >> perempuan tidak mempertontonkan pusarnya maka dia
>> >> diberikan baju-baju yang semuanya panjang-panjang
>> >> dan tidak membolehkan dia memakai baju-baju yang
>> >> minim atau sedikit terbuka. “Saya kira kalau saya
>> >> mendidik Anissa anak saya seperti itu, saya kira
>> dia
>> >> tidak akan menjadi seseorang yang mempunyai
>> >> kepribadian yang bebas. Dia tidak akan mempunyai
>> >> spirit kebebasan tersebut. Bagi saya tetapi
>> ketika
>> >> anak saya memilih baju yang ingin ia pakai, dan
>> dia
>> >> telah memutuskan untuk memakai baju tersebut,
>> saya
>> >> sebagai ibu, orang yang dekat dengan dia, sebagai
>> >> teman yang dekat dengan dia saya hanya bisa
>> >> menerimanya, dan saya berharap memang itu
>> >> keinginannya, memilih baju seperti itu,” kata
>> Gadis.
>> >> Ditambahkan, “Saya harus bisa memahami karena dia
>> >> hidup dalam jaman yang berbeda dengan saya, dia
>> >> mempunyai spirit yang berbeda dengan saya, dan
>> saya
>> >> harus menghormati itu dan saya ingin juga dia
>> dengan
>> >> anaknya menghormati itu kelak, dan saya yakin
>> anak
>> >> kita itu jauh lebih cerdas dari kita, jauh lebih
>> >> bijaksana dari kita biarkabnlah dia hidup sebebas
>> >> dia, memilih terbaik bagi dia selama dia tidak
>> >> melanggar hak orang lain, “ jelas Gadis. 
>> >> 
>> >> Gadis akan menolak pornografi jika pornografi itu
>> >> pada akhirnya membangkitkan kekerasan terhadap
>> >> perempuan, membangkitkan dehumanisasi perempuan,
>> >> tetapi kalau ciuman, membangkitkan gairah seksual
>> >> apa itu melanggar hak. Gadis lebih peduli
>> >> membicarakan masalah pornografi ini pada aspek
>> >> perlindungan hukum bagi perempuan. “kalau kita
>> >> bicara pornografi, saya justru cenderung bicara
>> >> perempuan yang memerankan aksi-aksi porno itu
>> karena
>> >> kebanyakan tidak dilindungi hukum, itu suatu
>> >> pekerjaan yang tidak dilindungi hukum. Mereka
>> banyak
>> >> mengalami kekerasan, tidak dibayar sesuai dengan
>> >> upah dan seringkali dilecehkan oleh sutradara.
>> >> Justru saya lebih setuju berbicara tentang
>> hak-hak
>> >> perempuan itu. Sama seperti kalau kita bicara
>> >> prostitusi, saya tidak setuju melarang mereka,
>> >> memojokkan mereka, atau menilai moralitas mereka,
>> >> tetapi saya lebih setuju bahwa mereka ini adalah
>> >> sosok pekerja yang sangat rentan yang tidak
>> >> dilindungi hukum, yang ujung-ujungnya selalu akan
>> >> ditraficking. Dengan memfokuskan pembahasan
>> seperti
>> >> itu, kita lebih produktif dalam menyikapi masalah
>> >> pornografi,” ujar Gadis. 
>> >> 
>> >> 
>> >> 
>> >> 
>> >> 
>> >> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor
>> >> --------------------~--> 
>> >> $4.98 domain names from Yahoo!. Register
>> anything.
>> >>
>> Satrio>
>>
Sirikit> http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
>> 
Sirikit> === message truncated ===


Sirikit> __________________________________________________
Sirikit> Do You Yahoo!?
Sirikit> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
Sirikit> http://mail.yahoo.com 



Sirikit>
***************************************************************************
Sirikit> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat
Sirikit> Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality
Sirikit> & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
Sirikit>
***************************************************************************
Sirikit>
__________________________________________________________________________
Sirikit> Mohon Perhatian:

Sirikit> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
Sirikit> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
dikomentari.
Sirikit> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
Sirikit> 4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
Sirikit> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
Sirikit> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
Sirikit> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Sirikit> Yahoo! Groups Links



 







-- 
Best regards,
 Eko                            mailto:[EMAIL PROTECTED]





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: ppiindia@yahoogroups.com
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke