Berkaca pada Malaysia dan Beslan 
Message: Laporan : afp/ap/yyn 

Jumat malam akan berlalu tanpa pesta gemerlap di
Malaysia. Padahal hari itu, pergantian tahun terjadi
--sebuah simbol bagi berbagai perubahan. Pada Rabu
(29/12), Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi
pun lantang berkata, pemerintah membatalkan seluruh
hiburan perayaan tahun baru dan acara itu diganti
dengan doa khusu' penuh kerendahan hati, sebagai tanda

duka. 

Duka memang menyelimuti Malaysia setelah gempa dahsyat
Ahad lalu melahirkan bencana tsunami. Sekurangnya 65
warga Malaysia tewas disapu gulungan air laut. (di
Indonesia puluhan ribu orang ).Badawi pun tak segan
memotong masa liburannya ke Eropa, untuk pulang 
menyaksikan penderitaan di negerinya. Pada Rabu itu,
ia mengunjungi daerah Kota Kuala Muda, yang paling
parah terkena amukan alam. ''Kita akan menggantinya
dengan hari untuk berdoa. Kita akan berdoa semoga
negeri ini tak akan mengalami masalah serupa itu lagi.
Saya menyerukan kepada seluruh etnis agar berdoa 
menurut cara masing-masing, memohon agar Malaysia
hidup damai dan tenteram,'' kata Badawi seusai
kunjungan tersebut. Bagi negeri jiran ini, bencana
tsunami memang dijadikan pelajaran berharga bagi
mereka yang masih memiliki kehidupan. Padahal jika
berbicara secara matematis, jumlah korban di Malaysia
jauh lebih kecil dibanding di sejumlah negara,
termasuk Indonesia.

Tahun baru kali ini memang berbeda dibanding
sebelumnya. Terpaan bencanalah yang membuatnya
berbeda. Namun tak hanya bencana yang membuat tahun
ini berbeda. Di sektor tenaga kerja asing, Malaysia
bersiap menggiring para tenaga kerja ilegal untuk
diproses secara hukum. Tenggat amnesti bagi para
pekerja tersebut akan habis pada 31 Desember.
Dipastikan, 190 ribu dari satu juta tenaga kerja
ilegal tersebut berasal dari Indonesia. Jelas, ini 
bukan masalah kecil bagi Indonesia. Malaysia pun
menangkap kegalauan ngeri tetangganya yang saat ini
tengah dirundung duka. Selasa lalu Deputi PM Najib
Razak mengatakan tengah mempertimbangkan penundaan
deportasi massal terhadap para pekerja ilegal
tersebut. ''Kami memang belum membuat keputusan
seiring adanya bencana gempa dan tsunami yang
menghantam Indonesia,'' kata Razak. ''Namun kami
percaya bahwa pemerintah Indonesia dapat berhubungan
dengan pemerintah Malaysia jika mereka memiliki
permintaan yang patut kami pertimbangkan.'' Sayangnya,
belum ada kelanjutan mengenai berita tersebut.
Sementara waktu terus merangkak menuju berakhirnya 
tenggat. 

Mengenang Beslan 

Sikap simpatik pada korban bencana mengingatkan kita
pada Beslan, North Ossetia di Rusia. Masih ingatkan
Anda pada tragedi penyanderaan sebuah kompleks sekolah
pada September silam? Kala itu, drama penyanderaan 
berakhir dengan tewasnya 330 orang --172 di antaranya
anak-anak. 

Duka tampaknya masih menggores di Beslan. Seperti
halnya Malaysia, tak ada hingar bingar pergantian
tahun akan dirayakan di Beslan. Seluruh perayaan tahun
baru dibatalkan. Bahkan untuk pertama kalinya selama
sekian tahun, mereka mendobrak tradisi dengan tak
mendirikan pohon Natal di alun-alun kota. ''Keputusan
dibuat bersama dengan dewan umum dan pemerintah 
kota Beslan,'' kata ketua dewan publik, Mairbek
Tuayev, kepada kantor berita RIA Novosti.

Sikap ini tentu mengundang acungan jempol. Apalagi
telah tiga bulan telah berlalu sejak tragedi itu
terjadi. Sense of crisis yang kuat tampaknya menjadi
milik publik. Bahkan saat tragedi itu berlangsung,
pemerintah Rusia memutuskan masa berkabung nasional
selama 40 hari. Bahkan selama kurun itu pula televisi
di Rusia membungkam tayangan hiburan. Tak ada cerita 
bahwa penonton masih bisa ''kenyang'' berhaha-hihi dan
menikmati tayangan hiburan di televisi. 

Soal bersikap, tak ada salahnya belajar dari Malaysia
dan Beslan. Rasa duka ditanggung bersama seluruh awak
negeri. Duka pun tak hanya dirasakan sesaat, ketika
menonton siaran berita. Maukah kita berkaca pada
Malaysia dan Beslan?
 


=====
Albert Einstein : Gravity can not be held responsible for people falling in 
love.


                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Meet the all-new My Yahoo! - Try it today! 
http://my.yahoo.com 
 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to