http://www.suaramerdeka.com/harian/0501/10/opi04.htm
 Senin, 10 Januari 2005WACANA

Menggagas Pendidikan yang Berkualitas
Oleh: M Harminto AP

PRIORITAS utama program Kabinet Indonesia Bersatu, yang dinakhodai Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla, tidak hanya pemberantasan 
korupsi saja, tapi juga pemulihan kembali ekonomi, mengentaskan kemiskinan, 
mencerdaskan bangsa dan sebagainya. Pokoknya, segala permasalahan hidup 
bangsa harus ditangani secara komprehensif dan simultan, tidak 
sepotong-sepotong, meskipun dalam pelaksanaannya harus ada yang lebih 
diprioritaskan, tanpa meninggalkan sektor kehidupan yang lain.
Bagi bangsa yang bercita-cita luhur untuk mengembangkan kehidupan yang 
bermartabat, dihargai dan dihormati oleh dunia internasional, maka 
pengembangan sumber daya insani merupakan syarat mutlak yang harus 
dilakukan.
Bangsa perlu dicerdaskan hingga mempunyai intelektual yang berkualitas, 
spiritual dan keterampilan yang unggul, kompetitif, sehingga mampu bersaing 
dari bangsa-bangsa lain. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan, baik 
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh lembaga-lembaga masyarakat 
penyelenggara pendidikan.
Meskipun sudah ada UU yang mengatur masalah pendidikan, yaitu UU No 20 Tahun 
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, namun belum cukup dengan adanya UU 
tersebut. Masih diperlukan political will dari pemerintah untuk dapat 
mewujudkan pendidikan yang benar-benar berkualitas.
Berbagai Kendala
Kendala klasik yang dihadapi dunia pendidikan, di antaranya tenaga pendidik 
yang kurang berkualitas dan kurang profesional. Dr Nugroho, salah seorang 
staf ahli Dewan Pendidikan Jawa Tengah, dalam salah satu diskusi yang 
diselenggarakan oleh Paguyuban Bhakti Praja Jawa Tengah --organisasi mantan 
anggota DPR/MPR RI-- menyatakan bahwa banyak lulusan SD belum bisa 
"membaca".
Pengertian bisa membaca tidak hanya sekadar mengeja apa yang tertulis, tapi 
juga dapat memaknai apa yang ditulis. Hal ini karena guru hanya mengajarkan 
rangkaian huruf-huruf yang membentuk kalimat, tapi tidak pernah memberikan 
pengertian dan makna dari kalimat tersebut.
Dr Rofiq Anwar, Rektor Unissula, menyatakan dalam diskusi tersebut, bahwa 
pendidikan pada hakikatnya tidak hanya sekadar transformasi keilmuan, tapi 
lebih luas lagi menanamkan nilai-nilai moral atau akhlak mulia. Akibat 
ketidakmampuan pengajar menanamkan nilai-nilai moral, maka banyak siswa di 
semua tingkatan pendidikan melakukan tindakan amoral, free sex, tawuran, 
penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya.
Kendala lain adalah kurangnya dedikasi dan rendahnya disiplin para guru. 
Menurut Taruna SH, salah seorang ketua PGRI Jawa Tengah, salah satu 
penyebabnya ialah rendahnya kesejahteraan para pengajar.
Selain masalah-masalah edukatif dan kesejahteraan pengajar, perangkat fisik 
dan sarana pendidikan juga kurang memadai. Gedung sekolah, terutama SD, 
banyak yang sudah reyot, tidak adanya perpustakaan yang lengkap, tidak 
tersedianya laboratorium yang memadai dan sebagainya. Semua itu 
mengakibatkan mutu pendidikan rendah. Hal ini disebabkan biaya yang 
tersedia, baik yang berasal dari APBN maupun APBD, sangat rendah.
Meningkatkan Anggaran
Biaya pendidikan pada tahun anggaran 2003, dari APBN hanya dialokasikan 3% 
dari jumlah anggaran yang tersedia. Pada tahun 2004 mengalami kenaikan, 
meskipun tidak signifikan, yakni naik menjadi 5%.
Sedang kemampuan APBD Jawa Tengah hampir sama dengan alokasi nasional. 
Idealnya dan sudah diamanatkan dalam UU No 20 Th 2003, untuk anggaran 
pendidikan harus disediakan 20% dari APBN dan 20% dari APBD. Ketentuan 
tersebut belum bisa dicapai karena 40% jumlah APBN dipergunakan untuk 
angsuran dan bayar bunga pinjaman luar negeri.
Untuk dapat mencapai batasan 20% tersebut, maka pemerintah pusat maupun 
pemerintah daerah harus melakukan berbagai langkah pengetatan anggaran, baik 
dari belanja maupun upaya-upaya strategis peningkatan pendapatan negara.
Pengetatan anggaran belanja bisa dilakukan misalnya dengan menghapus biaya 
kunjungan ke luar negeri, baik untuk eksekutif maupun legislatif. Kunjungan 
ke luar negeri hanya dilakukan untuk hal-hal yang benar-benar urgen, 
sedangkan kunjungan yang bersifat studi banding dihapus.
Pembelian kendaraan dinas untuk pejabat negara dilakukan secara selektif, 
dan dibeli bukan kendaraan mewah sekelas Volvo atau Mercy yang harganya 
sangat mahal. Apa yang dilakukan oleh Ketua MPR Dr Hidayat Nurwahid yang 
menolak menggunakan kendaraan dinas mewah Volvo, patut dicontoh. Karena 
wibawa dan gengsi pejabat negara tidak ditentukan oleh mobil dinasnya, tapi 
oleh perilaku dan kebijaksanaannya melakukan tugas-tugas kenegaraan.
Kecenderungan saat ini, hampir di semua daerah, ketua dan wakil ketua DPRD 
kabupaten dan kota dibelikan mobil dinas baru dan mewah, meskipun sebenarnya 
mobil dinas lama masih layak pakai.
Adapun upaya peningkatan pendapatan negara, salah satunya adalah 
menyukseskan program seratus hari Kabinet Indonesia Bersatu, pemberantasan 
korupsi.
Sinyalemen Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo, pada tahun 1980 kebocoran 
anggaran kurang-lebih 30% dari APBN, kemungkinan sekarang sudah lebih dari 
angka tersebut.
Presiden dalam pidato pencanangan gerakan antikorupsi menyatakan bahwa 
beberapa instansi menjadi lahan korupsi, di antaranya ialah Dirjen Pajak, 
Bea Cukai, juga pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dengan cara 
memanipulasi APBD dan mark up terhadap proyek di daerah.
Dalam kondisi keterbatasan anggaran, maka perlu adanya skala prioritas 
pelaksanaan proyek-proyek fisik. Bagi proyek yang tidak terlalu mendesak dan 
kurang urgen, hendaknya ditangguhkan. Demikian juga proyek-proyek penelitian 
bisa dilaksanakan oleh perguruan-perguruan tinggi dengan anggaran yang 
disediakan oleh perguruan tinggi tersebut.
Dalam bidang edukatif, pemerintah perlu melakukan kebijaksanaan yang tepat, 
di antaranya merancang kurikulum sedemikian rupa sehingga anak didik/lulusan 
memiliki kompetensi yang andal dan mampu bersaing di tingkat nasional dan 
global.
Buku pelajaran harus dirancang dan disusun sesuai dengan standar kompetensi 
yang diharapkan, dan tidak setiap tahun ajaran diganti, karena hal ini 
sangat membebani orang tua siswa, terutama anak dari keluarga kurang mampu.
Perlu adanya perubahan paradigma dari pendidikan sebagai komoditas komersial 
ke arah pendidikan sebagai servis.
Untuk mewujudkan tenaga pengajar yang berdedikasi tinggi, disiplin, 
berkualitas dan profesional, maka sudah sewajarnya kalau kesejahteraan 
mereka ditingkatkan dan selalu diadakan penataran serta pelatihan untuk 
meningkatkan kemampuan mereka.
Dengan upaya-upaya tersebut, maka anggaran pendidikan 20% bukan hanya 
sekadar angan-angan dan akan terwujud pendidikan yang berkualitas dengan 
biaya murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. (29)
- M Harminto AP, Wakil Ketua Lembaga Hikmah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah 
Jawa Tengah. 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke