AFKAR

MENGAPA MEREKA MEMBENCI KITA ?

Oleh: Yahya ‘Abdurrahman

 

               

                Sesaat setelah Peristiwa 11 September Bush (baca AS) langsung 
mengaitkannya dengan kaum Muslim.  Ia beralasan, “karena mereka membenci kita.” 
 Perkataan itu pun dibenarkan oleh bangsa Amerika.  Cap teroris lalu dilekatkan 
kapada kaum Muslim. Hal itu juga diamini dan didukung oleh Gerhard Schroeder 
(Kanselir Jerman), Tony Blair (PM Inggris), Berlusconi (PM Italia), serta para 
pemimpin, politisi, akademisi dan banyak masyarakat Barat. 

Richard P. dalam New York Observer 17 September 2001 menulis:

Sungguh, Amerika adalah imperium kapitalisme demokrasi....Setiap orang di dunia 
yang tidak bernasib baik memperhatikan kita sebagai negeri dan kebudayaan.  Ia 
melihat kita berada dalam kemuliaan.  Jika dalam dirinya terdapat ketamakan, ia 
akan berusaha mendatangi kita atau akan mengekor kita.  Jika dalam dirinya 
terdapat pola pikir tertindas, ia akan menyerahkan kepemimpian kepada kita. 
Jika dia memiliki sumber yang cukup atau yang seimbang, ia akan berupaya 
memerangi kita....Sesunguhnya orang-orang yang gagal di dunia membenci kita, 
karena kita kuat, kaya, dan berada dalam kebaikan.

Bush juga pernah berkata, “Mereka (kaum Muslim) dengki kepada kita karena 
dengki dengan peradaban, pola kehidupan, kebebasan, dan demokrasi kita.”

Ungkapan itu merupakan klaim bahwa kaum Muslim membenci Barat (AS) karena 
tsaqâfah (budaya) kaum Muslim itu kuno dan rusak, sementara tsaqâfah mereka 
modern dan penuh kebaikan; karena kaum Muslim iri dengan kekuatan dan kehebatan 
mereka; karena kaum Muslim itu fundamentalis, radikal, dan teroris. 

Benarkah klaim mereka itu?  Benarkah tsaqâfah mereka maju dan penuh kebaikan? 
Benarkah kehidupan mereka mulia?  Benarkah kaum Muslim pantas iri terhadap 
ideologi dan kehidupan mereka?





Kemajuan yang bisa mereka banggakan—meskipun diselimuti cacat—sesungguhnya 
hanyalah kemajuan sains dan teknologi, tidak lebih.  Sayangnya, kemajuan itu 
mereka monopoli demi kesejahteraan mereka sendiri—bukan untuk kemaslahatan 
seluruh manusia—dan untuk mengeksploitasi bangsa lain.  Bangsa dan umat lain 
hanya mereka jadikan sebagai pembeli produk teknologi mereka tanpa diberi 
kesempatan untuk mempelajari sains dan teknologi itu sendiri. Mereka tidak 
mengenal konsep penyebaran sains dan alih teknologi kepada manusia lain.  

Selain itu, apa yang dimiliki Barat (dan AS) yang mereka klaim membuat dengki 
dan melahirkan kebencian kaum Muslim, tidak lain hanyalah sejumlah cacat dan 
aib kehidupan dan sistem hidup yang buruk.  Di antara aib itu adalah: 

1)  Perilaku konsumtif sebagai cara hidup. 

2)  Konsepsi kebebasan yang menjadi keyakinan dan pilar sistem mereka. 

3)  Konsepsi individualis yang sangat menonjol. 

4)  Mereka tidak beragama dalam berinteraksi dengan orang lain maupun dalam 
bermasyarakat. 

5)  Angka perceraian yang sangat tinggi dan rusaknya ikatan keluarga.

Ideologi Kapitalisme dengan demokrasi yang mereka banggakan tidak lain 
merupakan ideologi dan konsepsi yang dipenuhi kerakusan, keserakahan, nafsu 
penjajahan dan perbudakan, serta kebohongan.  Kebohongan-kebohongan Bush dan 
penguasa Barat lainnya sejak dulu sampai sekarang dalam ideologi kapitalis 
adalah hal yang biasa terjadi.  

Mereka mengklaim, dengan demokrasi rakyatlah yang memerintah. Hal itu hanyalah 
bualan kosong belaka.  Faktanya, yang berkuasa di tengah mereka adalah 
sekelompok birokrat yang berkoalisi dengan para kapitalis pemilik modal.  
Mereka beraktivitas bukan demi rakyatnya, tetapi demi kepentingan mereka 
sendiri dan para kapitalis itu.  

Walter Lippman mengungkapkan:

Masyarakat sesungguhnya telah dibagi pada mayoritas, yaitu mayoritas orang awam 
dipimpin oleh “kelas khusus” dari orang-orang istimewa. Mereka adalah 
orang-orang yang memegang kekuasaan.  Merekalah yang menetapkan kemaslahatan 
masyarakat. Mereka ini menjadi kaum birokrat murni yang mengabdi secara khusus 
kepada para kapitalis pemilik modal. Hanya saja, hakikat interaksi birokrat dan 
kapitalis itu tidak boleh tersebar kepada mayoritas masyarakat awam, karena 
mereka tidak akan dapat memahami perkara. Atas dasar ini, mayoritas masyarakat 
awam beranggapan bahwa mereka mengelola kekuatan demokrasinya. Kaum birokrat 
itu wajib menjadi perekayasa anggapan ini (‘Abd al-Hayyi Zalûm, Imbratûriyyah 
asy-Syarr al-Jadîdah (Imperium Keburukan Baru).

Sementara itu, kehidupan masyarakat Barat (khususnya AS) adalah cermin 
kehidupan yang sangat buruk.  Bahkan AS menjadi negara dengan angka 
kriminalitas nomor satu di dunia. Departemen Kehakiman AS melaporkan bahwa 
antara 1964-1994 telah terjadi 25 juta kasus kriminal. Laporan FBI menyatakan, 
pada tahun 2001 di AS terjadi 6.6 juta kejahatan; 1,3 juta (20%) di antaranya 
berupa kejahatan rasial  (karena perbedaan warna kulit). Menurut Departemen 
Kehakiman AS, pada th. 2002, jumlah narapidana 6.6 juta orang.  Asosiated Press 
melaporkan, di AS terjadi pembunuhan setiap 22 menit, pemerkosaan setiap 5 
menit, dan pencurian setiap 49 detik.  Karena itu, berdasarkan survei 
Associated Press, 52% laki-laki dan 68 % wanita di AS merasa khawatir akan 
menjadi korban kejahatan. Artinya, separuh lebih dari masyarakat AS hidup 
dengan dibayangi ketakutan akan ancaman kejahatan. Ini adalah kehidupan yang 
sangat tidak mengenakkan. Seperti itulah cermin kehidupan di AS, “tanah 
kebebasan”.  Sungguh aneh
 kalau ada orang yang merasa iri dengan kehidupan seperti itu.

Dari sisi kehidupan keluarga, angka berikut menjelaskan buruknya kehidupan 
keluarga di AS.  Angka perceraian th. 1997: 1,164 juta dan th. 1998: 1,94 juta. 
Th. 1999 jumlah laki-laki yang dicerai 8,57 juta (8,3%) dan wanita 11,3 juta 
(10,2%).  Besarnya angka perceraian ini mengakibatkan banyak anak yang tumbuh 
di luar pengasuhan kedua orangtuanya.  Akibatnya, dari hasil penelitian yang 
dilakukan di seluruh wilayah AS dan dimuat di http:www.divorcemagazine.com 
terungkap: 63% pembunuhan di usia remaja, 90% anak yang melarikan diri, 85% 
anak yang memiliki masalah perilaku, dan 85% anak yang dipenjara berasal dari 
anak dengan orang tua tunggal (bapak atau ibu saja) atau yang diasuh di panti 
asuhan. Keburukan itu belum ditambah lagi dengan jutaan kasus HIV dan AIDS, 
masalah lesbianisme dan homoseksual, pengabaian terhadap orangtua, serta 
segudang masalah keluarga dan sosial lainnya.

Jelas, tidak ada satupun hal dari kehidupan di Barat (khususnya AS) yang bisa 
membuat kaum Muslim iri.  Orang yang sehat akal tidak akan mengangan-angankan 
kehidupan seperti kehidupan Barat (AS) itu.  Oleh karena itu, klaim Bush bahwa 
kaum Muslim membenci mereka karena iri terhadap ideologi, demokrasi, dan 
kehidupan mereka jelas tidak berdasar.  Semua itu hanyalah bualan Bush. Jadi 
sebenarnya, siapa yang membenci siapa?

 

Barat (AS)-lah yang Membenci Islam dan Kaum Muslim

Realita yang sesungguhnya menunjukkan bahwa Barat (AS)-lah yang membenci Islam 
dan kaum Muslim.  Merekalah yang merasa iri dengan kehidupan kaum Muslim.  
Mereka merasa iri ketika melihat keluarga kaum Muslim diikat oleh ikatan kasih 
sayang penuh kehangatan.  Anak memuliakan orangtua, orangtua memelihara urusan 
anak-anaknya.  Dalam kehidupan kaum Muslim, silaturahmi menjadi sesuatu yang 
suci; berbakti kepada orangtua menjadi kewajiban suci para anak; para wanita 
menaati suaminya; para suami senantiasa memperhatikan dan melindungi para 
istri; peka dan perhatian terhadap tetangga menjadi ketentuan syariat; dan 
masih banyak lagi aturan-aturan interaksi sosial di tengah kaum Muslim. Semua 
itu terpelihara dalam kehidupan kaum Muslim dan—sebaliknya—hilang dari 
kehidupan mereka.

Mereka juga dengki terhadap berbagai kekayaan alam yang dianugerahkan Allah, 
yang terhampar di bumi kaum Muslim.  Hal itu mencuatkan kerakusan dan ketamakan 
mereka. Jadilah mereka “para perompak” yang merampok kekayaan negeri-negeri 
Muslim, dibantu oleh kaki tangan mereka.

Namun sebenarnya, kerakusan dan ketamakan mereka itu bukan sekadar karena iri 
terhadap kaum Muslim, tetapi merupakan implikasi ideologi Kapitalisme yang 
mereka yakini. Penjajahan merupakan metode baku penyebaran ideologi Kapitalisme 
ini. Ideologi Kapitalisme secara mendasar melekatkan sifat rakus, serakah, 
nafsu menjajah dan memperbudak manusia lain dalam diri setiap penganutnya; 
apalagi seperti AS yang menjadi pengemban aktif dan pemimpin ideologi ini.

Atas dorongan ideologi Kapitalisme dengan dasar akidah sekular itulah kebencian 
mereka tehadap kaum Muslim dan Islam meraksasa.  Kebencian ideologis ini sarat 
dengan nafsu bumi hangus melengkapi nafsu menjajah dan memperbudak yang sudah 
include dalam diri mereka.  

Akidah sekular yang menjadi landasan ideologi Kapitalisme mendoktrinkan 
keyakinan untuk memisahkan agama dari pengaturan kehidupan. Akidah ini juga 
mendapat pembenaran spiritual melalui ungkapan Bible yang menyatakan, “Render 
unto Caesar what is Caesar’s and unto God what is God’s”. Jelas keyakinan ini 
bertentangan sepenuhnya dengan Islam.  Akidah Islam menghendaki pengaturan 
kehidupan dilakukan menggunakan sistem dan aturan yang berasal dari Allah Swt.

Dengan demikian, secara ideologis dan spiritual, Barat (AS) memang membenci 
Islam dan Kaum Muslim.  Bush, pasca II September, serta-merta tanpa investigasi 
lebih dulu langsung menuduh pelakunya adalah kaum Muslim.  Begitu juga dengan 
sangat jelas ia menyatakan WoT (War on Terrorism) sebagai Crussade (Perang 
Salib) baru.

Karen Amstrong menyatakan:

Kami di barat mempunyai sejarah yang panjang dalam bentuk kebencian dan 
permusuhan terhadap Islam. Akan tetapi, kebencian terus nampak menonjol dan 
bertambah kuat di seputar Atlantik. Tidak ada sesuatu pun yang menghalangi 
manusia untuk menyerang agama ini (Islam) hingga sekalipun mereka tidak 
mengetahui secuil pun tentangnya.

Prof. Peters B. dari Conecticut College juga berkata, “Sungguh, kultur bangsa 
Amerika terus dipengaruhi oleh jiwa Perang Salib. Hal itu menjadikan mereka 
memandang Islam sebagai sumber ancaman.”

Bernard Lewis pada th. 1990, dalam tulisannya, “Roots of Muslim Rage” 
(Akar-akar Amarah Kaum Muslim), secara ideologis juga telah menempatkan Islam 
dan kaum Muslim sebagai lawan bagi Barat dan Kapitalisme.  Hal itu semakin 
diperkuat oleh Huntington dengan “Clash of Civilization”-nya yang sangat 
mempengaruhi para politikus Barat (AS), yang semakian menempatkan Islam dan 
kaum Muslim sebagai lawan tunggal bagi Kapitalisme setelah runtuhnya komunisme. 

Belakangan, Will Hutton juga berkata, “Islam radikal merepresentasikan 
tantangan terbesar bagi peradaban Barat setelah runtuhnya fasisme dan 
Komunisme.”  

Banyak analis di Barat meyakini bahwa War on Terrorism (WoT) adalah babak 
lanjutan dari perang ideologi Kapitalisme: pertama menghadapi fasisme, kemudian 
Komunisme, dan sekarang melawan apa yang mereka percayai sebagai terorisme 
Islam.  Lebih dari itu Prof. Chris Brown menyifati WoT dengan ungkapan, “Apa 
yang kita punya adalah perang antara dua konsepsi yang berbeda tentang tatacara 
hidup yang seharusnya.”  

Sasaran WoT adalah seluruh Dunia Islam.  Afganistan dan Irak telah menjadi 
sasaran invasi militer AS. Berikutnya adalah Iran dan Syiria.  Dalam hal ini, 
Pejabat Sekretaris Negara AS Jhon R. Bolton menyatakan pada akhir Oktober lalu, 
“Presiden Bush memutuskan untuk berusaha mencari solusi diplomatik dan damai 
untuk isu tersebut, namun diisyaratkan bahwa semua opsi, termasuk penggunaan 
kekuatan, tetap terbuka.”

Berikutnya, George Friedman, penulis “America’s Secret War,” menulis bahwa AS 
telah memplot untuk menginvasi Pakistan, kemudian Sudan, Indonesia, Nigeria, 
dan Turki. 

Jadi, bukan kaum Muslim yang membenci AS.  Akan tetapi, AS (Barat)-lah yang 
membenci Islam dan kaum Muslim dengan kebencian yang sangat dalam.  Wallâh 
a‘lam bi ash-shawâb. 

 

www.hizbut-tahrir.or.id

 



                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Meet the all-new My Yahoo! – Try it today! 

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to