Dear All, Seruan lintas Batas untuk menangkis isu kristenisasi kemarin itu patut diacungkan jempol. Sekali lagi, indonesia terbebas dari sebuah konflik agama yang dipicu oleh provokasi wahington post tersebut. Selamat buat bangsa Indonesia, juga buat Ulil, pentolan JIL yang mempunyai andil besar dalam seruan tersebut. Dengan begitu ada beberapa poin yang dapat diambil dan dipahami dalam momen tersebut, 1. Isu kristenisasi merupakan isu sensitif di Indonesia, kehadirannya sudah dilakukan sejak lama dengan terang-terangan maupun dengan cara gerakan bawah tanah. Pemberitaan washington post, walaupun harus ditangkal, namun mengemukakan sebuah isu sensitif dan tersembunyi dalam kehidupan sosial Indonesia. 2. Bila sejak dahulu, kalangan kristen lembaga tidak pernah mempersoalkan gerakan ini, maka dengan adanya "pembongkaran fakta" ini, maka diharapkan pihak PGW atau KWI, dapat konsisten dengan seruannya agar menjauhkan diri dari kristen underground yang bergerak dalam bentuk lembaga2 gelap, lsm, media maupun lembaga yayasan yang memamng bertujuan untuk melakukan kristenisasi, seperti halnya worldhelp dan berbagai organisasi kristen atau organisas yang mengatasnamakan kemanusiaan radikal lainnya. 3. Konsistensi itu perlu, tidak hanya dalam kasus aceh, tapi untuk selamanya untuk menjamin terciptanya iklim toleransi di Indonesia, dan agar masyarakat bisa memilah dan membedakan mana kristen yang moderat mana yang aliran-aliran fundamentalis yang bergerak secara radikal untuk mengubah keimanan sebagian besar rakyat Indonesia yang memeluk agama yang toleran. 4. Peran Ulil dari Jaringan Islam Liberal dan berbagai organisasi lintas iman lainnya patut diberi pujian dan dorongan kuat untuk selalu berkarya. Dalam dunia lintas batas, borderless society atau masyarakat Internasional maupun world governmentship, posisi JIL menempati posisi yang sangat strategis. JIL telah berhasil menghapuskan diskriminasi, kebencian antar beragama dan kefanatikan beraga di masyarakat dunia. 5. JIL untuk masyarakat dunia??? Ya, karena kiprah JIL kayaknya bukan untuk konsumsi nasional saja, tapi juga Internasional. Ulil layak didukung untuk menjadi seorang tokoh Internasional. Dengan kata lain, aliran JIL yang seperti yang mendukung semua agama dan, dapat mengantarkan JIL menjadi tokoh internasional, peraih nobel toleransi agama atau bahkan mungkin layak dinobatkan menjadi seorang PAUS sekalipun. Secara keimanan tokoh JIL yang satu ini tidak akan mendapat kesulitan menjadi paus sehingga posisinya akan mudah diterima oleh semua kalangan beragama. dengan adanya tokoh JIl yang menjadi Paus, yang pertama dari Asia, mungkin akan dapat dipastikan orang barat akan terbuka dan akan mulai belajar dari asia akan hakikat beragama dan berkehidupan sosial. Muluskah langkah menjadi paus itu?? masih adakah diskriminasi dalam hirarki keberagamaan, bisakah wanita menjadi pastur, bisakah agama menerima manusia dari golongan apapun menjadi seorang imam??? Bersediakah NU membakup Ulil menjadi paus pertama dari asia, bersediakah ummat kristen indonesia menerima seorang ulil menjadi penggembala domba dunia???? pertanyaan2 "liberal" ini kayaknya perlu dicerahkan dan dibahas. Walaupun kontroversial... tapi kayaknya layak jual, kan.. hehehhhhehe viva Indonesia Salam Damai untuk semua JM
dear member milis nasional ppi, Langkah komunitas lintas agama indo seperti diberitakan di bawah ini patut ditindaklanjuti untuk mengurangi kesalahpahaman kedua pihak. Apabila ada isu kristenisasi, maka tentunya pihak kristen yg harus mengambil inisiatif mengecamnya. begitu juga sebaliknya, kalo ada isu islamisasi, kelompok islam yg mesti ngambil inisiatip. isu konversi memang isu yg sangat delicate dan hyper-sensitive. terlepas dari polemik patut tidaknya kampanye konversi-isasi, sikap "mengambil domba komunitas lain" hanya akan menimbulkan konflik dan kecurigaan laten menjadi semakin mengemuka dan berkobar; dan dg demikian akan semakin mengalihkan bangsa ini dari real issue (korupsi, kemiskinan, pembangunan, dll). di india, isu konversi juga sering menyulut konflik besar. biasanya yg marah umat hindu. konversi terjadi dari hindu ke kristen atau hindu ke islam. bedanya, yg konversi ke islam biasanya tanpa ada misionaris di belakangnya. namun, semuanya menimbulkan kemarahan besar dari kalangan hindu. empat tahun lalu, misalnya, seorang pendeta australia dan dua anaknya yg masih kecil dibakar hidup2 dalam mobilnya oleh hindu fanatik. sedangkan pada muslim, krn. tidak ada misionarisnya, mereka biasanya akan membenci muslim secara keseluruhan dan karena itu, konflik sosial kecil akan cukup jadi pemicu umat hindu fanatik untuk menyatakan 'perang'. atau, kalau tidak ada konflik sekecil apapun, kalangan hindu fanatik akan membuat 'pancingan' atau teori konspirasi. pembunuhan masal ribuan muslim di daerah gujarat india adalah salah satunya. menurut hasil penyelidikan pengadilan independen yg terbit kemaren (16/1/04) kebakaran dalam kereta api yg menyulut pembunuhan massal muslim gujarat adalah tidak dilakukan oleh muslim dari luar kereta (seperti yg dituduhkan sebelumnya oleh kalangan hindu) tapi dari dalam kereta sendiri oleh gerakan fanatik hindu VHP. sekali lagi, misi konversi adalah sangat sensitif yg perlu diwaspadai dan dikecam oleh panganut agama manapun yg waras dan ingin hidup koeksis dg komunitas agama lain. Razi Jeddah (lagi tugas haji) Selasa, 18 Januari 2005 7:41:00 Lintas Agama: Selidiki WorldHelp http://www.republika.co.id/koran.asp?kat_id=3 JAKARTA --Komunitas Kristen menolak misi yang mengkristenkan anak-anak Aceh. Desakan untuk mengusut pengakuan kelompok misionaris asal Amerika Serikat (AS), WorldHelp, terus menguat. Lembaga lintas agama meminta pemerintah menyelidiki pernyataan WorldHelp yang telah membawa 300 anak yatim Aceh ke luar Banda Aceh. Lembaga lintas agama ini terdiri atas Konvensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), PB Nahdlatul Ulama (PBNU), dan PP Muhammadiyah. Pernyataan lintas agama ini didukung sejumlah komunitas agama lainnya seperti Jaringan Islam Liberal (JIL), Pusat Pengembangan Pesantren Masyarakat (P3M), dan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP). Mereka menyatakan bahwa pemerintah harus segera memberitahukan hasil penyelidikannya kepada masyarakat. ''Jika tidak, maka bisa berkembang isu-isu lain yang dapat merusak hubungan antarumat beragama,'' kata Masdar F Mas'udi, perwakilan PBNU di lintas agama, pada jumpa pers bersama di Jakarta, Senin (17/1). Sekretaris Eksekutif Hubungan Agama dan Kepercayaan KWI, Romo Benny Susetyo Pr, mengatakan lembaga-lembaga internasional mesti menghormati kesepakatan yang sudah dilakukan lembaga agama setempat. Mereka yang datang ke Aceh dengan misi kemanusiaan, kata Benny, jangan melupakan pluralisme agama yang sudah tercipta. Koran ternama AS, Washington Post edisi Kamis (13/1) memberitakan pengakuan Presiden WorldHelp, Pendeta Vernon Brewer, yang telah membawa 300 anak yatim dari Banda Aceh ke Jakarta. Anak-anak itu, kata Brewer, akan dikristenkan untuk kemudian disebar kembali ke Aceh pada saatnya kelak. Berita itu juga dimuat sedikitnya di 30 media Barat lainnya di hari yang sama seperti Sydney Morning Herald (Australia), Telegraph (Inggris), serta San Francisco Chronicle. Sehari kemudian, Brewer menarik ucapannya dan menyatakan anak-anak itu masih berada di Banda Aceh. Benny menegaskan, komunitas Kristen, dalam hal ini KWI dan PGI, tidak pernah menyetujui Kristenisasi di tengah misi kemanusiaan. Ia menegaskan hal tersebut bertentangan dengan semangat dan ajaran Kristen yang sebenarnya. Komunitas mereka, kata Benny, menolak rencana WorldHelp yang akan menampung anak-anak itu, baik di Jakarta maupun AS. Kegiatan WorldHelp, jelasnya, hanya mencari keuntungan finansial dari penderitaan orang lain. Demikian juga yang diungkapkan Wakil Ketua Umum PGI, Pdt Weinata Sairin. Kata Weinata, PGI sedang membentuk badan investigasi internal untuk menyelidiki kasus tersebut. Desakan penyelidikan juga dinyatakan Ketua DPR, Agung Laksono, dan Ketua Badan Aceh Recovery Forum, Humam Hamid. Kata Humam, banyak anak Aceh yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta, namun sebagian dari orang tua atau saudara mereka tidak mengetahui keberadaannya. Agung meminta pemerintah untuk memperjelas kebenaran informasi 300 anak yang diambil WorldHelp. ''Tidak ada satu negara pun yang merelakan anak bangsanya diambil begitu saja,'' kata Agung. Ketua Masyarakat Aceh se-Jabodetabek dan Banten, Teungku D Safli, mengatakan jika WorldHelp terbukti mengambil anak Aceh, mereka harus ditindak tegas. Hal itu, tegasnya, melanggar aturan pemerintah yang melarang membawa anak-anak Aceh ke luar wilayah tersebut. Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Ifdhal Kasim, menyatakan peluang terjadinya perdagangan anak di Aceh sangat besar. Apalagi, kata dia, ada pengakuan dari WorldHelp yang telah membawa anak-anak itu. Menteri Agama Maftuh Basuni mengatakan pemerintah masih mencari tahu kebenaran aktivitas WorldHelp. ''Kami masih mencari tahu. Untuk itu kami serahkan pada pihak yang berwajib untuk mengusut masalah tersebut,'' tegas Maftuh. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/