pertanyaannya adalah mana yang lebih elegen dan tidak mengundang kecurigaan, menjadi pengusaha dulu baru terjun ke politik atau menjadi politikus dulu baru menjadi pengusaha ? Selama mereka tetap menjunjung peraturan dan undang-undang, apakah patut dicurigai ? Tinggal kejaksaan saja yang harus jeli untuk mengawasi sepak terjang mereka ... cuman kalau kejaksaan menjadi sangat mentereng dan kelihatan lebih dibandingkan dengan pengusaha atau politikus, nah ini perlu di curigai ? alamat rakyat jelata yang akan lebih sengsara !!!
so mana yang di sebut bandit, pengusaha yang menjadi politikus atau seorang politikus yang memanfaatkan jabatannya untuk menjadi pengusaha ? salam Bang Ali masih keren aje nich ngak percuma Marinir punya tokoh kayak begini ptP [EMAIL PROTECTED] ----- Original Message ----- From: Ambon <[EMAIL PROTECTED]> To: <Undisclosed-Recipient:;> Sent: Wednesday, January 19, 2005 6:16 PM Subject: [ppiindia] Bandit yang Tak Tahu Batas > > http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/19/index.html > > SUARA PEMBARUAN DAILY > Tajuk Rencana > > Bandit yang Tak Tahu Batas > MANTAN Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad sering memgatakan bahwa di negeri ini berkembang penyakit anomali. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin (Bang Ali), juga sering mengungkap anomali itu. Hal-hal atau kejadian normal dibilang abnormal. Sebaliknya, hal-hal atau kejadian abnormal dianggap normal. Masalah anomali ini juga disinggung Bang Ali ketika mengkritisi cara-cara penanganan bencana gempa dan gelombang tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut). > > Anomali menurut Bang Ali antara lain bahwa sistem komando penanggulangan bencana harus berada di tangan presiden, bukan wakil presiden. Sebab presiden adalah panglima tertinggi yang memberi komando dan yang bertanggung jawab. Anomali lain ialah mengenai pernyataan sejumlah kalangan tentang kehadiran tentara asing membantu menanggulangi akibat bencana di NAD. Ketua Kelompok Kerja Petisi 50 itu mengatakan, "Masa puluhan negara mau masuk ke sini untuk menguasai kita. Tidak logis. Kecuali kalau hanya ada satu atau dua negara. Ini kan banyak negara. Jadi jangan bikin ruwet keadaan." > > Menyangkut pemanfaatan bantuan yang jumlahnya triliunan rupiah itu juga dikritisi olehnya. Sebab, menurutnya, sekarang ini sudah mulai terjadi rebutan proyek. "Kita tahu, saat ini politikus ingin menjadi pengusaha, begitu juga pengusaha ingin menjadi politikus. Mereka itu bukan politikus atau pengusaha benar, tapi bandit-bandit yang tak tahu batas," kata Bang Ali (Pembaruan, 14/1/2005). > > MEMANG, akan sangat berbahaya apabila penyakit anomali ini makin berkembang. Sebab anomaly, selain menyesatkan, membodohi, dan membohongi khalayak, bisa bersifat melecehkan kemampuan berpikir masyarakat sehingga akhirnya tidak dapat berpikir normal dalam menyikapi berbagai permasalahan yang berkembang secara objektif. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya kalau perilaku tidak terpuji dianggap hal biasa. Korupsi dianggap wajar. Penyalahgunaan kekuasaan dinilai normal-normal saja. Sebaliknya petugas yang jujur, loyal, dan berdedikasi tinggi dianggap abnormal. Solidaritas negara-negara sahabat membantu menanggulangi bencana di NAD dianggap sebagai abnormal sehingga perlu dicurigai. > > Demikian juga dengan kritik Bang Ali terhadap politikus yang ingin menjadi pengusaha dan pengusaha yang ingin menjadi politikus, merupakan fenomena yang perlu mendapat perhatian. Sebab, perilaku seperti itu akan sangat berbahaya. Sebagai contoh, seorang pengusaha terjun ke dunia politik bukan untuk mengabdikan kemampuan politiknya, tetapi untuk memanfaatkan kesempatan itu mencari keuntungan sebesar-besarnya. Sebaliknya, seorang pengusaha yang terjun ke dunia politik jangan sampai menggunakan kedudukannya itu untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya bagi perusahaan yang dimilikinya. > > Kritik ini menjadi aktual dan relevan dikaitkan dengan kondisi objektif bahwa banyak di antara mereka yang terjun ke dunia politik, apakah itu di legislatif maupun eksekutif, berasal dari kalangan pengusaha. Masalahnya menjadi makin serius kalau kecenderungan memanfaatkan itu terjadi di kalangan eksekutif. Apalagi akhir-akhir ini di jajaran pengambilan keputusan tertinggi pemerintahan duduk beberapa pengusaha sehingga kritik Bang Ali tentang adanya pengusaha yang ingin menjadi politikus dan politikus yang ingin menjadi pengusaha sangat relevan. > > KARENA itu, melalui kolom ini dengan judul "Mewaspadai Rekonstruksi Pascabencana" (Pembaruan, 8/1/2005), telah diingatkan supaya para pebisnis jangan sampai mengambil kesempatan mencari keuntungan sebesar-besarnya di tengah penderitaan rakyat Aceh yang mahadahsyat. Meminjam istilah Bang Ali, "bandit-bandit yang tak tahu batas". Artinya, seorang bandit betulan sekalipun sebenarnya ada batasnya, yaitu tidak cenderung "mengambil kesempatan dalam kesempitan", suatu anomali. > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/