Setuju banget dengan sinyalemen dalam tulisan. Jangan sampai maksud mengukuhkan Dwi-Tunggal menjadi Dwi-Pemimpin. Lebih parah lagi jika jadi Dwi-Tunggul (masing2 keras pada pendiriannya) yang menuju ke Dwi-Tanggal (layu sebelum berkembang). Semoga! ----- Original Message ----- From: "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> To: <"Undisclosed-Recipient:;"@cbn.net.id> Sent: Wednesday, January 26, 2005 7:06 AM Subject: [ppiindia] Tugas Bantuan Kemanusiaan dan Naluri Prajurit
> > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/26/opini/1522582.htm > Rabu, 26 Januari 2005 > > Tugas Bantuan Kemanusiaan dan Naluri Prajurit > > Oleh Sjafrie Sjamsoeddin > > > > SEBELUM tanggal 19 Desember 1948, dalam suatu pidato di depan para > prajurit, Panglima Besar Soedirman berpesan: "Jangan khawatir, jangan > putus asa meskipun kita sekalian menghadapi bermacam-macam kesukaran dan > menderita kekurangan. Jalankan perintah dengan penuh rasa taat dan ikhlas > hati." > > Makna pidato itu adalah dalam kondisi keterbatasan dan kekurangan seperti > apa pun, jangan pernah prajurit TNI menyerah kepada keadaan. Justru dengan > kekurangan itu TNI harus terpanggil untuk memberikan yang terbaik kepada > bangsa. Apalagi pada saat anak bangsa mengalami musibah kemanusiaan > seperti yang terjadi menyusul bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di > Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. > > Bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara merupakan bencana yang luar > biasa. Seperti dijelaskan oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto > kepada Komisi I DPR, ketika bencana terjadi, keadaan begitu simpang siur. > Anggota TNI dan keluarganya pun ikut menjadi korban bencana. Seluruh jalur > komunikasi umum terputus sehingga praktis hanya komunikasi melalui radio > militer yang masih eksis berfungsi. > > Sebagai organisasi yang terlatih untuk menghadapi situasi darurat, TNI > sejak awal menyadari bahwa masyarakat di Aceh sangat membutuhkan segera > yang namanya tenaga medis, obat-obatan, dan juga makanan serta air bersih. > Itulah kebutuhan awal yang biasa dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang > selamat dari bencana. Karena itulah, evakuasi korban segera bekerja, baik > kepada yang selamat maupun yang tewas. > > Setelah itu, TNI mengerahkan semua kekuatan yang ada untuk segera > mengoperasionalkan satuan tugas bantuan operasi kemanusiaan dengan > fasilitas pendukungnya seperti di Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, > Kolinlamil Tanjung Priok, Pangkalan Udara Polonia, Pangkalan Udara Sultan > Iskandar Muda, dan mengaktifkan Lanud Sabang. > > Pada diri Panglima TNI memang sempat muncul dilema antara harga diri > bangsa untuk meminta bantuan negara tetangga atau menyelamatkan terlebih > dahulu warga bangsa yang sedang dalam bahaya. Tetapi, demi pertimbangan > kemanusiaan dan kesadaran bahwa kemampuan yang dimiliki sangat terbatas, > pilihannya adalah sedikit mengorbankan harga diri. Sebab, puluhan ribu > nyawa warga bangsa harus diselamatkan. > > Kehadiran pesawat-pesawat bantuan, seperti Hercules, helikopter Chinook, > Puma maupun Sea Hawk serta Nuri dan Black Hawk, dari negara sahabat > terbukti sangat membantu upaya penyelamatan dan distribusi logistik. Itu > terlihat dari hanya kurang dari satu persen saja warga yang terkena > bencana yang tidak terselamatkan hidupnya. > > Demi kepentingan kemanusiaan yang lebih besar, memang pilihan itu harus > segera diambil. TNI berpendapat bahwa tindakan untuk bantuan kemanusiaan > dalam rangka penyelamatan bisa dilakukan dalam keadaan kedaruratan. Kerja > sama militer untuk kemanusiaan dalam keadaan kedaruratan nasional juga > merupakan kewajiban militer asing untuk memberikan bantuannya yang > operasionalisasinya di bawah kendali operasi TNI dengan menerapkan > regulasi dan prosedur yang harus dipatuhi oleh mereka. Setelah masa > tanggap darurat selesai dilakukan maka bantuan militer asing tersebut juga > akan berakhir. > > MEMANG, tugas dan tanggung jawab penanggulangan bencana alam ada pada > pemerintah. Tetapi, di negara mana pun di dunia ini, alat negara yang awal > digunakan untuk penanggulangan adalah angkatan perangnya. Sebab, > organisasi angkatan perang yang dilengkapi dengan peralatan dalam kaitan > pertahanan negara pada keadaan damai juga bisa digunakan untuk kepentingan > kesejahteraan dan kemanusiaan. Lebih penting lagi, organisasi ini paling > siap digerakkan dalam keadaan kedaruratan. Ini suatu hal yang berlaku > universal. > > Sejak terjadinya bencana alam gempa bumi dan gelombang besar tsunami > tanggal 26 Desember 2004, wilayah pantai barat Aceh boleh dikatakan porak > poranda apabila tidak bisa kita sebut rusak total. Kota seperti Calang > boleh dikatakan hancur total, baik struktur geografi karena abrasi maupun > kehancuran infrastruktur sehingga wajar bila ada pertimbangan memindahkan > ibu kota dari Calang ke Lamno. > > Lebih menyedihkan lagi terjadinya korban meninggal yang melewati angka > 100.000 jiwa dan perlunya menyelamatkan keluarga yang masih bertahan. > Dalam kondisi seperti itu, konsentrasi dan tindakan nyata harus ditujukan > bagi upaya tanggap darurat untuk penyelamatan korban yang masih hidup agar > dapat melanjutkan kehidupan mereka selain menjalankan kembali > infrastruktur. Sebab, dari sanalah baru dapat melaksanakan rehabilitasi > dan rekonstruksi. > > Panglima TNI sejak awal terjadinya bencana alam di Aceh segera > memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI di Aceh yang berjumlah 39.000 > orang dan tergabung dalam Komando Operasi Pemulihan Keamanan untuk segera > beralih kepada manajemen operasi bantuan kemanusiaan. Dua pertiga kekuatan > TNI di Aceh difokuskan kepada operasi kemanusiaan dengan tugas segera > mengevakuasi korban hidup dan meninggal, mendirikan dapur lapangan, dan > membangun rumah sakit lapangan. Sementara sisanya tetap bertugas > mengamankan wilayah, khususnya melindungi aktivitas bantuan kemanusiaan. > Selain itu, seluruh jajaran operasional TNI di luar Aceh disiagakan untuk > melaksanakan operasi bantuan kemanusiaan. > > Pada hari H bencana terjadi, KRI Karimata yang berpatroli di perairan > barat Aceh segera mengubah status menjadi kapal evakuasi korban yang > terapung di laut, bahkan menyelamatkan seorang ibu yang terapung tanpa > pakaian layak. Pesawat TNI AU yang stand by segera mengudara menggunakan > komunikasinya untuk melaporkan situasi di darat kepada Jakarta melalui > Lanud Sabang mengingat terputusnya komunikasi di daratan. Kendaraan lapis > baja TNI AD pun berubah peran mengangkut warga yang dikejar gelombang > besar tsunami di depan Masjid Baiturrahman. > > Namun, upaya itu semua tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan ganasnya > gelombang yang menelan warga, termasuk lenyapnya markas dan asrama TNI AD > di Lhok Nga dan Meulaboh. Walaupun para komandan meminta para prajurit > yang terkena musibah untuk mengurus keluarganya yang menjadi korban, > tetapi dengan tegas mereka jawab: "Pak, biarkan kami urus yang selamat > agar tidak menambah korban." > > Penanggulangan bencana di Aceh yang sarat dengan kerusakan berat dan > menyeluruh tidak mungkin diatasi hanya dengan menggunakan tenaga manusia > tanpa dilengkapi dengan alat berat dan alat angkut dalam jumlah yang > besar. Karena itu, saran penggunaan kekuatan TNI yang lebih efektif untuk > tugas recovery adalah satuan Zeni dan satuan Kesehatan. Adapun satuan lain > yang akan ditugaskan perlu dilengkapi dengan peralatan pertukangan guna > membangun sanitasi dan tempat pengungsi sementara. > > Persoalan kesulitan alat berat dan peralatan pertukangan serta peralatan > medis perlu segera diatasi dengan cara mobilisasi alat dan angkutan. > > Sepanjang tenaga TNI dibutuhkan, TNI setiap saat akan menugaskan > prajuritnya membantu memulihkan kehidupan masyarakat di Nanggroe Aceh > Darussalam dan Sumatera Utara. Itulah komitmen tugas TNI dan dedikasi > prajurit kepada bangsanya. > > SETIAP keputusan yang diambil TNI dalam melakukan tugas kemanusiaan > sepenuhnya dilakukan dengan koordinasi Menteri Pertahanan dan Menteri Luar > Negeri. Selanjutnya, setiap perkembangannya selalu disampaikan secara > rutin kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. > > Walaupun konstitusi menentukan tugas bantuan TNI dalam kegiatan > kemanusiaan, tetapi TNI menyadari sepenuhnya bahwa otoritas politik > negaralah yang mempunyai hak mengambil keputusan itu. Sekali putusan > diambil, maka tugas seorang prajurit TNI untuk menjalankan perintah > dimulai. Itulah yang disebut tugas negara. > > Hal itu pula yang selalu menjadi pegangan TNI dalam melaksanakan berbagai > tugas yang diembankan di pundak, termasuk menjalankan sebuah operasi > militer. Seorang prajurit tidak bisa bersikap proaktif untuk menjalankan > tugas negara. Seorang prajurit hanya bisa memberi masukan kepada otoritas > politik mengenai untung rugi dari sebuah keputusan penggunaan kekuatan > militer. > > Dalam konteks itu pulalah sebenarnya tugas yang dilakukan prajurit TNI > dalam melaksanakan operasi di Aceh selama ini. TNI tidak pernah mengambil > prakarsa dan bahkan berambisi melakukan operasi di daerah itu. TNI > melaksanakan tugas tersebut karena ada sebuah putusan politik negara. > > Ketika putusan untuk melakukan operasi militer di Aceh diambil, TNI dengan > sepenuh hati melaksanakan tugas itu karena TNI berkeyakinan kesatuan dari > negara Republik Indonesia tak bisa ditawar-tawar lagi. Apalagi itu > merupakan keputusan final dan tugas seluruh warga negara untuk > mempertahankannya. Konstitusi negara kita, UUD 1945, menetapkan secara > tegas pula bahwa wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke. > > Ketika sekarang tugas kemanusiaan memanggil di Aceh, dengan sepenuh hati > prajurit TNI melaksanakan tugas tersebut. Pesan yang disampaikan Panglima > Besar Soedirman selalu terngiang dan memacu seluruh prajurit untuk > memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. > > Sjafrie Sjamsoeddin Kepala Pusat Penerangan TNI > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/