Bencana atau Berkah untuk Indonesia?


Banyak pembicaraan seputar Aceh, bahkan beberapa
media menampilkan komentar dari beberapa tokoh agama
yang bagi saya memberikan komentar "rada-rada" ajaib..

Beberapa orang menyatakan bahwa bencana yang menimpa
Aceh merupakan kutuk, laknat, atau hukuman Tuhan
pada orang-orang Aceh maupun Indonesia, dengan
berbagai dalil dan alasan yang dikemukakan,
mmm kalau saya orang Aceh, dan dikomentari seperti
itu, rasanya kayak lagi jalan, kecebur lobang,
trus ada orang disekitar yang bukannya lebih baik
menolong tanpa justifikasi apapun, tetapi memilih
untuk mengomentari"kejatuhan" saya itu, dan kemudian
membawa2 nama Tuhan untuk menyatakan betapa saya
telah banyak bersalah pada-Nya..

Bukannya saya mengingkari bahwa pasti telah banyak
sekali kesalahan yang telah saya perbuat di mata-Nya,
tetapi coba kita bisa melihat semua yang kita anggap
"BENCANA" ini dari sisi pandang yang berbeda.

Kemarin, saya dan beberapa rekan saya berkumpul di
tempat salah seorang brother kita, yang kebetulan
berasal dari Aceh. Ia bercerita bahwa dirinya banyak
kehilangan sanak saudaranya di Meulaboh dan Banda
Aceh, karena tempat tinggal mereka kebetulan tidak
terlalu jauh dari pantai. Mendengar ceritanya,
saya dan beberapa rekan sejujurnya benar2 sangat
terharu. Pada satu titik cerita, ia mengatakan
"saya tidak habis pikir, banyak para ulama yang
mengatakan bahwa ini adalah laknat atau peringatan
Tuhan terhadap kesalahan2 rakyat Indonesia,
khususnya bagi rakyat Aceh" dan dengan penuh emosi
ia melanjutkan "Tahu apa mereka tentang TUHAN???
Bagaimana mereka melihat ini sebagai suatu kutukan
ataukah berkah, bagaimana mereka bisa semena2
mengatakan bahwa rakyat Aceh lebih berdosa daripada
mereka?? Siapakah mereka sehingga bisa seenaknya
bicara seolah olah atas nama Tuhan????

Seharusnya mereka berkaca dulu, bahwa banyak
kerusakan umat di Indonesia ini disebabkan sebagian
besar oleh mereka sendiri!!!!"

Saya cukup terhenyak dengan pernyataannya,
tetapi yang lebih membuat saya merinding dan benar2
seperti tersadar dari tidur yang panjang adalah
komentar dari salah satu rekan kita yang juga berada
di tempat tersebut. Rekan kami itu adalah seorang
warga Jepang, rekan bisnis dari teman saya yang
orang Aceh tersebut. Sebut saja ia Takeshi.
Takeshi bertanya pada rekan saya itu (dalam bahasa
Inggris), "kamu orang Aceh kan?", dan dijawab
"saya orang Indonesia, dari Aceh", dan dengan
tersenyum Takeshi berkata  "OK, saya mau menyumbang,
tolong kirim ke saudara2 dan teman2 kamu di Aceh,
mungkin jumlahnya tidak seberapa kalau dibandingkan
dengan jumlah sumbangan2 yang ada, tetapi ini tulus
dari hati saya".

Kemudian ia mengambil beberapa lembar uang ratusan
dolar dan menyerahkannya kepada rekan saya itu.
Rekan saya bertanya, "untuk dibelikan apa? Atau mau
dikirim langsung untuk biaya operasional kemanusiaan
di Aceh?". Takeshi menjawab "bukan, tolong kirim
uang ini utk saudara2 atau teman2 yang kamu kenal
langsung di Aceh untuk membangun Masjid".

Kami cukup heran dengan permintaannya, rekan kami
yang lain bertanya "kenapa Masjid? Bukankah warga
Aceh saat ini lebih membutuhkan makanan, obat2an,
dan hal2 lainnya?".

"Begini.", Takeshi melanjutkan, "Saya berasal dari
Nagasaki, dan saya telah banyak kehilangan sanak
saudara, termasuk kakek dan ayah saya ketika AS
menjatuhkan bom Atomnya di tahun 1945 waktu itu.
Bagi kami, para survivor, keadaan Nagasaki seperti
layaknya neraka saat itu, dimana2 mayat2
bergelimpangan, tidak ada satupun tanda2 kehidupan
di kota yang dulunya indah, yang ada hanya kematian
dan kehancuran." Matanya terlihat berkaca2 ketika
menceritakan hal tersebut pada kami. "Yang ada di
pikiran kami saat itu adalah penyesalan, penyesalan
mengapa kami masih hidup, kami penuh tanya,
apa salah kami, apa dosa kami sehingga kami harus
menanggung ini semua..". Tetapi hal ini hanya
bertahan selama beberapa saat saja, kami para
survivor, bergandengan tangan dengan erat satu sama
lain bertekad untuk membangun kembali kota kami,
membangun kembali Jepang, dan tahukah kalian,
apa yang kami bangun pertama kali?
Yang kami bangun pertama kali adalah KUIL, ya KUIL
untuk kami bisa berdoa dan  bersembahyang...

kami boleh kehilangan saudara2 kami, kami boleh
kehilangan harta benda kami, kami boleh kehilangan
itu semua, tapi kami percaya bahwa kami tidak boleh
kehilangan kepercayaan kami (Faith),
tanpa kepercayaan kami, kami tidak punya harapan
lagi..". Tahukah kalian, bahwa kami, para survivor
dari Hiroshima dan Nagasaki, saat ini merupakan
warga Jepang yang tingkat kepercayaannya paling
tinggi untuk apapun? Kami sudah pernah berada di
titik terbawah dalam kehidupan kami, dan kami
berhasil berjuang di atas kaki kami sendiri untuk
bangkit dan menunjukkan pada dunia, bahwa kami
sanggup dan mampu untuk kembali berdiri.

Ia terlihat mengusap air matanya, dan melanjutkan
ceritanya "karena kami percaya, dan kami mengeratkan
genggaman tangan kami, maka di Jepang bangkit dari
kehancurannya..kalau boleh saya bertanya, saat itu
mungkin saya memang hancur, hati saya seperti pecah
berkeping keping, tetapi saat ini, saya merasa bahwa
yang kami anggap bencana saat itu merupakan BERKAH
(blessing) bagi kami, kami dapat menjadi seperti
sekarang ini karena kami bisa menggunakan kejadian
tersebut untuk maju, dan tetap melihat bahwa ada
tujuan dari kejadian ini semua, dan itu bukan
hukuman (punishment) atau musibah semata.
Hanya dengan kebersamaan kalian, dan yang
terpenting, jangan sampai kehilangan kepercayaan
(faith) kalian".

Mata saya berkaca2 mendengar cerita tersebut,
betapa tidak, saya memperoleh sisi pandang baru dari
seorang asing, yang bahkan bukan orang Indonesia,
bahwa banyak dari kita yang sekedar melihat fenomena
yang terjadi di Aceh hanya musibah semata,
dimana seringkali saya merasa bahwa saya sering
"berprasangka negatif" terhadap Tuhan, apa salah
kami, atau ini adalah hukuman..tetapi saya jarang
melihat, bahwa ini adalah awal dari berkah yang
akan diturunkan-Nya...

Berkah dan Bencana, adalah pilihan kita,
Tuhan memberikan kita kebebasan untuk memilih...,

Inilah saatnya kita untuk memutuskan, akankan kita
menggunakan kesempatan kita ini sebaik baiknya...
untuk rakyat Aceh, untuk Indonesia Raya.....

Inikah saatnya? Kita yang menentukan..







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke