Thanks berat atas infonya mas. 

Salam,
kresno

-----Original Message-----
From: Eko Bambang Subiyantoro [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 01, 2005 3:29 PM
To: Kresnowati
Subject: Re: [ppiindia] BUTUH FOTO-FOTO DOKUMENTASI ACEH



dear kresnowati,
Mungkin email mas Farid Gaban yang di posting di milis jurnalisme ini
bisa membantu. Mas Farid menawarkan hasil foto digitlnya secara
cuma-cuma. Aku copykan postingannya, dan kalau mau jelasnya bisa
menghubungi langsung mas farid gaban: <[EMAIL PROTECTED]>,



Salam,
Eko Bambang S
www.jurnalperempuan.com

======================================================================

Link foto Calang dan sebagian Banda Aceh bisa diakses di:

http://photobucket.com/albums/v300/fgaban/

Foto ini disebarluaskan cuma-cuma untuk dimuat di situs internet atau
dicetak di suratkabar/majalah.

Jika Anda menginginkan foto high resolution, kabari kami via fgaban (@)
penaindonesia.com untuk mengirimkannya secara pribadi (besar file 1,2 MB
per foto).

PENJELASAN DAN PENGGUNAAN FOTO

Jumlah foto: 66 foto
Tanggal Pemotretan: 12-15 Januari 2005
Nama Pemotret: Farid Gaban (Kantor Berita Pena Indonesia)

Disclaimer:

Foto-foto ini disebarluaskan secara cuma-cuma, dan BOLEH dimuat di situs
internet, dicetak di koran atau majalah dan dicetak pada brosur/leaflet.
Anda hanya perlu menyertakan sumbernya: Kantor Berita Pena Indonesia.

Resolusi:

Compressed
Ukuran rata-rata foto dalam paket yang sudah dimampatkan: 
72 dpi 25 x 32 cm (200 – 300 kB)

Original
Ukuran asli foto-foto ini:
200 dpi 25 x 32 cm (1,1 – 1,5 MB)

Catatan: Saya tidak bisa mengirimkan seluruh foto dengan resolusi
original (terlalu besar). Jika menginginkan resolusi original, Anda
perlu memilih foto yang Anda kehendaki dan beritahu saya untuk
mengirimkannya. (Ingat: satu file mencapai 1,2 MB)

File/Folder:

Foto-foto saya kirimkan berdasarkan folder/kategori

1.      Kerusakan di Calang (14 foto) – 4,6 MB
2.      Calang dari Sebuah Titik (8 foto) – 2,4 MB
3.      Anak Calang (11 foto) – 3 MB
4.      Sekolah di Calang (8 foto) – 2,5 MB
5.      Ekonomi – Beranjak dari Nol (2 foto) – 0,7 MB
6.      Gubuk Pengungsi Calang (5 foto) – 2,3 MB
7.      Kanibalisme Sepeda (2 foto) – 0,9 MB
8.      Keindahan Alam Aceh Barat (6 foto) – 1,2 MB
9.      Kerusakan di Lampulo (10 foto) – 2,7 MB

Untuk Panduan Lokasi Pemotretan:
•       Peta-Peta Aceh (3 file) – 0,2 MB


Keterangan Foto

Saya tidak sempat membuat caption (keterangan foto) untuk masing-masing
foto. Yang bisa saya lakukan adalah memberikan keterangan secara umum di
bawah ini:

Pesisir Barat Aceh

Pesisir barat Aceh adalah kawasan yang paling parah menderita gempuran
tsunami. Kawasan ini terdiri atas empat kabupaten dengan penduduk total
450.000 orang. Diperkirakan 100.000 orang lebih tewas di kawasan ini
saja, dan ratusan ribu orang kini hidup tanpa rumah.

Empat kabupaten tersebut adalah: Kabupaten Aceh Besar (Banda Aceh),
Kabupaten Jaya (ibukota Calang), Kabupaten Aceh Barat (Meulaboh) dan
Kabupaten Nagan Raya (Suka Makmur).

Hampir semua pantai empat kabupaten tadi rusak parah, kampung-kampung
nelayan sirna. Kabupaten Aceh Jaya (berpenduduk 110.000 orang) paling
parah menderita. Kota-kota kecamatan yang terletak di pesisir seperti
Teunom, Lamno, Panga. Lageun, dan Lhok Kruet rusak parah.

Tapi, tidak ada yang lebih parah ketimbang Calang, ibukota kabupaten,
yang hampir 100% bangunan di situ rontok diterjang tsunami.

Calang adalah kota pertengahan antara Meulaboh dan Banda Aceh. Sebelum
bencana, Meulaboh – Banda Aceh bisa ditempuh enam jam dengan mobil;
sementara Calang – Banda Aceh memerlukan 3,5 jam. Kini jalan pesisir
barat putus-putus dan tidak bisa dilalui. Calang hanya bisa dicapai
dengan helikopter atau kapal lewat laut.

Calang, berpenduduk 8.500 jiwa, merupakan salah satu kota yang pesat
pertumbuhannya dalam dua tahun terakhir (sejak Kabupaten Aceh Jaya
berdiri sebagai pecahan dari Kabupaten Aceh Barattiga tahun lalu).
Tsunami melahap tiga perempat penduduknya. Mereka yang selamat, sekitar
2.000 orang, kini menjadi pengungsi di Bukit Curik, sedikit di atas
kota. Sampai pekan keempat ini, pengungsi masih tinggal di gubuk-gubuk
darurat, mirip perkampungan pengemis, tanpa jamban dan pasokan air
bersih. Diare sudah mulai menyebar.

Calang adalah kota pantai dengan tiga teluk: Teluk Rigah, Teluk Calang,
dan Teluk Lhok Lubu. Tsunami datang menyerbu kota ini dari tiga jurusan
(tiga teluk) tadi, membuat kota ini seperti diperas remuk-redam.

Kerusakan total di alang bisa dilihat pada dua file pertama

Kerusakan di Calang (14 foto) – 4,6 MB

Beberapa sudut kota Calang – mobil dan truk ringsek, nampak rata tanah
dilihat dari perbukitan, seorang ibu sedang shalat di atas batu karena
masjid besar hancur (masjid yang dibuat Yayasan Amal Bakti Muslim
Pancasila) dan seorang marinir sedang membersihkan reruntuh tanpa alat
berat.

Calang dari Sebuah Titik (8 foto) – 2,4 MB

Dari sebuah titik (kuning, bekas lampu merah pertigaan jalan utama),
saya menjepretkan kamera ke delapan penjuru angin untuk memperlihatkan
kerusakan yang total itu.

Anak Calang (11 foto) – 3 MB

Hampir setiap orang kehilangan keluarga. Perempuan dan anak-anak adalah
korban utama tsunami. Foto-foto pada bagian ini menunjukkan anak-anak
Calang yang tersisa.

Sekolah di Calang (8 foto) – 2,5 MB

Sekolah sudah mulai dibuka, secara darurat, pada 10 Januari lalu.
Sekolah dibuat dari empat tenda besar yang didirikan oleh pasukan
marinir Angkatan Laut Republik Indonesia di atas lantai bekas Masjid
Besar Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila yang hancur. 

Ada sekitar 250 anak yang sekolah pada tingkat SD. Mereka diajar oleh
siswa calon bintara (Pendidikan Calon Bintara) Angkatan Laut, Surabaya,
yang bersenjata lengkap. Para “guru darurat” ini mengajar dongeng,
hapalan Pancasila, sejarah, berhitung, mengaji. Anak-anak SMP-SMA belum
memiliki guru, mereka diajari baris-berbaris.

Ekonomi – Beranjak dari Nol (2 foto) – 0,7 MB

Tsunami membuat orang kaya menjadi miskin seketika, dan yang miskin
bertambah miskin. Nasabah kehilangan tabungan yang mereka simpan antara
lain di Bank Pembangunan Daerah cabang setempat. Brankas bank itu,
berisi uang Rp 6 milyar, dibobol orang tak dikenal.

Namun, perlahan embrio ekonomi mulai lahir. Satu dua orang mulai menjual
ikan asin, telor dan sayur. Beberapa barang dibeli dari Banda Aceh,
lewat kapal nelayan yang datang dua kali sehari di Calang.

Gubuk Pengungsi Calang (5 foto) – 2,3 MB

Ada sekitar 500-an gubuk pengungsi yang memenuhi Bukit Curik, sedikit di
atas kota Calang. Satu gubuk bisa dihuni 5-20 orang. 
Kondisinya tidak sehat. Pengungsi membangun gubug darurat dari apa saja
yang tersisa. Tiada pasokan air bersih, tiada jamban—membuat bau kencing
dan tinja menjadi aroma keseharian.

Kanibalisme Sepeda (2 foto) – 0,9 MB

Sepeda motor, atau bahkan sepeda, menjadi kendaraan yang mewah.
Orang-orang mencoba mengangkat sepeda dari reruntuh kota. Suku cadang
dicocok-cocokkan dari satu sepeda dengan sepeda lain.

Keindahan Alam Aceh Barat (6 foto) – 1,2 MB

Pantai barat Aceh sebenarnya memiliki panorama yang indah, laut biru,
nyiur melambai dan pulau-pulau kecil di lepas pantai. Konflik antara TNI
dan GAM lah yang nampaknya membuat daerah ini kurang diminati wisatawan
alam (TNI menyebut pesisir barat Aceh sebagai sarang GAM).

Banyak pula terbelah akibat tsunami. Lautan memakan daratan. Dan
sepanjang pesisir barat, tebing tinggi terkelupas menampakkan tanah
akibat tsunami, seperti tercukur 20-30 meter dari muka air. Dataran
landai, yang dulu berisi kampung-kampung nelayan, tidak nampak ada tanda
kehidupan. Hancur sepanjang pesisir.

Kerusakan di Lampulo (10 foto) – 2,7 MB

Lampulo, salah satu muara dan pelabuhan Banda Aceh, rusak total.
Kampung-kampung nelayan rata dengan tanah. Pertokoan/rumah di kawasan
lebih hulu masih menyimpan jenazah yang belum dievakuasi hingga pekan
ketiga. Kapal-kapal terdampar hingga satu-dua kilometer ke daratan,
termasuk salah satunya di halaman Hotel Medan dan di jalan besar depan
dealer motor Suzuki.

Tsunami menghancurkan dan menenggelamkan ratusan kapal nelayan (pukat)
yang sedang berlabuh di Lampulo pada 26 Desember 2004. Kini hanya ada
belasan kapal saja yang tersisa, ironisnya adalah kapal yang tengah
berada di laut pada hari bencana itu.

Kini kapal-kapal yang tersisa menjadi salah satu jenis angkutan bantaun
dari banda Aceh ke kota-kota lain di pantai barat: Teunom, Calang,
Panga, Meulaboh. 

Perjalanan laut dari Banda Aceh ke Calang memakan waktu 10 jam. Para
nahkoda harus berhati-hati keluar dari muara karena ada banyak bangkai
kapal yang ternggelam an juga tumpukan sampah.



















************************************************************************
***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
************************************************************************
***
________________________________________________________________________
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 




-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.300 / Virus Database: 265.8.2 - Release Date: 1/28/05
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.300 / Virus Database: 265.8.2 - Release Date: 1/28/05
 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to