Dear Ratna, 
 
Apa yang saya ungkapkan itu seharusnya tidak ditafsirkan bahwa saya tidak 
mendukung upaya perbaikan rakyat Aceh, dengan cara apa pun, termasuk  
referendum atau berpisah dengan NKRI sekali pun seperti Timtim, kalau memang 
cara itu adalah terbaik bagi rakyat Aceh. Hanya saja, saya menilai  kesungguhan 
untuk melakukan upaya tersebut belum optimal. Sebut saja, GAM, Sira atau 
kelompok lain yang mencita-citakan perbaikan bagi rakyat Aceh. Mereka belum 
benar-benar sepenuhnya berjuang untuk mencapai "cita-cita" itu. Mereka masih 
setengah setengah. 
 
Contoh kasus, dalam upaya menjadikan masalah Aceh menjadi isu internasional 
saja.  Mereka (kelompok-kelompok tersebut di atas) hanya "menjaga gawang", 
tidak aktif, apalagi proaktif. Semestinya, kelompok pro-referendum atau  
pro-merdeka menjalankan misinya pada setiap kesempatan di segala penjuru dunia 
sehingga masyarakat internasional sadar (aware) tentang permasalahan Aceh. Ini 
tidak menutup kemungkinan terjadi pula di PBB. Jadi, resonansi  permasalahan  
Aceh harus mengglobal atau dijadikan isu global, dengan atau tanpa persetujuan 
pemerintah RI. Sikap Jakarta sudah jelas. Itu sudah harga mati. Jangan 
menyesalkan kondisi itu. Jangan harap Jakarta memberikan lampu hijau tentang 
masalah itu. Jelasnya, tentara sudah masuk ke Aceh untuk meredam gerakan lokal 
dan tidak ada lagi keiklasan untuk berunding. 
 
"Namun, satu hal mesti digaris bawahi bahwa xenophobia yang muncul di Aceh 
akhir-akhir ini adalah wajah lain dari penolakan upaya internasionalisasi 
masalah Aceh itu. RI tetap berpatok bahwa Aceh adalah urusan rumah tangganya, 
sementara sengketa berdarah itu tak jua kunjung usai dengan penyelesaian yang 
bijak serta bermartabat spt yg didengung2-kan SBY"
 
Harusnya disadari bahwa diperbolehkannya masuk orang asing ke Aceh dengan 
alasan kemanusian merupakan sebuah "keterpaksaan".  Pemerintah RI terpaksa 
membuka wilayah Aceh bagi orang asing karena bencana tsunami, Jadi, jangan 
harpa lebih dari itu.
 
regards
 
FB
 
[EMAIL PROTECTED]> wrote:
waalikum salam,
mas farid, 
pernyataan seperti itu jelas tak bisa menyelesaikan masalah Aceh secara 
keseluruhan. Wong Perundingan RI-GAM saja mentok, apalagi yang sifatnya 
statemen di bawah.

Namun, satu hal mesti digaris bawahi bahwa xenophobia yang muncul di Aceh 
akhir-akhir ini adalah wajah lain dari penolakan upaya internasionalisasi 
masalah Aceh itu. RI tetap berpatok bahwa Aceh adalah urusan rumah tangganya, 
sementara sengketa berdarah itu tak jua kunjung usai dengan penyelesaian yang 
bijak serta bermartabat spt yg didengung2-kan SBY.

Di sisi lain, untuk memaksa PBB menangani masalah Aceh berat juga. Spt berita 
pekan lepas bahwa Bill Clinton akan menjadi special envoy PBB juga akan terjun 
menengahi konflik Aceh dan Srilanka, jelas langsung ditolak sama Pemerintah 
indonesia. Kalo udah turun PBB, wah bisa berabe jadinya, pikir mereka. makanya 
SBY pun langsung kontak kofi Annan untuk membatasi tugas clinton pada upaya 
rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh pasca tsunami.

Soal HAM? saya nggak mau komentar banyak! Di sana bukan saja pembunuhan 
genosida secara sistemik, tetapi juga spt sudah titah dr pemerintah utk 
menghabisi jiwa rakyat Aceh, makanya sering diistilahkan sebagai "extra-legal 
execution" utik menandakan bahwa kejahatan itu dilakukan oleh aparat 
pemerintah, dlm hal ini TNI, Polri, Brimob, dll.

Lagi pula, untuk menjerat Indonesia melanggar HAM, jelas payah. Bukan apa-apa, 
Indonesia diuntungkan dengan belum meratifikasi Statuta Roma 1994. So, gimana 
kita mau menjeratnya?

Itu saja dr saya,

Saleum

uloen



farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Salam Islam, 

Saya merasa benar-benar prihatin terhadap nasib rakyat Aceh (Ahceh?) baik pada 
masa DOM sampai sekarang tsunami. Oleh karena itu, menurut hemat saya, 
pernyataan di bawah ini juga tidak memberikan solusi yang menyeluruh terhadap 
permasalahan di tanah rencong itu. Sebab, jika benar masalah Avheh merupakan 
isu internasional atau paling tidak layak diinternasionalisasikan, kenapa tidak 
melibatkan badan dunia resmi seperti PBB?. Kenapa itu selama ini "kelompok" 
yang memandang masalah penting diangkat ke permukaan dunia tidak berhasil 
melakukan hal tersebut?. Ini sebuah koreksi saja atau bisa disebut sebagai 
intropeksi terhadap kelompok lokal di daerah tersebut termasuk SIRA.

FB


Presidium wrote:
Siaran Pers,
Nomor: 10/DP-SIRA/B/II/2005

Penyelesaian Acheh: Internasional Mutlak Diperlukan 

Terkait dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik Acheh, 
Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa tidak akan menginternasionalkan dan 
tidak akan melibatkan
negara-negara asing dalam penyelesaian konflik Acheh. Konflik dengan GAM 
sepenuhnya akan
diselesaikan secara nasional dalam kerangka dasar otonomi khusus dan dalam 
bagian NKRI, (Kompas, 7
Februari 2005)

Dari pernyataan tersebut di atas, Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA) 
memandang bahwa
pemerintah RI belum punya niat baik dan ikhlas untuk menyelesaikan konflik 
politik Acheh. Ada
kesan pemerintah sengaja membiarkan konflik Acheh terus berlangsung lama, 
karena pemerintah merasa
diuntungkan dengan konflik di Acheh. Hal ini dibuktikan dengan sikap mendua 
(ambivalen): di satu
sisi pemerintah berpura-pura menyelesaikan konflik, sementara di sisi lain 
pemerintah terus
mengirimkan mesin perang dan melakukan tindak kekerasan dalam bentuk operasi 
militer di Acheh.

Sikap Pemerintah Indonesia (RI) menjadikan Otonomi Khusus (Otsus) dan 
perundingan dalam kerangka
NKRI sebagai harga mati bagi penyelesaian konflik Acheh, merupakan sikap keliru 
dan picik. SIRA
menolak dengan tegas Otonomi Khusus RI, karena terbukti sejak Otsus Soekarno 
dalam bentuk Daerah
Istimewa sampai UU NAD tidak mampu menyelesaikan konflik dan membawa keadilan 
serta perdamaian di
Acheh. 

Atas realitas seperti ini, SIRA melihat bahwa pemerintah RI sudah gagal dalam 
memberikan rasa aman
bagi rakyat Acheh. Oleh karena itu, peluang penyelesaian konflik Acheh mutlak 
harus melibatkan
pihak Internasional. Persoalan Acheh tidak bisa dilihat sebagai masalah dalam 
negeri Indonesia,
apalagi maraknya pelanggaran HAM, pengabaian hak-hak politik dan penindasan 
yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia di Acheh telah menjadikan konflik Acheh sebagai salah satu 
masalah
Internasional. 

Keterlibatan Internasional dalam penyelesaian Acheh adalah sebuah sikap 
rasional yang menghargai
aspirasi politik rakyat Acheh yang menginginkan hak penentuan nasib sendiri 
untuk hidup merdeka,
bebas dari penindasan dan ketidakadilan serta pelanggaran hak asasi manusia 
(HAM) yang terus
dipaksakan pemerintah Indonesia di Acheh.


Banda Acheh, 7 Februari 2005
Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA)



Nasruddin Abubakar
Dewan Presidium 

**************************
The Acheh Referendum Information Centre (SIRA)
Address: Jln. T. Panglima Polem No. 13 A 
Kp. Laksana, Banda Acheh - Sumatra
Phone/Fax: +62-651-24043
e_mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------
Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links








            
---------------------------------
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail - now with 250MB free storage. Learn more.

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT
document.write('');

---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke