Terima kasih atas dukungan anda.
Saya sangat sependapat sekali.
Sebagai umat yang bukan kristen dan bukan islam, saya sendiri sering kali
juga harus was was karena konflik islam kristen juga akan membawa dampak
pada diri saya yang tidak terkait apa apa dengan kedua keyakinan ini.
Ibarat pepatah mengatakan gajah lawan dengan gajah, pelanduk mati di
tengah-tengah.

Seorang muslim, jadilah muslim yang baik dan bertanggungjawab, seorang
kristen jadilah kristen yang baik dan bertanggung jawab juga. Demikian
juga pemeluk agama lainnya.
Kalau semua menjalankan agamanya dengan baik, maka semua akan menjadi
manusia baik dan bertanggungjawab, dengan sendirinya dunia ini akan
menjadi lebih aman.
So, apapun anda, siapapun anda, jadilah makhluk yang bertanggungjawab.

Coba lihat dunia ini.
Kenapa dunia ini makin rusak oleh orang-orang yang mengaku beragama? Ya
semua karena manusia manusia tidak menjadi umat agamanya secara baik dan
bertanggungjawab.

Kalau umat islam jadi umat islam yang baik (kayak AA Gym tuh), saya juga
senangnya minta ampun. Berarti orang-orang islam yang jahat juga berkurang
banyak dan ke mana mana saya juga merasa makin aman.
Demikian juga kalau umat kristen menjadi umat kristen yang baik, ya saya
juga senang karena tidak perlu waswas bertemu orang kristen yang jahat.
Umat Buddha juga demikian, kalau semua menjalankan Dharma dengan baik
(tidak berbuat kejahatan, perbanyak kebajikan, sucikan hati dan pikiran),
maka dunia ini tentu menjadi tempat yang menyenangkan dimanapun kita
berada.
Jadi apapun yang kita anut, kalau menjadi bagian positif dari agama itu
maka kita boleh menganggap bahwa yang kita anut itu adalah benar (karena
kebaikan/manfaat yang kita dapat).

Manusia beragama sesungguhnya adalah untuk dirinya sendiri, untuk melatih
diri, dan bukan untuk melatih orang lain.


--- RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> Saya ingin teruskan. Apa yang ditulis saudara Adika layak kita 
> renungkan. kebencian, kecurigaan menyelinap dalam sanubari kita 
> semua, tiap agama.
> 
> Mungkin apabila kita ikuti bunyi alunan suling bambu yang saudara 
> Adika tiupkan ini, kita akan terbangun: marti kita bangunkan semangat 
> persaudaraan kita sebagai manusia dari bangsa yang sama, lebih lagi: 
> menggugah Ukhuwwah Insaniah. Jangan kita batasi persahabatan kita 
> pada batas agama, kita mengagungkan Tuhan yang sama.
> 
> Jangan kita hembus hembuskan, seperti yang sering bung Syabab Muslim 
> lakukan: kaum Muslim bangunkan Aceh kembali. Mengapa? Tidakkah 
> manusia Aceh adalah manusia Indonesia? Insan Indonesia? Tidakkah 
> musibah ini adalah primair masalah kemanusiaan? Bukan masalah 
> keagamaan?
> 
> Kita telah mendapat bantuan begitu melimpah. Dari saudara saudara 
> kita yang beragama lain, berbangsa lain, berwarna kulit lain. Bahkan 
> dari angkatan bersenjata yang selalu kita kutuk...
> 
> Tidakkah Tuhan telah menunjukkan pada kita justeru melalui bencana 
> tsunami ini: kita semua adalah ciptaanNya. Insan Ilahi. Tidakkah 
> demikian?
> 
> Walubi, wadah umat Buddha juga mengirimkan barang dan pertolongan 
> sebagai ujud dharma bagi sesama insan. Salahkah? hanya umat islam 
> yang berhak membantu saudara di Aceh? menguburkan jenazah yang 
> bertabaran? Tidakkah jenazah semua agama bentuknya sama? Dan sama 
> akan lenyap dalam bumi?
> 
> Juga Caritas, wadah umat Katholik di Eropa, tanpa pernah bertemu muka 
> dengan orang Aceh, tanpa tahu Aceh itu dimana...
> 
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, adika ranggala <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > --- aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Bisa disebutkan siapakah mereka mas?  kadang kekuatan media 
> membuat
> > > citra yang tak mengenakkan bagi mereka, bahkan cenderung 
> menyudutkan.
> > > Membuat opini umum dan membuat umat islam nggak confident dengan
> > > islamnya atau nggak confident melaksanakan apa-apa yang telah 
> ditetapkan
> > > secara lurus oleh islam. Jika memang ada tidak lebih baik kita
> > > memberikan masukan nasehat atau mengkritik mereka langsung? Takut
> > > menghina mereka dan menghibah mereka lho. Benarkah ada satu 
> kelompok
> > > muslim di indonesia saling membunuh dan aksi teror?Bagaiman jika 
> itu
> > > hanya sebuah opini umum yang dibuat-dibuat? So, mari kita jangan 
> mudah
> > > kemakan publikasi media. Cek n ricek dulu lah ya.
> > 
> > ***
> > Memang kekuatan media bisa mematikan, namun pernahkan anda sendiri
> > berinstropeksi terhadap orang-orang yang seiman dengan anda.
> > Jika anda melihat ke skala lebih kecil, kenyataannya bahwa dana yang
> > seharusnya dinikmati oleh kaum kecil (yang kebanyakan juga muslim) 
> juga
> > dikorup oleh orang orang muslim juga. Ini hanya contoh kecil.
> > Anda bisa membuka kembali memory anda, siapa yang melakukan 
> pengeboman di
> > candi borobudur dulu? Apa bukan orang-orang islam. Dalam waktu yang 
> dekat,
> > anda tentu juga telah melihat bagaimana FPI merusak property orang 
> lain
> > yang apapun alasannya adalah menginjak hukum di negeri ini. Saya 
> pikir
> > tidak perlu saya menyebutkan membuat list satu per satu, tetapi 
> kalau saja
> > anda sekali kali membiarkan pikiran anda lebih terbuka, anda akan 
> bisa
> > melihat lebih jernih. Kenyataannya orang islam lebih suka mengkritik
> > penganut agama lain daripada mengkritik umat islam sendiri.
> > 
> > 
> > > Benar sekali, excellent mas. kita harus terbuka dan tidak fanatik 
> hanya
> > > menerima satu versi kebenaran. Jadi kita harus terbuka menerima 
> masukan
> > > mereka dulu (ya ngalah dulu untuk bisa menerima alasan mereka,
> > > menghargai perbedaan pendapat ) dan tak terburu-buru menghujat. 
> Kalau
> > > tidak  Jangan-jangan kita sendiri yang fanatik dengan satu 
> kebenaran
> > > menurut versi kita sendiri. Dan kita tak menyadari ada kesalahan 
> dalam
> > > pemahaman kita. Kita mengakui pendapat kita itu benar tapi ada
> > > kemungkinan salah, begitu pula bisa jadi pendapat yang menurut 
> kita
> > > salah bisa jadi ada kebenaran didalamnya. Jadi kita bisa bicara 
> lewat
> > > hati ke hati, dengan kepala tetap dingin, ahsan dan tidak saling
> > > mencela.  Begitu kan mas, cerdas sekali. Saya setuju.
> > 
> > ***
> > Bagi saya, kemanusiaan di atas segalanya, bahkan diatas agama, 
> karena
> > konon agama itu diadakan untuk kemanusiaan, bukan sebaliknya.
> > 
> > 
> > > Kalau ada sejarah islam di indonesia, alangkah baiknya mas 
> memfoward ke
> > > milis ini. Kali ada info terlewati. Saya senang dapat info baru 
> > > terutama sejarah bagaimana islam banyak dijegal sejak presiden 
> pertama
> > > sampai........  . Soalnya tak saya temukan di pelajaran smu dulu 
> he he.
> > 
> > ***
> > Kalau islam benar dijegal di negeri ini, tentu islam tidak akan 
> sebesar
> > seperti sekarang ini. Lagipula, kalaupun benar bahwa islam dijegal 
> sejak
> > presiden pertama, bukankah semua presiden RI adalah umat islam?
> > 
> > Mungkin anda mempermasalahkan tidak digunakan piagam Jakarta 
> sebagai dasar
> > negara ini, tapi mbok sekali kali mikir, kalau memaksakan piagam 
> jakarta
> > itu namanya umat islam egois, hanya menginginkan negeri  ini untuk 
> islam
> > saja.
> > Jangan jangan anda menyatakan itu sebagai penjegalan terhadap islam.
> > Apa anda setuju jika agama lain juga menginginkan dasar negara yang
> > menempatkan agamanya sebagai dasar negara padahal jelas jelas 
> negeri ini
> > bukan negara agama.
> > 
> > 
> > > Ada bukti  kongkrit dengan semangat islam (semangat jihad) yang 
> kuat
> > > masyarakat Aceh menempatkan mereka pada posisi paling akhir dan 
> sulit
> > > untuk dijajah. Baru ketika pemahaman islam (islam dipisahkan dari
> > > mereka) diobrak abrik snouck hurgrounje, semangat mereka bisa
> > > dipatahkan. Kisah indah perang puputan yang ternyata adalah jihad 
> sampai
> > > akhir hayat atau terinspirasi hidup mulia atau mati sahid ini 
> dikomandai
> > > sisimangaraja IX yang ternyata muslim juga. Kapitan Pattimura 
> (Thomas
> > > Matulesi), diketahui adalah juga ternyata seorang muslim. 
> Sedangkan
> > > mayoritas raja-raja jawa yang   agak longgar pemahaman islamnya 
> kecuali
> > > demak dan mataram atau orang yang kental islamnya (contoh Pangeran
> > > Diponegoro) lebih banyak
> > >  bertoleransi dengan penjajah. Bahasa ndak enaknya jadi bawahannya
> > > penjajah, mungkin ini yang melahirkan budaya korupsi dan yes bos 
> turun
> > > temurun di kalangan pejabat kali ya. 
> > 
> > ***
> > Sungguh disayangkan jika semangat jihad yang anda pahami hanya 
> sebatas
> > berperang. Apakah jihad hanya sebatas itu? Kalau orang islam 
> berbicara
> > soal jihad pasti mengebu gebu asalkan jihadnya itu perkara berperang
> > dengan negara atau agama lain, tetapi umat islam sering kurang care 
> dengan
> > masalah sosial yang seharusnya menjadi masalah jihad juga. Kenapa 
> umat
> > islam tidak berjihad melawan korupsi saja?
> > Aceh mungkin memang kuat sekali dalam berjihad melawan penjajah, 
> termasuk
> > Indonesia (paling tidak menurut GAM, lalu apakah GAM itu jihad 
> juga???).
> > Coba anda lihat gubernur Aceh yang di bui karena korupsi. Jika sudah
> > demikian, lalu apalah artinya jihad?
> > 
> > > Terkait publikasi. Banyak sekali ormas, partai islam, organisasi 
> islam
> > > dan negeri –negeri islam memberi bantuan hibah gratis ke Aceh tapi
> > > publikasi itu bisa dihitung dengan jari. Sehingga seakan-akan 
> partai,
> > > ormas atau organisasi islam diam saja tak melakukan apa-apa. 
> Padahal
> > > mungkin jauh sangat keras usaha mereka dibanding NGO atau negara 
> asing
> > > yang sampai kini belum jelas mencairkan dana bantuannya. 
> > 
> > ***
> > Anda kurang peka atau mungkin pura pura tidak tahu.
> > Ketika tsunami melanda, seluruh dunia begitu menggebu gebu  memberi
> > bantuan, terutama dari negara-negara yang sering di cap kafir. 
> Pengiriman
> > relawan terbesar juga dilakukan oleh Walubi, bukan oleh MUI.
> > Sedang negara-negara Arab hanya memberikan bantuan kurang dari 1% 
> dari
> > total bantuan yang disampaikan oleh dunia. 
> > Mana solidaritas umat islam terhadap sesama islam? 
> 
=== message truncated ===


=====
Berani hidup tidak takut mati,
Takut mati jangan hidup,
Takut hidup mati saja.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke