Ke Ilahian Yesus Kristus sebagai Putera Allah, adalah inti iman umat Kristiani, yang hanya dapat dicapai melalui "indra keenam", dan tidak melalui nalar.
Keimanan ini juga milik pribadi tiap insan Kristiani,yang tak perlu di-bagi bagikan pada insan lain, yang menganut pemahaman lain. Bagaimana "aku menjacapai puncak bukit" adalah masalah jalan kebukit mana yang kupilih dan kuyakini. jalan itu sendiri TIDAK universal, namun, puncak bukit itulah, yang dapat dicapai dari berbagai kaki bukit (utara, barat, timur atau selatan). Keselamatan, atau dalam ibarat ini, adalah "pencapaian bukit", adalah suatu hal yang kita percayai bersama. Yang berbeda adalah how to get there. Adalah suatu kecongkakan,mengatakan, karena aku yakini jalan dari sisi bukit ini yang akan memabwaku kepuncak, maka semua pendaki HENDAKNYA mengambil pula jalan ini. Saya percaya, keyakinan akan benarnya jalanku, dapat berdanding dengan kebesaran jiwa (atau kerendahan hati) dalam mengatakan, masih banyak jalan kepuncak bukit. saling mempersalahkan jalan yang diambil pendaki lain, hanya akan memperlambat perjalananku. Satu hal yang PASTI: aku akansampai kepuncak, bila aku tak berhenti mendaki puncak. Jadi tercapai atau tidak, adalah tergantung upayaku. Juga Kristus yang telah berjanji menyelamatkan aku, takkan memberi garansi, aku akan selamat, bila aku hidup tanpa upaya menjadi baik (atau menjauhi keburukan). Dia bersabda, "jalan menuju rumah Bapak adalah sekecil lobang jarum". Atau mirip seperti itu. Kita,seringkali menyibukkan diri kita dengan definisi (kita) mengenai siapa Tuhan itu. Dan.... lupa, bahwa kita harus berdharma,padahal inilah yang membawa kita pada kesempurnaan. Jadi, garansi ramai ramai, tetap tak ada. Salam danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Mba Lina, > > simple aja..it's a matter of faith.., in Christianity's faith ,Jesus is God > and He's the Way, Truth and Life... it's the basic faith of every > christian..ppl who re not believe to this faith ..it's not christian.. > and faith i think is not plural or universal..but faith is a divine and > sacred relationship between a person n His Maker.. > faith couldn't be questioned by limited understanding..our quest to God is > beyond our comprehension.. > that's why if some ppl questioned abt Jesus with their limited > understanding..that's fine with me..im not feel offended or something.., i > think it's understandable...as far as i know..if we re really confident and > believe in our faith..we will not try looking for justification in some > other religions that re different from us.. ( meaning looking for flaws).. > in my opinion.., religion couldnt justifies us.., no one could..in > Christianity in Jesus only.. > > > > > > "Lina Dahlan" > <[EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com > .com> cc: > Subject: [ppiindia] Re: Frans Magnis Menolak Pluralisme > 03/01/2005 04:26 > PM > Please respond to > ppiindia > > > > > > > > > Pluralisme ato Universalisme, mbah? > > Kalo seorang pemimpin bangsa (yang bangsanya multi agama), gak perlu > dia ngomong2 begitu. Kalo dia pemimpin agama bicara didepan umatnya > ya...biarin aja. Jadi, lihat sikon lah. > > Ini lah masalahnya mbah, kalo Tuhan udah gak universalisme lagi ato > dipersempit menjadi Tuhan adalah Tuhan Yesus son of Maria...kan > jadinya gak universal. > > Umat Islam juga percaya bahwa keselamatan itu hanya dari Gusti Allah > Sang Maha Pencipta, tapi gak pernah percaya dari anaknya bunda Maria. > Bahkan keselamatan bukan juga hak prerogatif Muhammad SAW. Umat > Islam berdoa langsung kepada Allah dan doa keselamatan itu > biasanya,"Ya Allah Engkaulah Keselamatan, dariMu lah segala > keselamatan,..." > > Jelas beda kan? gak bisa di paksain untuk sama kan. Terlalu agung > lah Gusti Allah itu kalau mau disamain sama apapun yang ada didunia > ini. Mission Impossible: Creator is as same as His creation. > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > MBak, > > > > Kalau romo Magnis ini mengungkapkan apa yang dia imani, yang dia > > PRIBADI anggap benar, itu adalah haknya. Kita semua mengimani apa > > yang anggap benar. Itu masalah kita. Kita secara pribadi boleh > saja > > katakan, tak ada universalisme agama. Hak pribadi bukan? > > > > Namun dalam panggung umum mengatakan, hanya ajaranku yang benar, > dan > > menampik univertsalisme agama, lalu apa yang harus dikatakan sang > > pendengar yang kebetulan tak seanutan? > > > > Repot kan? > > > > FYI: apa yang ditampik romo Magnis itu, adalah diputuskan dalam > > konsili II (Vaticanum II), yakni ada penyelamatan diluar Kristus. > > Tetapi oleh sri Paus yang sekarang ditolak. Juga seruan beruluran > > tangan antar agama Kristen (Katholik, Protestant, Yunani > Orthodox), > > yang diputuskan dalam konsili Vatican II (tahun 60an awal), > ditarik > > sri Paus. > > > > Jadi, apa yang benar atau tidak bagi suatu agama, juga merupakan > > aluran ombak waktu, terkadang pasang terkadang surut. > > > > Yang penting menurut saya, disamping hal2 yang dianggap > mutlakbenar > > disetiap agama, kita akui, adanya kebenaran universal disetiap > agama: > > adanya Tuhan yang Mahakuasa, kewajiban manusia berbuat luhur dan > > mulia dan menjauhi segala tindakan buruk. Malah inilah yang > > terpenting, dan..menyatukan kita semua insan Ilahi. > > > > Isteriku Katholik, saya Protestant, lalu Paus menggelegar dari > atas > > mimbar, katakan: "Wahai umatku, janganlah beribadat menerima > hostia > > bersama mereka yang bukan umat kita". Lalu? Kami harus kegereja > > sendiri2? > > > > Manusiawi? > > > > Salam > > > > danardono > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > > > > Mbah, > > > Kalau saya nih mbah ada yang saya tolak dan ada yang saya terima > > > dari Pluralisme Agama. Buat saya ke fanatikan itu perlu dalam > > > berakidah tapi tidak dalam menjalin kerukunan hidup umat > beragama > > > (bukan kerukunan hidup beragama). Ada lagi istilah Fikih Lintas > > > Agama, lalu ada yang bertanya apa di dalam agama lain ada fikih? > > > > > > Pada intinya saya menghargai usaha2 orang yang ingin > mensejajarkan > > > agama-agama, tapi memaksakan untuk menyamakannya juga salah > kaprah, > > > karena tetap saja ada perbedaannya. Yang penting adalah > bagaimana > > > kita bisa menghargai perbedaan tanpa memaksa keyakinan masing2. > > > Kalau AlQur'an bilang "Bagimu agama mu, bagiku agama ku". > > > > > > > > > > > ********************************************************************** ***** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > ********************************************************************** ***** > ______________________________________________________________________ ____ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/