Temans,
 
Kita jgn terpancing utk di adudomba, tapi bila perang tak 
terelakkan...yach...itung itung latihan buat tentara kita, tapi kalo jg 
kalah..kirim aja tuh anggota DPR, kalo masih kalah jg kirim tuh orang2 
keturunan arab & cina..yg mengaku warga negara indonesia...kita lihat daya 
juang mereka utk pertahankan NKRI, kalo mash jg kalah, kirim FBR, jong sumatra, 
jong celebest, borneo & papua..bila semua uda abis...ya...malasyia pasti 
kalah..mereka kehabisan TKI....
 
MERDEKA !!!! 

meg4pro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Melihat perkembangan kasus ini, kayaknya memang benar ada politik 
pengalihan perhatian. Buktinya sekarang headline koran2 sdh bukan 
masalah BBM dan kenaikkan harga, tapi masalah perang (yg kayaknya 
sangat sulit untuk dimulai oleh pemerintah kita). 

Semakin kita teriak2 Ganyang Malaysia..., kayaknya akan ada makin 
banyak lagi wajah2 di elite atas sana yang tersenyum 
lebar.......sambil menyiapkan agenda2 berikutnya.

salam, 
mega.

--- In ppiindia@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
> 
> ....  padahal sudah dari dulu indonesia mengganyang malaysia dengan
> berjubelnya para pekerja yang ileggal maupun yang legal menuju
> ke malaysia untuk mengganyang pekerjaan yang menumpuk di sana
> yang tidak bisa di berikan oleh pemerintah indonesia akibat 
mandeknya
> perkembangan pembangunan akibat dari  korupsi yang merajalela.
> 
> dengan kondisi sekarang mungkin malaysia sudah merasa  kewalahan
> dengan berjubelnya bangsa yang tidak di urus oleh pemerintah
> nya ini berjuang demi masa depannya sendiri.  tapi dengan gagahnya
> pemerintah yang mengalami trouble dengan malaysia yang mengklaim
> teritorial indonesia mengajak rakyatnya untuk mengganyang malaysia.
> 
> tapi sayang seandainya juga ladang minyak yang diperebutkan tersebut
> tetap menjadi milik indonesia, rakyat pula yang tetap akan sengsara 
(nggak
> kebagian) karena korupsi dan intransparansi tentang pengelolaan 
kekayaan
> alam  ini, karena  tikus-tikus yang mengerat kekayaan bangsa ini 
masih
> tetap berkeliaran.  apalagi sekarang dengan tidak jelasnya dana 
pengaman
> sosial setelah kenaikan bbm, yang sampai sekarang masih
> diperdebatkan cara untuk penyalurannya.
> 
> kita merasa pilu dengan kondisi tki di malaysia yang seakan-akan
> memakan buah si malakama, atau maju kena mundur kena.
> 
> cuma sayang ganyang malaiysia itu bukanlah pilihan yang tepat untuk
> zaman sekarang ini, mungkin ini akan effective pada zaman bung 
Karno dulu
> untuk mempertahankan kedaulatan teritorial  di daratan,  tapi untuk 
perang
> laut, dan udara pilihan yang paling tepat adalah kecanggihan 
technology,
> ini sebenarnya yang harus berkembang di indonesia,  tapi saya pikir 
para
> petinggi tni lebih paham tentang system keamanan nasional dan 
taktik perang
> untuk  mempertahankan kedaulatan indonesia
> 
> perang butuh system, strategy dan taktik bukan seperti dulu bagaikan
> banteng ketaton,
> "ganyang malaysia"
> 
> 
> salam
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kalau perang teknologi, misalnya kapal lawan kapal
> atau pesawat tempur lawan pesawat tempur, Indonesia
> akan kalah, karena masih diembargo AS, sehingga
> peralatannya masih kuno.
> 
> Tapi kalau dari 220 juta rakyat Indonesia, puluhan
> juta "dibanjirkan" ke Malaysia untuk berperang,
> kemungkinan akan menang walau korban jatuh akan
> jutaan. Tapi pemerintah harus menyiapkan uang untuk
> biaya transportasi, makan, dan senjata.
> 
> --- bayu montana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > ayo ganyang malaysia si perampok ligitan itu, jangan
> > biarkan harga diri kita di injak-injak mereka, ayo
> > maju perang sodaraku di sulawesi......, coba umumkan
> > pendaftaran sukarelawan ganyang malaysia seperti
> > bosnia dulu pasti kami akan ikutan mendaftar
> > hehehe...... ayo perangi kezaliman malaysia keparat
> > itu.....
> >
> > Ambon <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> wrote:http://www.indomedia.com/bpost/032005/6/depan/utama1.htm
> > Minggu, 06 Maret 2005 02:03
> >
> > 'Ganyang' Malaysia
> >
> > Makassar, BPost
> > Meski pemerintah mengupayakan jalur diplomasi, namun
> > genderang perang
> > terhadap Malaysia ditabuh banyak kalangan di tanah
> > air. DPR RI, misalnya,
> > mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
> > bersikap tegas terhadap
> > Malaysia. Sementara, warga di Makassar, Sulawesi
> > Selatan, membentuk front
> > 'Ganyang Malaysia'.
> >
> > Situasi di perairan perbatasan Indonesia di
> > Kalimantan Timur dengan Malaysia
> > semakin menegang. Ketegangan ini menyusul terjadinya
> > 'perang mulut' melalui
> > alat komunikasi antara awak kapal TNI AL KRI Rencong
> > dengan kapal Tentera
> > Laut Diraja Malaysia, KD Kerambit-43.
> >
> > "Memang belum terjadi perang fisik, namun sempat adu
> > mulut melalui alat
> > komunikasi," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut
> > Armada Timur (Guspurlatim),
> > Kolonel Laut Pelaut Marsetio, di Tarakan.
> >
> > Saat ini TNI AL telah menyiagakan tujuh kapal perang
> > berbagai kelas di
> > perairan Tanjung Unarang hingga Blok Ambalat dan
> > Bukat di Laut
> > Sulaswesi --dua kawasan yang diklaim Malaysia
> > sebagai teritori mereka.
> >
> > "KRI Tubung dan KRI Tongkol akan tiba Minggu (6/3)
> > pagi. Sedangkan KRI Singa
> > dan satu masih ditentukan tiba, Senin (7/3) pagi di
> > Tarakan bergabung dengan
> > tiga KRI lain yang sudah ada di sana, yaitu KRI
> > Nuku, KRI Wiratno dan KRI
> > Rencong," ungkap Marsetio.
> >
> > Saat ini, lanjut dia, KRI Nuku dan KRI Rencong
> > tengah berpatroli di perairan
> > itu, akan diiikuti KRI Wiratno pada petang harinya.
> >
> > Yudhoyono ke Sebatik
> > Semakin memanasnya situasi di perbatasan Kaltim,
> > Presiden Susilo Bambang
> > Yudhoyono, direncanakan pada 7 dan 8 Maret
> > mengunjungi Pulau Sebatik. TNI AL
> > akan mengerahkan empat kapal perang dan ratusan
> > personel mengamankan
> > kunjungan presiden.
> >
> > Pulau Sebatik merupakan satu pulau di utara Nunukan
> > Timur yang terbagi dua.
> > Separuh pulau di sebelah utara merupakan bagian dari
> > negara bagian Sabah
> > Malaysia, sementara di sisi selatannya masuk ke
> > wilayah hukum RI dan di
> > pulau itu ada satu pos TNI AL.
> >
> > Perairan dari Pulau Sebatik dipersengketakan
> > Malaysia secara sepihak
> > berdasarkan peta laut buatan mereka pada tahun 1979
> > hanya sejarak sekitar 5
> > mil laut.
> >
> > Sikap arogansi Malaysia mengklaim wilayah yang bukan
> > miliknya itu, memicu
> > reaksi keras berbagai kalangan di Indonesia.
> > Masyarakat di Makassar, Sulsel,
> > kemarin, membentuk Front Ganyang Malaysia (Fro Gam).
> > Rakyat di bumi anging
> > mamiri ini gusar dan marah terhadap sikap negeri
> > jiran tersebut.
> >
> > Bahkan, front yang dikomandani Das'ad Latief, ini
> > merekrut para relawan yang
> > bersedia melakukan perlawanan terhadap Malaysia.
> > "Kami mengutamakan para
> > relawan, eks TKI karena mereka lebih mengetahui
> > letak geografis wilayah
> > Malaysia," katanya, di Makassar.
> >
> > Menurut Das'ad, klaim wilayah Selat Sulawesi oleh
> > Malaysia telah
> > menginjak-injak perasaan WNI. Dia akan mendesak
> > pemerintah RI lebih
> > mengedepankan cara-cara militer daripada diplomatik
> > dalam menangani masalah
> > ini, sehingga kasus lepasnya pulau Sipadan dan
> > Ligitan tidak terulang
> > kembali.
> >
> > Tidak itu saja, Das'ad menyatakan pihaknya tidak
> > akan menjamin warga negara
> > Malaysia yang saat ini menuntut ilmu di Indonesia,
> > terutama di Makassar,
> > sepanjang mereka turut campur dalam masalah
> > tersebut.
> >
> > Dia gerakan ini akan mendapatkan dukungan ribuan
> > relawan yang siap melakukan
> > perlawanan terhadap Malaysia. "Belajar dari kasus
> > Bosnia, ribuan warga
> > mendaftar untuk dikirim ke Bosnia guna menjadi
> > pasukan tempur, kami yakin
> > gerakan ini pasti mendapat dukungan besar," ucapnya.
> >
> > Pertahankan Ambalat
> > Pemerintah Indonesia bertekat akan mempertahankan
> > blok Ambalat yang diklaim
> > Malaysia sebagai wilayahnya. Indonesia, seperti
> > ditegaskan Wapres Jusuf
> > Kalla usai Dies Natalis ke-7 di Universitas
> > Paramadina, kemarin, akan
> > mempertahankan wilayah itu dengan segenap kekuatan
> > militer, karena itu
> > merupakan wilayah NKRI.
> >
> > "Kita berpendapat itu wilayah Indonesia. Jadi
> > Indonesia akan mempertahannya
> > dengan segenap aparat keamanan yang dimiliki kita,"
> > tegasnya.
> >
> > Namun, tukas Kalla, Indonesia tetap membuka dialog
> > dengan Malaysia. "Karena
> > dua negara bersahabat, tentu kita juga melakukan
> > pembicaraan dengan
> > Malaysia."
> >
> > Keinginan Indonesia menyelesaikan rebutan Blok
> > Ambalat lewat jalur doplomasi
> > juga diamini koleganya di Malaysia. Wakil Perdana
> > Menteri Datuk Seri Najib
> > Tun Razak menyatakan, Malaysia akan menggunakan
> > jalur diplomasi dalam
> > memecahkan setiap masalah dengan negara tetangganya.
> >
> > "Bukan menjadi cara Malaysia untuk menggunakan
> > kekuatan bersenjata
> > memecahkan setiap konflik," kata Najib yang juga
> > menteri pertahanan seperti
> > dilansir Bernama, kemarin.
> >
> > "Kami tak ingin membesarkan masalah ini. Kami
> > serahkan pada menteri luar
> > negeri kedua negara untuk menangani masalah ini,"
> > imbuhnya.
> >
> > Namun, anggota Komisi I DPR dari FPG Yorris Raweyay
> > menghendaki pemerintah
> > Indonesia lebih mengedepankan konfrontasi daripada
> > diplomasi terkait
> > persoalan gugusan Pulau Ambalat.
> >
> > "Saat kami (Komisi I DPR RI red) raat dengan menhan,
> > sudah membicarakan hal
> > ini. Sikap tegas Komisi I adalah meminta menhan dan
> > TNI bersikap tegas soal
> > Ambalat. Jangan sampai nasibnya, sama seperti Pulau
> > Sipadan dan Ligitan,"
> > kata Yorris di kantor DPP Golkar, kemarin.
> >
> > Menurut ketua AMPG ini, dari kasus ini sebetulnya
> > bukan hanya gugusan di
> > Pulau Ambalat saja yang menjadi masalah. Tapi juga
> > terjadi di sekitar Pulau
> > Pasir di NTT juga menjadi persoalan. Untuk itu,
> > lanjut Yorris, bila
> > pemerintah mendiamkan saja, maka persoalannya akan
> > berlangsung secara terus
> > menerus.
> >
> > "Jadi kita harus tegas. Sikap pemerintah atas hal
> > ini juga sudah didukung
> > DPR. Pokoknya konfrontasi dulu, diplomasi nomor dua.
> > Kita juga sudah kirim
> > kapal perang, pesawat dan pasukan. Jangan sampai
> > masalah ini diperlunak
> > dengan diplomasi sementara kita saat ini selalu
> > ditekan terus, tidak bisa
> > itu," tandas Yorris lantang.
> >
> > Adu Mulut
> > Dari hari ke hari, situasi di perairan perbatasan
> > Indonesia di Kaltim dengan
> >
> === message truncated ===
> 
> 
> Bacalah artikel tentang Islam di:
> http://www.nizami.org
> 
> 
> 
> 
> __________________________________
> Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday!
> Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web
> http://birthday.yahoo.com/netrospective/
> 
> 
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------
~-->
> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children 
resources
> often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC 
today!
> http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
> --------------------------------------------------------------------
~->
> 
> 
**********************************************************************
*****
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> 
**********************************************************************
*****
> 
______________________________________________________________________
____
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ______________________________________________________________
> 
> Disclaimer :
> - This email and any file transmitted with it are confidential and
> are intended solely for the use of the individual or entity whom
> they are addressed, if you are not the original recipient, please
> delete it from your system.
> - Any views or opinions expressed in this email are those of the
> author only.
> ______________________________________________________________





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



---------------------------------
  Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! 
Download Messenger Now

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke