http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2005030723493401
Ambalat Siaga Tempur, Badawi Telepon SBY JAKARTA (Media): Indonesia menetapkan status Blok Ambalat yang diklaim Malaysia sebagai wilayahnya dalam status Siaga Tempur I. PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi langsung menelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kedua pemimpin sepakat menempuh jalur diplomasi. Seluruh mesin perang Indonesia berada dalam posisi stand by on call. Suasana di wilayah perbatasan pun terus memanas menyusul manuver yang dilakukan kapal perang kedua negara. MEDIA/AGUNG SASTRO TINJAU AMBALAT: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaiki KRI Karel Satsui Tubun di Pelabuhan Malundung, Tarakan, Kalimantan Timur, kemarin. Di atas kapal perang itu presiden meninjau blok Ambalat di Laut Sulawesi yang menjadi sengketa dengan Malaysia. Sedikitnya tiga kapal patroli Malaysia, kemarin pagi, muncul di perairan di sekitar Karang Unarang. Ketiga kapal itu, yakni kapal perang Kerambit 43 dan dua kapal patroli pantai jenis PC 29 dan 23. Kapal patroli Malaysia itu berusaha mengusir kapal tunda milik PT AZA, perusahaan yang ditunjuk Indonesia untuk membangun mercusuar. Kapal tunda itu berlabuh di Karang Unarang. Kapal perang Indonesia tidak tinggal diam. KRI Nuku yang dipimpin Mayor Laut Sarimpunan Tanjung dan KRI Tongkol yang dikomandoi oleh Mayor Laut Yayan, langsung bermanuver. KRI Tongkol--ukurannya lebih kecil--sempat bermanuver di antara kapal-kapal patroli Malaysia. Selang beberapa menit kemudian, giliran pesawat udara jenis superking milik Malaysia kembali melintas dan berputar-putar di perairan Karang Unarang selama lebih dari 60 menit. Pesawat Boing 737 milik TNI-AU juga membalas melakukan manuver di sana. Sarimpunan Tanjung mengakui pihaknya telah mendapat pemberitahuan dari Jakarta, daerah sengketa itu dalam posisi Siaga Tempur I. Pasukan Marinir I Surabaya kemarin bersiaga di Pulau Sebatik. Siaga Tempur I ditetapkan sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Panglima TNI dan tiga kepala staf, Minggu (6/3). Kepala Dinas Penerangan TNI-AU Marsekal Pertama Sagom Tamboen yang dihubungi Media di Jakarta, tadi malam, membenarkan seluruh kekuatan TNI-AU saat ini dalam posisi on call. Ia menjelaskan, TNI AU menyiapkan 1 flight pesawat tempur jenis F-16 yang di-standby-kan dalam posisi on call di Balikpapan, 1 flight pesawat tempur jenis Hawk 200 di Pontianak, 1 flight pesawat angkut jenis Hercules di Jakarta dan Malang, Jatim, 1 flight pesawat intai maritim Boeing 737 di Lanud Hassanuddin, Makassar, serta 1 unit SAR dengan SA 330 di Balikpapan. Kekuatan perang di Pangkalan TNI-AU (Lanud) Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, dalam posisi siaga. "Semua pesawat dan pilot serta personel pendukung lainnya siaga di sini, sehingga kalau ada perintah dari Panglima TNI langsung bisa diterbangkan," kata Kapentak Lanud Iswahjudi, Mayor Weny Bukamo di Surabaya, kemarin. Weny menolak menyebutkan berapa kekuatan pesawat yang disiapkan Lanud Iswahjudi saat ini. Hanya saja ia menyebutkan, pesawat itu antara lain berupa F-16, Hawk MK-53 dan F-5 Tiger yang tersebar di semua skuadron. Seluruh personel dan kekuatan tempur di Lanud Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, juga dalam posisi siaga. "Sebagai skuadron induk, kami dalam posisi on call, siap sewaktu-waktu diperintahkan terbang dan bertugas," kata Danlanud Supadio Kolonel Barhim. Terima telepon Presiden Yudhoyono, menurut rencana, hari ini menemui para prajurit TNI yang ditempatkan di perbatasan. Presiden berkunjung ke Pulau Sebatik. Pulau itu sebagian daerahnya masuk ke wilayah Indonesia dan sebagian lainnya masuk ke wilayah Malaysia. Tadi malam Presiden bersama rombongan bermalam di KRI KS Tubun yang berada di perairan sekitar Nunukan. "Dan tentunya harapan saya adalah mengetahui secara jelas situasi di wilayah itu. Seorang pemimpin yang baik, tidak mungkin bisa mengambil keputusan dengan tepat jika tidak menguasai keadaan yang sesungguhnya di lapangan," kata Presiden di Tarakan, kemarin. Sebelum meninggalkan Jakarta, kemarin, Presiden sempat menerima telepon dari PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi pada pukul 07.00 WIB. Kedua pemimpin itu membicarakan masalah perbatasan dan sepakat untuk mengendalikan situasi di Blok Ambalat. Badawi di Putrajaya, Malaysia, kemarin, membenarkan dirinya sudah berkomunikasi dengan Yudhoyono. Menurut Badawi, seperti dikutip Bernama, dirinya dan Yudhoyono sepakat mencari penyelesaian masalah secara damai. "Untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan, yang justru menciptakan ketegangan antara Indonesia dan Malaysia, kami berdua setuju masalah tersebut akan dibicarakan secara diplomatik, antara Menlu Malaysia (Syed Hamid Albar) dan Menlu Indonesia (Hassan Wirajuda)," katanya. Pertemuan kedua menlu itu dijadwalkan berlangsung besok di Jakarta. Sekjen Deplu Sudjadnan Parnohadiningrat di Jakarta, kemarin, menjelaskan kedatangan Hamid Albar itu sebenarnya dalam rangka menghadiri pertemuan para menteri ASEAN dan Uni Eropa yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 9-10 Maret 2005. "Tetapi, kalau mereka juga menginginkan diskusi bilateral, ya, bisa saja," ujarnya. Kasus Ambalat telah memicu gerakan anti-Malaysia di sejumlah daerah di Tanah Air. DPR pun memberi dukungan penuh atas gelar pasukan di daerah sengketa itu. Sementara itu, Dirjen Perencanaan Sistem Pertahanan Dephan Mas Widjaya mengakui Mabes TNI tengah menyusun anggaran untuk 'pengamanan' Ambalat. (Nur/Hnr/DY/Ant/P-1). ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/