** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **
Dear Uly, many ppl think that they know everything (in fact they re not), they justified them self as the most religous- self-righteous ppl in the world, and mocked others's faith and religions is the act of stupidity and blindness.., sometimes we re try to critize the foundation of other religion bcs we re not confidence with our faith..they become so threaten and afraid so the implication of that they try to look for flaws for other religions to justified them self and most of them sometime re easily offended.., actually personally if someone mocked at my religion and my God, i wont get offended bcs i know the Truth, the Truth had set me free.., we all debating for whose religion or God that re right but we forget that we re the resemblance of our Faith, we re the living proof that our God is really God.., so now we could evaluate our self and our life..., i think the basic thing in life is how we love others, forgive others, and treat others with love n respect.., Jesus said love ur enemies, bless those who curse and persecute you.., so i think as a christian we have a power to refuse to be offended..., there's a power of forgiveness..it could change ppl...sometimes when i experience that kinda insult regarding my religion..but i try to manage it by thinking they dont know what they re doing..so i forgive them gladly so Uly, to be up set it's human and normal..but i think Jesus is the example of that..He's being rejected, humiliated, betrayed, persecuted and i think the key is Love n forgiveness.., i know it's hard to do it but there's christianity all about.. to love ppl and forgive ppl that hates you, curse you, mock you, humiliate you, persecute you.. that's the message and passion of Christ.. God Bless Carla bintang timur <[EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com o.com> cc: Subject: Re: [ppiindia] The Passion of The Little People 03/31/2005 06:11 (The most stupid statement I've ever read) AM Please respond to ppiindia Ulasan bodoh dari seorang fanatik yang memelihara pikiran bahwa tidak ada yang lebih baik daripada keyakinannya. Orang-prang seperti ini yang menyebabkan dunia menjadi tempat yang tidak akan pernah damai. Semakin lama saya membaca posting-posting di milis ini, semakin yakin saya bahwa terlalu banyak orang-orang bodoh dan picik di ruang ini. Orang-orang yang beropini tanpa landasan yang jelas, yang menulis kalimat-kalimat hujatan tanpa tujuan apapun kecuali memuaskan diri untuk mengungkapkan kebencian pada keyakinan orang lain. What a waste of time to join this mailist. I'm out. Salam, Uly Siregar Catt: Film Passion of Christ bisa dengan mudah didapat di toko VCD/DVD (baik versi original ataupun bajakan). Tidak perlu menunggu tayangan gratis di Trans TV kalau Anda memang mau keluar sedikit modal untuk memenuhi rasa ingin tahu Anda (apalagi Anda yang mengklaim diri sebagai kritikus film) Hujatan dan hinaan Anda terhadap sosok Yesus di setiap kepala nasrani, bisa pula dibalas dengan hujatan dan hinaan terhadap sosok Nabi Muhammad yang begitu mulia bagi orang Muslim. Kalau Anda bisa dengan seenaknya mendeskreditkan Yesus, orang-orang Nasrani fanatik lainnya (semoga tidak ada orang-orang Nasrani yang sebodoh Anda dan tak perlu mati-matian membela Yesus yang memang tak perlu dibela) bisa dengan gampang mengolok-olok Nabi Muhammad. Intinya, hargailah sosok yang dianggap suci buat orang lain. Anda boleh tidak setuju terhadap sesuatu, tapi ungkapkan itu dengan sopan, elegan, dan bernas. Kalimat-kalimat yang Anda tulis hanya dengan jelas menunjukkan pada tingkatan mana intelektualitas Anda berada. --- emabdulah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > The Passion of The Little People > > Alhamdulillah, bisa menonton film "The Passion of > The Christ" versi ajaran Kristen di Trans TV. > Sebenarnya sudah lama saya penasaran sama film satu > ini, kayak apa sih isinya. Oh, ternyata biasa saja. > > Seperti juga film-film Hollywood lainnya, film TPTC > (disingkat aja ya, biar enak ngetaipnya) digarap dan > ditampilkan secar kolosal, mengadopsi kesuksesan > Gladiator, Hercules, dll. Backround yang riuh rendah > menggambarkan situasi zaman itu. Ada pedagang > pakaian, sayuran, ternak, orang mondar-mandir, > pertunjukan sulap, cewek yang lagi mejeng, > ditumpahkan dalam satu screen. Latar-latar bangunan > kumuh olahan computer graphic ala abad sebelum > masehi bercampur baur jadi satu dengan pohon-pohon > yang tidak beraturan. > > Sebagai sutradara yang masih belajar, Mel Gibson > tampaknya tahu betul selera pasar. Pangsa pasar film > adalah mata, bukan hati nurani. Jadi tokoh-tokoh > yang membintangi film TPTC digambarkan sebagai orang > yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Yesus > digambarkan berjenaggut tipis. Padahal jaman itu, > saya yakin belum ada salon yang bisa merapikan > janggut lelaki. Sebab kalau janggutnya lebat, gak > keliatan dong gantengnya Yesus. Janggut dibikin > tipis, sehingga para penonton bisa dengan cepat > jatuh kasihan melihat wajah lugu itu. > > Sang bunda Maria pun digambarkan sebagai wanita yang > cantik jelita. Bibir merah merona, wajah tanpa > guratan ketuaan sedikitpun. Tampangya lebih muda > dari sang anak. Yah, mau bagaimana lagi, itulah > dagangan film. Penonton suka melihat yang > indah-indah. Kalau bintangnya diwakili orang jelek, > tua, gak laku dong. > > Itulah sebenarnya inti daripada ajaran Kristen, yang > desebarkan oleh para pengikut Yesus, menonjolkan > keindahan fisik. Coba, kalau bunda Maria digambarkan > seperti ibu-ibu yang gembrot, dan Yesus berkulit > hitam legam seperti pengemis jalanan, saya yakin > gereja akan semakin sepi. Walaupun Yesus (Nabi Isa) > dan ibunya adalah orang Timur Tengah yang nota bene > berkulit gelap, di patung-patungnya selalu > digambarkan berkulit putih seperti orang Eropa. > > Dengan melihat wajah yang cantik, rupa yang ganteng > dan innocent, para pengikut akan berdoa lebih > khusyu. Tuhan jadi kalah pamor dengan penampilan > sang anak. > > Kembali ke film TPTC. Nampaknya di film itu, ajaran > Yesus hanya berkisar pada penyalipan saja, dan > mengajarkan kita bagaimana kalau suatu saat nanti > "disalib". Di film itu Yesus sudah rela disiksa demi > menebus kesalahan-kesalahan anak manusia. Dengan > kata lain, para pengikut Yesus sudah dilapangkan > jalannya menuju sorga, dan tak perlu bersusah payah > mengerjakan amal soleh. Karena toh pada akhirnya, > Yesus sudah mengampuni dosa-dosa mereka. Enak > tenaaan. > > Dalam hati saya bertanya-tanya, apa betul drama > penyiksaan Yesus seperti itu? Dari awal sampai akhir > disiksa tiada habisnya. Kalau betul demikian, > sungguh memang betul-betul kejam orang-orang Yahudi, > yang meminta Yesus disalib dan disiksa. > Kalau hal itu memang aslinya demikian, barangkali > saja Yesus ingin mempraktekkan secara "realty show" > ajarannya. Sebagai anak Tuhan yang mempunyai > "kesaktian" menghidupkan orang mati, menyembuhkan > orang sakit, tentu bukan barang aneh, kalau beliau > bisa tidak merasa sakit disiksa. (Apalagi > sempat-sempatnya beliau membawa salib sendiri ke > padang penyaliban. Orang mau disalib kok, bawa > sendiri salibnya. Kalau saya yang mau disalib, ogah > ah bawa-bawa salibnya. Mau bunuh, ya, bunuh aja, > pake diwajibkan bawa salib sendiri. Yeee.). Dengan > kata lain, beliau hanya berpura-pura saja merasa > kesakitan ketika ditendang, dicambuk, dll. "Aduuh!" > , "Aaa!", "Oh". > Ini hanya analisa saya berdasarkan logika loh, > jangan marah dulu. Sebab pada akhirnya toh dia > bangkit lagi, hidup lagi setelah mati disiksa dan > disalib. Seperti film fiksi tentang alien, ditembak, > luka, sembuh lagi. Dibom, mati, hidup lagi. > > Bisa jadi juga fantasi kaum Yahudi memang sudah > bermain sejak dulu. Mengolok-olok mereka yang > percaya ajaran Tuhan. Seolah mereka mengatakan, > "Tuh, anak Tuhan disiksa dan dibunuh, tapi bapaknya > tidak bertindak." Kenapa? Karena Tuhan terlalu suci > untuk berdekatan dengan orang-orang Yahudi, hingga > tak sanggup menolong anaknya sendiri. Ibarat > Superman, yang bisa kehilangan tenaganya kalau > berdekatan dengan batu Kryptonite. > > Di luar film kisah penyaliban itu, pada hakekatnya > kisah penyaliban Yesus sampai sekarang masih menjadi > kontroversi. Para sejarawan dan ilmuwan Kristen > sendiri masih memperdebatkan kesahihan penyaliban > yesus. Di mana, kapan, kenapa, bagaimana Yesus > disalib masih bising diperdebatkan. Belum ada kata > sepakat. > > Lain dengan sejarah Nabi Muhammad, yang begitu > runtut dan lengkap, sehingga tidak menimbulkan > kontroversi. Begitu juga kisah Nabi Isa (Yesus) > dalam Islam, begitu jelas jalan ceritanya, sehingga > orang-orang Islam yang kaya raya merasa tidak perlu > membikin film Yesus versi Islam. > > Sedikit info: Menurut ajaran Islam, Yesus atau Nabi > Isa itu tidak disalib dan tidak dibunuh, melainkan > ada sosok lain yang diserupakan beliau yang disalib > dan dibunuh. Secara logika bisa saja itu terjadi. > Sebab gubernur Jerusalem waktu itu, sama sekali > tidak menyetujui Yesus disalib. Lantas dia mengganti > Yesus dengan penjahat yang mirip beliau. Apalagi > waktu itu kaum lelaki berjanggut semua, sehingga > susah untuk membedakan antara si A dan si B. Maka > jadilah Yesus palsu, disalib bersamaan dengan para > penjenayah lain. Dan orang Yahudi pun gembira. > > Memetik hikmah dari film itu, mustinya bangsa > amerika yang notabene mayority Kristen, mengikuti > ajaran itu dangan sesungguhnya. Mustinya bangsa > amerika ketika ditampar pipi kiri, memberi pipi > kanan. Ketika dua gedungnya runtuh di tangan Osama > bin Laden, mustinya Joj Bush menyerahkan ratusan > gedung lainnya untuk diruntuhkan. Bukannya membalas > dendam dengan membombardir jutaan orang tak berdosa. > Gitu loh, kalau menuruti ajaran Yesus. Jadi yang > dilakukan para amerika itu adalah sama saja dengan > bangsa Yahudi, yang mengolok-olok Tuhan mereka > sendiri. > Sedangkan moral of the story dari film TPTC, bagi > kita, orang indonesia, ternyata penderitaan Yesus > tidak ada apa-apanya dibandingkan penderitaan yang > dialami rakyat Indonesia. Penyiksaan Yesus hanya > berdurasi satu atau dua hari saja, itu pun secara > fisik thok. Sedangkan rakyat Indonesia mengalami > penyiksaan dalam beberapa episode, secara fisik, > moral dan ekonomi, yang dilakukan oleh para > penguasa, aparat, polisi dan TNI, dari lahir sampai > mati lagi. > > Dan sebagai kritikus film, saya dengan terpaksa > hanya berani memberi rating dua bintang saja pada > film TPTC, seperti film-film laga holywood lainnya, > yang mengeksploitasi darah dan kekerasan. Agaknya > Mel Gibson harus lebih banyak lagi belajar, kalau > berhadapan dengan saya. > > Wassalam > > > > > __________________________________ Do you Yahoo!? Make Yahoo! your home page http://www.yahoo.com/r/hs *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **