Banyak yang menduga demikian. Soalnya kenapa tidak dibuat obduksi. Untuk mengatasi dugaan yang tidak-tidak, mungkin ada baiknya diperlukan LSM yang terdiri dari ahli berbagai cabang ilmu, yang dalam hal bidang patology, toxicology, chemistry, biology etc untuk turut menyelidiki atau memonitor setiap kasus-kasus kematian yang janggal. Masalahnya ialah apakah mereka yang tinggi-tinggi kedudukannya mau impartial dan independent tanpa takut represi untuk melakukan sesuatu tanpa bayaran tetapi penuh credibility.
----- Original Message ----- From: "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]> To: <ppiindia@yahoogroups.com> Sent: Tuesday, April 05, 2005 11:02 AM Subject: Re: [ppiindia] korupsi > > Kalo diinget-inget kayaknya B Lopa > mungkin meninggal karena arsenikum > ini cuma barangkali lho > bukan nuduh siapa-siapa, > samudjo > > ----- Original Message ----- > From: "HMP" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <ppiindia@yahoogroups.com> > Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:39 PM > Subject: [ppiindia] korupsi > > >> >> kita ngomongin korupsi engga ada habisnya. >> >> PAKAI SAJA PEMBUKTIAN TERBALIK YG DIUSULKAN BAHARUDIN LOPPA....... >> TAPI MAMPUS JUGA AKHIRNYA.......dia engga tahu dizolimi ato apa ? >> >> INGAT FILM ALCAPONE ENGGA PERNAH TERTANGKAP , AKHIRNYA DGN PEMBUKTIAN > TERBALIK SEMUA KEJAHATANNYA TERUNGKAP >> INDONESIA JUGA BISA KAYA BEGITU .............,HARTA KORUPTOR BAYAR > PAJAKNYA , KALO ENGGA LANGSUNG SITA OLEH NEGARA .SERTA PENGHASILAN > KORUPTOR > DI CEK DAN DI ACU DENGAN DASAR INCOME YG DIDAPAT........ KALO MEREKA > BILANG > HIBAH BAYAR 25% SEPERTI PAJAK UNDIAN...........KALO KAGA MAU BAYAR SITAAAA >> >> GAMPANG ADJA KALO EMANG MAU BERANTAS KORUPTOR , TAPI KAN NEGARA REPUBLIK > INI ENGGA MAU......... >> WONG RASANYA GURIHHHHHHHHHH..........;-) >> ----- Original Message ----- >> From: antonhartomo >> To: ppiindia@yahoogroups.com >> Sent: Tuesday, April 05, 2005 3:24 PM >> Subject: [ppiindia] Re: Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam >> >> >> >> >> udahlah omdo utopis khilaf. impian-mustahil, bisa ubah keadaan ? >> tekan saja pemerintah agar mau ganyang korupsi. >> sudah berbuat apa kita bagi negeri ini, kok bekoar ? >> jangan duduk terus, kalau tak mau didikte orang lain. >> >> NKRI final-dinamis itu sekaitan sistem ideologis. ibarat tata >> molekular dinamis, tapi makro gak perlu digeser bendanya. kalau >> hukum tegak, koruptor ditindak, keterpurukan niscaya makin hilang. >> kalau tidak, impian sistem apapun nonsens saja. >> >> salam >> >> >> >> >> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Samudjo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> > Sebenarnya setuju dengan Pak Boy, >> > Tapi kita tidak boleh berhenti berusaha melepaskan diri dari >> dominasi bangsa >> > lain >> > kalo kita puas dengan NKRI final seperti ini hanya akan >> mengokohkan posisi >> > kita sebagai republik TKW dan koruptor >> > Dari dahulu Indonesia terus menerus dipengaruhi oleh bangsa lain >> karena >> > berbagai alasan terutama karena tidak adanya halangan geografis >> yang >> > mencegah pengaruh tersebut sehingga budaya korupsi memang benar- >> benar sudah >> > berurat berakar. >> > Khilafah Islam mungkin bisa berhasil apabila masing-masing >> anggotanya sudah >> > bisa independent berdiri sendiri, lalu sedikit demi sedikit >> tataniaga dan >> > tatanegara nya diatur contohnya EEC. >> > Kalau yang dipersatukan itu negara-negara bobrok hanya akan >> berakhir seperti >> > blok eropa timur tempo hari >> > Maka yang harus jadi prioritas kita sekarang, bagaimana sesegera >> mungkin >> > mengentaskan Indonesia dari dominasi bangsa asing dengan penegakan >> hukum dan >> > mempromosikan hidup sederhana. >> > Khilafah Islam ? Memang sedikit utopis, cuma sedih amat kalo >> sekedar mimpi >> > aja sudah dilarang, >> > Wassalam, >> > samudjo >> > ----- Original Message ----- >> > From: ". Pradana Boy Ztf" <[EMAIL PROTECTED]> >> > To: <ppiindia@yahoogroups.com> >> > Sent: Tuesday, April 05, 2005 2:17 PM >> > Subject: [ppiindia] Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam >> > >> > >> > > >> > > Dear all, >> > > >> > > Tidak ada yang bisa diharapkan dari Khilafah Islamiyah. Inilah >> salah satu >> > > jawaban kenapa umat Islam sulit berjaya kembali. Karena terlalu >> suka >> > > menengok masa lalu dan memikirkan sesuatu yang utopis. >> > > ----------------------------------------------------------------- >> --------- >> > - >> > > >> > > Utopisme dan Irasionalitas Khilafah Islam >> > > Oleh: Pradana Boy ZTF*) >> > > >> > > PROLIFERASI gerakan Islam berideologi kanan di Indonesia >> beberapa tahun >> > > belakangan ini, telah membuka kembali perdebatan tentang >> khilafah Islam. >> > > Ini terjadi karena Hizbut Tahrir, salah satu eksponen gerakan >> Islam >> > > ideologis di Indonesia, mengusung gagasan tentang perlunya >> kembali kepada >> > > sistem khilafah sebagai solusi dari semua problem yang dihadapi >> oleh >> > > bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Tulisan ini >> bermaksud mengkaji >> > > utopisme dan irasionalitas adopsi sistem khilafah Islam dalam >> konteks >> > > modernitas. >> > > >> > > Irasionalitas mengadopsi sistem khilafah dalam konteks masa kini >> > > sebenarnya juga bisa diidentifikasi melalui pelacakan social >> setting and >> > > social structure suatu masyarakat tertentu. Kajian mendalam >> tentang >> > > sejarah pembentukan dan evolusi bentuk pemerintahan di negara- >> negara Arab >> > > yang dilakukan oleh Nazih al-Ayubi (1995) dalam Overstating Arab >> States >> > > bisa dijadikan sebagai salah satu contoh. Al-Ayubi menggunakan >> kerangka >> > > teori Marxisme tentang mode of production untuk menganalisis >> evolusi >> > > sistem kenegaraan di dunia Arab. Apa yang terjadi kemudian adalah >> > > kegagalan menggunakan kerangka teori ini untuk menjelaskan >> fenomena yang >> > > terjadi di Arab. Kerangka teori Marxisme mengidentifikasi bahwa >> > > suprastuktur negara sangat ditentukan oleh basis masyarakat. >> Oleh Marx, >> > > basis itu tidak lain adalah mode of production dan relasi >> antarpara >> > > pemilik sarana-sarana produksi itu. >> > > >> > > Sementara dalam masyarakat Barat di mana Marx menelurkan >> gagasannya, >> > > sarana produksi lebih bersifat modern, dalam masyarakat Arab pra- >> Islam, >> > > mode of production seperti yang diandaikan oleh Marx itu >> tidaklah ada. >> > > Yang berlangsung adalah apa yang disebut dengan Asiatic mode of >> production >> > > di mana pemilik unsur-unsur produksi adalah tribe (suku), dan >> tidak lain >> > > yang dimiliki adalah tanah. Sehingga penguasaan unsur produksi >> sebenarnya >> > > ditentukan oleh pemilikan tanah. Tetapi dalam hal bahwa basis >> menentukan >> > > suprastruktur, pendekatan Marxian bisa diterapkan di sini. >> Karena dominasi >> > > pemilikan tanah ada di tangan suku, maka proses penentuan >> suprastruktur >> > > negara sangat ditentukan oleh ikatan-ikatan primordial yang >> kemudian >> > > dikenal melalui teori Ibn Khaldun sebagai ashabiyyah. >> > > >> > > Dalam konteks inilah, Ibn Khaldun kemudian mengintrodusir >> gagasan bahwa >> > > satu-satunya jalan untuk mengontrol negara adalah dengan >> peperangan, >> > > sehingga terjadilah pergeseran dari Asiatic mode of production >> kepada >> > > tributary atau military atau conquest mode of production. Maka >> lahirnya >> > > imperium Islam, sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari mode ini. >> Jika >> > > dilihat secara kasar, tributary mode of production ini >> sebenarnya terjadi >> > > dalam satu sistem pemerintahan yang bernama khilafah. >> > > >> > > Dalam konteks inilah, maka simplifikasi khilafah sebagai sistem >> > > pemerintahan yang terbaik menjadi sangat ahistoris. Dengan >> melihat kepada >> > > social structure di atas, khilafah sama sekali bukan sistem >> Islam, ia >> > > adalah produk zaman, di mana pada awalnya sistem kenegaraan yang >> > > didasarkan tribe sangat mendominasi. Lahirnya sistem khilafah >> adalah >> > > evolusi dari sistem dan mekanisme yang berkembang dalam tradisi >> masyarakat >> > > Arab pra-Islam itu dan dengan demikian mengandung unsur-unsur >> > > partikularistik yang tidak bisa diadopsi begitu dalam konteks >> masyarakat >> > > yang memiliki sistem sosial yang berbeda. >> > > >> > > Maka jika khilafah adalah sistem Islam yang universal, >> sesungguhnya dengan >> > > sangat mudah akan kita temukan sistem khilafah bertebaran di >> seantero >> > > negara Arab yang memiliki hubungan genealogis sangat erat dengan >> sejarah >> > > kelahiran khilafah. Tetapi yang terjadi adalah, bahwa hampir >> tidak ada >> > > negara-negara Timur Tengah yang mengadopsi sistem khilafah >> sebagai sistem >> > > negaranya. Tidak sedikit yang justru sekarang ini beralih >> mengadopsi >> > > republik atau republik demokratis sebagai sistem negaranya. Ini >> > > menunjukkan bahwa sistem negara adalah sesuatu yang evolutif dan >> ia >> > > merupakan human construction yang tidak melibatkan Tuhan terlalu >> jauh di >> > > dalamnya. >> > > >> > > Dengan menjadikan negara-negara di Arab sebagai objek >> pengamatan, Ibn >> > > Khaldun lalu sampai pada suatu kesimpulan bahwa terdapat lima >> tahapan di >> > > mana negara mengalami masa perkembangan dan keruntuhan: >> konsolidasi, >> > > tirani, eksploitasi hak-hak istimewa, perdamaian serta desolusi >> dan >> > > pembusukan (Fakhry, 2003: 342). Pada tahapan yang terakhir ini, >> kekuasaan >> > > mengalami pembusukan karena, menurut Ibn Khaldun, terjadinya >> > > penyalahgunaan hak milik publik untuk kesenangan penguasa >> (monarch). Apa >> > > yang diidentifikasi oleh Khaldun ini, tentu terjadi dalam sebuah >> konteks >> > > di mana khilafah menjadi sistem dominan bagi bangsa-bangsa Arab >> pada masa >> > > itu. Karena potensi penyimpangan dalam sistem khilafah yang luar >> biasa >> > > itu, menjadi bisa dimaklumi ketika negara-negara Arab belakangan >> ini, >> > > demikian kesaksian Richard N. Hass (2003), mulai melirik >> demokrasi sebagai >> > > sistem alternatif. >> > > >> > > Demokrasi memang tidak sepenuhnya baik, tapi sampai dengan hari >> ini, >> > > demokrasi selalu dirujuk sistem pemerintahan terbaik. Dibanding >> dengan >> > > sistem pemerintahan lainnya demokrasilah yang paling reliable. >> Satu hal >> > > yang patut disadari bersama adalah bahwa dalam demokrasi >> sendiri, terdapat >> > > varian-varian yang beragam. Tetapi beragamnya varian itu adalah >> sah >> > > sepanjang nilai-nilai dasar demokrasi diberlakukan. >> > > >> > > Penolakan sementara kelompok terhadap demokrasi adalah >> didasarkan pada >> > > keyakinan bahwa hukum Tuhan adalah hukum terbaik. Gagasan ini >> sangat >> > > utopis dan terlampau abstrak. Bagaimana hukum Tuhan yang abstrak >> itu akan >> > > diberlakukan untuk menangani persoalan-persoalan kemanusiaan, >> tanpa campur >> > > tangan manusia di dalamnya. Sementara pada awal pewahyuan saja, >> > > hukum-hukum Tuhan itu masih memerlukan penjelasan teoretik dan >> praksis >> > > dari Nabi, bagaimana dengan kita yang hidup di alam yang jauh >> dari Nabi, >> > > maka penafsiran hukum Tuhan itu menjadi tidak bisa dielakkan. >> Demokrasi, >> > > adalah kreasi manusia untuk mengaktualisasi hukum Tuhan dalam >> konteks >> > > profanitas kehidupan manusia. Sehingga, demokrasi tidak bermakna >> > > menghilangkan suara Tuhan. >> > > >> > > Maka dalam konteks ini, Islam sebagai sistem terbaik, tidak ada >> satu >> > > orangpun yang bisa membantahnya. Tapi apakah yang dimaksud >> dengan sistem >> > > itu adalah sistem negara, terlalu terburu-buru menyimpulkan >> Islam punya >> > > sistem kenegaraan. Maka, poinnya adalah justru Islam memiliki >> potensi yang >> > > paling baik untuk mengadopsi nilai-nilai demokrasi yang tidak >> destruktif. >> > > Di luar persoalan dari manakah demokrasi itu berasal, nilai-nilai >> > > demokrasi sebenarnya sangat kompatibel dengan nilai Islam. Maka >> yang >> > > diperlukan adalah bukan semata-mata mengadopsi demokrasi yang >> ala Barat >> > > dan destruktif itu, melainkan melakukan "ekstraksi" sehingga >> nilai-nilai >> > > demokrasi yang pada dasarnya sudah universal itu, bisa bertemu >> dengan >> > > gagasan Islam yang memang bisa menjadi rahmatan li al-alamin. >> Para filosof >> > > muslim telah memberikan teladan, bagaimana melakukan akselerasi >> warisan >> > > filsafat Yunani dengan nilai-nilai yang genuine Islam, sehingga >> lahirlah >> > > filsafat Islam yang sangat kaya dan sangat syarat dengan nilai- >> nilai >> > > Islam, dan pada saat bersamaan tidak menafikan perujukan >> terhadap filsafat >> > > Yunani sebagai sumber inspirasi. Tidakkah hal seperti ini bisa >> > > diberlakukan pada demokrasi? Sehingga pilihan untuk >> menganggalkan khilafah >> > > dan menggantinya dengan demokrasi justru menunjukkan kekayaan >> Islam dan >> > > fleksibilitas agama ini dalam melakukan akselerasi dengan >> perubahan. >> > > >> > > *)Dosen UMM dan aktivis JIMM, tengah studi di The Australian >> National >> > > University (ANU), Canberra, Australia. >> > > >> > > >> > > >> > > >> > > >> > >> ********************************************************************* >> ****** >> > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju >> Indonesia >> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org >> > > >> > >> ********************************************************************* >> ****** >> > > >> _____________________________________________________________________ >> _____ >> > > Mohon Perhatian: >> > > >> > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg >> otokritik) >> > > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan >> dikomentari. >> > > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; >> > > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] >> > > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] >> > > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] >> > > >> > > Yahoo! Groups Links >> > > >> > > >> > > >> > > >> > > >> > >> > DISCLAIMER: The information contained in this communication is >> intended solely for the use of the individual or entity to whom it >> is addressed and others authorized to receive it. It may contain >> confidential, legally privileged information or otherwise protected >> by law from disclosure and is intended solely for the use of the >> addressee. If you are not the intended recipient you are hereby >> notified that any disclosure, copying, distribution or taking any >> action in reliance on the contents of this information is strictly >> prohibited and may be unlawful. Unless otherwise specifically stated >> by the sender, any documents or views presented are solely those of >> the sender and do not constitute official documents or views of PT >> Apexindo Pratama Duta Tbk. If you received this email in error, >> please immediately notify the sender or our email administrator at >> [EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you. >> >> >> >> >> >> >> > *************************************************************************** >> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju >> Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org >> > *************************************************************************** >> > __________________________________________________________________________ >> Mohon Perhatian: >> >> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg > otokritik) >> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. >> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; >> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] >> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] >> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] >> >> Yahoo! Groups Links >> >> >> >> >> >> >> >> >> [Non-text portions of this message have been removed] >> >> >> >> >> > *************************************************************************** >> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org >> > *************************************************************************** >> __________________________________________________________________________ >> Mohon Perhatian: >> >> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg >> otokritik) >> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. >> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; >> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] >> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] >> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] >> >> Yahoo! Groups Links >> >> >> >> >> > > DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended > solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and > others authorized to receive it. It may contain confidential, legally > privileged information or otherwise protected by law from disclosure and > is intended solely for the use of the addressee. If you are not the > intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, > distribution or taking any action in reliance on the contents of this > information is strictly prohibited and may be unlawful. Unless otherwise > specifically stated by the sender, any documents or views presented are > solely those of the sender and do not constitute official documents or > views of PT Apexindo Pratama Duta Tbk. If you received this email in > error, please immediately notify the sender or our email administrator at > [EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you. > > > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/