http://www.indomedia.com/bpost/042005/6/depan/utama1.htm Rabu, 06 April 2005 05:56:25
Mega Ancam Pecat Laks Cs Jakarta, BPost Kisruh pasca Kongres II PDIP di Bali makin berbuntut panjang. DPP PDIP hasil kongres pimpinan Megawati Soekarnoputri mulai tidak sabar dengan manuver kubu gerakan pembaruan. Mega mengancam memecat Laksamana Sukardi Cs dan me-recall mereka sebagai anggota DPR RI. Ancaman Megawati diputuskan dalam rapat perdana DPP, Selasa (5/4) di kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Pertemuan yang berlangsung tertutup dihadiri seluruh pengurus DPP. Selain membahas persoalan gerakan pembaruan, rapat yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari itu juga membahas persiapan menjelang pelaksanaan Pilkada. Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP, Alex Litaay kepada pers usai rapat, menegaskan, DPP PDIP akan menjatuhkan sanksi tegas kepada ke 29 pengurus termasuk para pendukung gerakan pembaruan yang, Senin (5/4) mendeklarasikan Pimpinan Kolektif Nasional Gerakan Pembaruan (PKN GP). "Sanksi yang diberikan yakni mencabut keanggotaan partai dan me-recall mereka sebagai anggota DPR," kata Litaay didampingi Sekjen Pramono Anung, Tjahjo Kumolo dan Panda Nababan. Dijelaskan, dari pengkajian mendalam, DPP melihat deklarasi PKN GP yang digagas gerakan pembaruan adalah sebuah pelanggaran terberat. Dalam aturan yang terdapat pada AD/ART partai, mereka dikatagorikan pembangkangan terhadap partai. "Kami juga mengikuti dan mengamati pernyataan-pernyataan teman-teman di gerakan pembaruan yang mendeklarasikan PKN GP. Dan, kami berkesimpulan kategorinya pelanggaran berat dan sanksinya pemecatan," tandas Litaay. DPP PDIP, lanjut dia, akan menjatuhkan sanksi itu dengan memberikan tenggang waktu selama satu minggu kepada mereka untuk segera mencabut semua tuntutan, termasuk yang sudah masuk di pengadilan. Mereka juga harus membubarkan gerakan pembaruan yang DPP anggap sebagai pembangkangan. "Jika tidak direspon dalam satu atau dua minggu ini, maka sanksi pemecatan akan diberikan. Termasuk keanggotaanya sebagai anggota DPR," tandas mantan sekjen DPP PDIP ini. Bagaimana kubu gerakan pembaruan menanggapi ancaman DPP PDIP? Sukowaluyo, salah seorang motor penggerak PKN GP tegas menyatakan akan memberikan perlawanan. "Kami tak merasa ada kesalahan dalam menegakkan kebenaran di PDIP. Aneh dong, kami diberikan waktu satu minggu untuk apa? Kita tidak merasa bersalah apapun juga," tandas dia dihubungi terpisah, kemarin. Ditegaskannya, gerakan pembaruan takkan menggubris ancaman DPP PDIP. Menurut dia, pendeklarasian PKN GP sama tidak menyalahi aturan dan tidak melanggar AD/ART partai. Dia justru mempertanyakan sikap DPP yang berencana memberikan sanksi pemecatan, padahal gerakan pembaruan tidak bersalah. "Kami ini tidak merasa bersalah apapun juga," cetusnya. Anggota Komisi IV Fraksi PDIP ini menyatakan, sanksi yang diberikan adalah sanksi dari DPP PDIP versi Megawati yang telah menyalahi aturan dalam pelaksanaan Kongres II di Bali beberapa waktu lalu. Sampai saat ini, lanjut Suko, kepengurusan DPP PDIP hasil Kongres Bali itu masih bermasalah dan dipertanyakan keabsahannya. "Sesuai UU Kepartaian, DPP hasil Kongres Bali itu bersifat sementara, tidak bisa melakukan tindakan apapun apalagi memberikan sanksi dan sama sekali belum punya kekuatan hukum. Untuk itu, tunggu saja proses di pengadilan terlebih dahulu. Jadi, ancaman pemecatan itu kami anggap sebagai angin lalu," cetusnya. Ditegaskan Suko, PKN GP akan terus berjalan mengingat susunan kepengurusan sudah terbentuk dengan badan hukum yang resmi. Dia juga mempertanyakan keabsahan beberapa pengurus DPP PDIP yang dianggap tidak memenuhi sarat untuk menjadi pengurus sesuai AD/ART partai. "Kalau juga mecat, masa Daryatmo yang kemarin sore dari Partai Golkar terus mau memecat Sukowaluyo yang sudah empat periode di PDI sampai dibentuk PDIP. Sudah 20 tahun di PDI ke PDIP mau dipecat oleh orang yang baru? Aneh," ucap Suko dengan nada kesal. Sukowaluyo mempertanyakan Tjahjo Kumolo yang baru bergabung tahun 1999 ketika PDIP menjadi partai besar. "Belum lagi Sutradara Ginting, Pramono Anung. Dimana mereka saat yang namanya Sukowaloyo berjuang melawan rezim orde baru? Legitimasi moral politik apa yang mereka miliki untuk memecat Sukowaluyo?" "Mereka itu diterima sebagai pegawai PDIP, sedangkan pemegang sahamnya kita. Masak pemegang saham utama mau dipecat oleh pegawai. Ya, ini rusak dan kebalik-balik namanya," tandasnya. Katanya lagi, sangat lucu dan aneh jika DPP bermasalah itu mau memecat Sukowaluyo, Roy BB Janis, Noviantika Nasution, Laksamana Sukardi dan lainnya padahal mereka orang-orang yang legitimasi moral di PDIP. "Daryatmo, Sutradara Ginting, Panda Nababan, Tjahjo Kumolo ingin mau memecat orang yang punya moral PDIP, ya, sangat salah," tegas Suko lagi. JBP/yat/mur [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/