http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=799

Berkah Sekularisme
Oleh Luthfi Assyaukanie
11/04/2005
Dalam perkembangannya, sekularisme menjadi konsep yang sangat efektif, bukan 
hanya dalam meredam konflik dan ketegangan antara kuasa agama dan negara, tapi 
juga dalam memberikan landasan pada demokrasi dan persamaan hak. Sekularisme 
sesungguhnya adalah berkah bagi agama-agama

Sekularisme sebetulnya adalah sebuah istilah netral untuk merujuk konsep 
tentang pemisahan agama dan negara. Istilah ini pertamakali diperkenalkan oleh 
George Jacob Holyoake (1817-1906), seorang sarjana Inggris, sebagai sebuah 
gagasan alternatif untuk mengatasi ketegangan panjang antara otoritas agama dan 
otoritas negara di Eropa. Dengan sekularisme, masing-masing agama dan negara 
memiliki otoritasnya sendiri-sendiri: negara mengurusi politik sedangkan agama 
mengurusi gereja.
Dalam perkembangannya, sekularisme menjadi konsep yang sangat efektif, bukan 
hanya dalam meredam konflik dan ketegangan antara kuasa agama dan negara, tapi 
juga dalam memberikan landasan pada demokrasi dan persamaan hak. 

Sebuah demokrasi yang baik hanya bisa berjalan jika ia mampu menerapkan 
prinsip-prinsip sekularisme dengan benar. Sebaliknya, demokrasi yang gagal atau 
buruk adalah demokrasi yang tidak menjalankan prinsip-prinsip sekularisme 
secara benar.

Negara-negara Islam, seperti Turki, Mesir, dan Irak pada masa Saddam Husein, 
adalah contoh negara yang berusaha mengadopsi sekularisme tapi menerapkannya 
secara salah. Kesalahan dalam mempersepsi dan menerapkan konsep ini berakibat 
fatal, karena bukan saja ia gagal dalam mewujudkan sistem politik yang 
demokratis, tapi juga mencemari konsep sekularisme yang luhur.

Penolakan sebagian kaum Muslim terhadap sekularisme selama ini karena mereka 
merujuk pada pengalaman negara-negara yang gagal menerapkan prinsip ini, 
seperti yang disebut di atas. Sekularisme di Turki, misalnya, diidentikkan 
dengan serial pelarangan terhadap atribut dan praktek-praktek keagamaan. 
Sekularisme berarti pelarangan jilbab, penutupan institusi pengajaran 
al-Qur'an, dan penangkapan terhadap aktivis Islam.

Di Mesir, sekularisme identik dengan diktatorisme. Bagi sebagian besar aktivis 
Islam di sana, Presiden Husni Mubarak adalah penjelmaan dari sekularisme yang 
buruk. Sementara di Irak pada masa Saddam Husein dulu, sekularisme identik 
dengan despotisme dan anti-Tuhan, khususnya karena rezim penguasa adalah partai 
Ba'ath yang sosialis.

Para pencemar sekularisme bukan hanya datang dari negara Islam. Di Eropa, 
Perancis kerap dikecam sebagai negara yang menerapkan sekularisme secara salah. 
Persis seperti di Turki (atau Turki memang meniru model Perancis), sekularisme 
di Perancis dipahami sebagai kewaspadaan terhadap "ancaman" agama. Memakai 
jilbab, karenanya, dianggap sebagai ancaman bagi sekularisme. Menarik untuk 
dicatat bahwa Perancis adalah salah satu dari negara-negara Barat yang paling 
lambat dalam menerima demokrasi.

Negara-negara yang relatif sukses dalam menerapkan demokrasi adalah 
negara-negara yang secara baik menempatkan hubungan agama dan negara; mereka 
adalah negara-negara yang mampu menjalankan prinsip sekularisme dengan benar. 
Di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan negara demokratis lainnya, 
sekularisme tidak dipahami sebagai musuh agama, tapi justru dijadikan sebagai 
pelindung agama. 

Di Inggris, perlindungan sekularisme terhadap agama itu bahkan disimbolisasikan 
dengan menjadikan Ratu Inggris sebagai Kepala Gereja Anglikan. Meskipun sekilas 
tampak bertentangan dengan prinsip sekularisme --yakni pemisahan agama dan 
negara-- tapi Ratu Inggris sendiri, secara de facto sesungguhnya tak punya 
kekuatan apa-apa alias sudah terpisah dengan sendirinya dari negara 
(pemerintahan).

Sekularisme sesungguhnya adalah berkah bagi agama-agama. Di Turki, para aktivis 
Islam yang tergabung dalam Partai Kebajikan yang berorientasi Islam, menuntut 
negara agar menerapkan sekularisme secara fair. Merve Kavacki, anggota parlemen 
Turki berjilbab yang pernah membuat heboh pada tahun 2000 dengan tegas 
mengatakan bahwa dia dan partainya tak pernah ada masalah dengan sekularisme. 
"Yang kita inginkan adalah penerapan sekularisme secara adil dan benar, seperti 
negara-negara Barat melaksanakannya."

Sama seperti di Turki, di India, kaum Muslim menginginkan sekularisme dan 
mencemaskan kalau-kalau BJP, partai fundamentalis Hindu, mengganti sekularisme 
dengan Hindutva, syariah-nya orang-orang Hindu. Buat kaum Muslim di sana, 
sekularisme adalah berkah yang tak ternilai harganya.

Alangkah tidak fair jika kita mengecam sekularisme semata-mata karena kita 
merujuk pada praktik sekularisme yang salah. Kita tentu saja tak menginginkan 
model sekularisme Turki, atau Mesir, atau Perancis. Lagi pula, mengapa kita 
terobsesi dengan negara-negara yang gagal ini? Mengapa tak berkaca pada 
pengalaman yang jelas-jelas terbukti sukses? (Luthfi Assyaukanie) 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to