i think if the condition happens the way that u described .., i think i
would change the answer for ur introduction.." do u think u could afford
me..?.. think harder ! "
rather than  " im fine thank you"

the question is re u dare..?




                                                                                
                           
                      "Samudjo"                                                 
                           
                      <[EMAIL PROTECTED]        To:       
<ppiindia@yahoogroups.com>                        
                      .com>                    cc:                              
                           
                      Sent by:                 Subject:  Re: [ppiindia] Suara 
Perempuan                    
                      [EMAIL PROTECTED]                                         
                           
                      ups.com                                                   
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           
                      04/20/2005 10:57                                          
                           
                      AM                                                        
                           
                      Please respond to                                         
                           
                      ppiindia                                                  
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           





Everything has a price tag, even Pak Mulyana,
So when you are being introduced
The greeting will be "How much do you cost?" rather than "How are you?"
Are you ready for that ?
samudjo

----- Original Message -----
From: "Carla Annamarie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <ppiindia@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, April 20, 2005 10:33 AM
Subject: Re: [ppiindia] Suara Perempuan


>
>
>
> pria menghargai wanita  ... yah dengan membuat wanita
> sebagai komoditas  ....  dan ini pilihan wanita sendiri  ...
> pria tidak pernah memaksakan hal ini  ... zaman sekarang
> menjual barang tanpa menjual keindahan tubuh atau
> kecantikan wanita   ..  mana mungkin sales promotion
> bisa tercapai   ...  harga seorang wanita tergantung dari
> berapa banyak dia akan di bayar sebagai komodity
>
> > pak Yustam..., if u support that kinda thinking..as u said women is a
> comodity..her value worth is based on money bcs comodity means money,
rite?
> so i assume u also support that men's value/worth is based on money
> also..., how much money he has or makes.., isn't that right pak
> Yustam...?:))...
>
>
>
>                       [EMAIL PROTECTED]
>                       Sent by:                 To:
ppiindia@yahoogroups.com
>                       [EMAIL PROTECTED]        cc:
>                       ups.com                  Subject:  Re: [ppiindia]
Suara Perempuan
>
>
>                       04/19/2005 04:17
>                       PM
>                       Please respond to
>                       ppiindia
>
>
>
>
>
>
>
>
> pria menghargai wanita  ... yah dengan membuat wanita
> sebagai komoditas  ....  dan ini pilihan wanita sendiri  ...
> pria tidak pernah memaksakan hal ini  ... zaman sekarang
> menjual barang tanpa menjual keindahan tubuh atau
> kecantikan wanita   ..  mana mungkin sales promotion
> bisa tercapai   ...  harga seorang wanita tergantung dari
> berapa banyak dia akan di bayar sebagai komodity
>
> coba lihat aja miss dunia, dengan kemolekan tubuh dan
> kecantikan, mereka dapat mempromosikan parawisata
> dan sedikit charity di mana untuk menutupi segi bisnis
> yang ada dibelakang penampilannya  ..   ujung-ujungnya
> wanita hanya sebagai bahan eksploitasi yang dilakukan
> dengan cara halus maupun dengan cara kasar  ..
>
> memang kerasnya dunia lelaki tanpa wanita rasanya
> kurang sempurna  ..  karena hanya wanita yang bisa
> menghibur dan menentramkan bagi seorang pria,
> tapi bisa juga wanita menjadi penyebab malapetaka
>
> untuk menggerakkan roda dunia ini dibutuhkan peran
> pria dan wanita  ...   di mana wanita menjadi motivator
> dan bisa juga menjadi provokator  ...  ini tergantung dari
> tingkat keimanan wanita itu terhadap ajaran agamanya
> sebagai moral yang mengantarkan dunia ini dalam
> kehidupan yang damai  .....
>
> kalau dulu wanita bisa telanjang, mungkin teknology
> pembuatan pakaian belum semaju sekarang, tapi
> jadul itu kehidupan spiritual lebih utama dibandingkan
> dengan jaman sekarang, sehingga dengan kekosongan
> spiritual inilah banyak terjadi tindakan-tindakan
> yang tidak bermoral  ...  apalagi dengan agama yang
> hanya mengandalkan percaya, tanpa bisa mencerna
> kepercayaan itu sendiri  ....
>
> salam,
>
>
>
>
>
>
>
> bagaimana pria kan menghargai wanita yang membuka tubuhnya kalau wanita
> sendiri tidak menghargainya (tubuhnya) dengan membuka tubuhnya. padahal
> untuk itu mereka menempuh resiko of being abused.
>
> Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> kalo dari segi kultur historis, budaya berpakaian "terbuka" or
diasumsikan
> sexy adalah merupaakn bagian dari budaya bgs indo, contohnya diliat dari
> gambar2 yang ada di candi2, or pakaian2 adat jawa..kaum wanitanya memakai
> pakaian kemben or misalnya budaya pakaian kebaya, dimana memperlihatkan
> lekuk tubuh wanita secara jelas..
> keindahan physical adalah bagian estetika wanita..dan seringkali
pelecehan
> terjadi oleh kaum pria adalah karena paradigma yang sdh rooted pada kaum
> pria selama ini kalo women's body is a comodity, it's a men's property,
> it's a tool to satisfied men's lustful desire..,pria jarang untuk melihat
> nilai estetika from women's body..tp dari nilai comodity or nilai
> seksualnya even women's is a sexual being..but to judge her body like
that
> i think it's not humane.. , so yg terjadi adalah pelecehan..
> segala sesuatu yg sifatnya physical that referred to women's body is a
> threat for men's..bcs women's body is their ultimate weakness...there's a
> power in women's body.., but all this time women's has been used or badly
> treated by men to satisfied their ego, many women feels unworthy, feels
> ugly, cheap, low self-estem, and low self-confidence, dont appreciate her
> body as her sacred thing, her most precious thing bcs they have been
fooled
> by the men paradigm abt her body..., in our cultural society..women has
> been taught that her body is the tool of evil.., so they re not
accustomed
> to honour her body but get used to despise it...
> if only women could realize that her body is a sacred thing, it's great
to
> feels sexy, and dont afraid to express her self as a free human being..
>
>
>
>
>                       "Ari Condro"
>
>                       <[EMAIL PROTECTED]        To:
> <ppiindia@yahoogroups.com>
>                       >                        cc:       "Carla
Annamarie"
>
>                       Sent by:
> <[EMAIL PROTECTED]>
>                       [EMAIL PROTECTED]        Subject:  Re: [ppiindia]
> Suara Perempuan
>                       ups.com
>
>
>
>                       04/19/2005 01:43
>
>                       PM
>
>                       Please respond to
>
>                       ppiindia
>
>
>
>
>
>
>
>
> Ya, hal-hal semacam ini yang tidak bisa dipahami
> oleh kita-kita yang besar dalam budaya timur
> dan konteks kultur agama yang kuat.
>
> Mbak Carla Annemarie yang pernah di LN
> mungkin bisa memberi pandangan kritis
> yang lebih sistematis tentang hal ini.
>
> Kalo bisa jawaban yang cukup panjang
> dan bisa mengupas lebih dalam secara budaya.
> Dan bukan jawaban singkat semata
> dari sisi anda secara personal.
> Kalau bisa, dan ada teman lain
> yang concern dan bisa menambah banyak,
> diskusi ini bisa lebih fruitful.
>
> salam,
> Ari Condro
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Samsul Bachri" <[EMAIL PROTECTED]>
>
> anehnya lagi.....meski mengaku banyak dieksploitasi dan merasa dilecehkan
> masih saja banyak wanita yang memperebutkan posisi untuk dilecehkan.
masih
> saja memakai baju yang super ketat nan seksi untuk memperlihatkan
> sensualitasnya yang ujung2nya akan melecehkan dirinya
> sendiri.........paradoks ga sih.........?
>
> ----- Original Message -----
> From: "Eko Bambang Subiyantoro" <[EMAIL PROTECTED]>
>
>
> >
> > http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=artikel%7C-35%7CX
> > Jumat, 15 April 2005
> > "Suara Perempuan"
> >
> >
> > Oleh Cicilia Maharani
> >
> >
> > Akhir-akhir ini saya merasa dekat sekali dengan suara perempuan. Begini
> awalnya. Pada suatu pagi saya ingin menabung maka pergilah saya ke sebuah
> bank swasta. Sampai disana, saya disambut oleh mesin tempat mengambil
nomor
> antrian. Sayapun duduk menunggu antrian dengan tertib sambil menyibukkan
> diri dengan membaca dan sesekali menonton televisi yang dipampang di
salah
> satu sudut.
> >
> > Saya ?terbangun? ketika ada mesin bersuara perempuan menyebutkan nomor
> antrian saya, ? Nomor antrian 5, silahkan ke counter 6 .? Sayapun
> melangkahkan kaki menuju counter tersebut dan menyelesaikan urusan.
> >
> > Setelah itu saya pergi ke kantor telepon untuk membayar tagihan
bulanan.
> Sama prosedur antriannya, saya sedang membaca buku ketika saya kembali
> ?dibangunkan? oleh mesin bersuara perempuan yang membawa kaki saya ke
> counter yang dimaksud.
> >
> > Setelah bayaran selesai, saya teringat bahwa saya harus menelpon kakak
> saya, Edo, untuk meminjam camera digital-nya. Saya tekan nomor hp Edo :
> 08121 134 sekian sekian. Bukan suara kakak laki-laki saya yang menjawab,
> melainkan suara perempuan lagi, kali ini bernama Veronica. Baru juga
pukul
> 10.00 pagi dan saya sudah disapa ramah oleh suara ?mesin berjenis kelamin
> perempuan? sebanyak tiga kali.
> >
> > Lalu saya pergi ngantor. Sampai di kantor, saya harus menelpon banyak
> rekan untuk datang ke acara saya. Sayapun sibuk mencari nomor telepon
> rekan-rekan saya itu. Pertama-tama saya ingin menelpon kolega yang
bekerja
> di majalah ternama. Begitu tersambung, saya disambut sekali lagi oleh
mesin
> otomatis bersuara perempuan, ?Terima kasih Anda telah menghubungi majalah
> A,
> untuk bagian redaksi tekan 1, untuk bagian iklan tekan 2, untuk bagian
> promosi tekan 3, seterusnya dan seterusnya??. Hmmm, ini baru satu kantor,
> bagaimana dengan kantor-kantor yang lain?. Ada berapa ribu kantor? Ada
> berapa ?mesin berjenis kelamin perempuan? ? Dan sayapun mencoba menikmati
> suara-suara perempuan yang terus menerus tak terbendung masuk ke telinga
> saya.
> >
> > Setelah seharian berkutat dengan telepon dan bekerja di depan komputer,
> saya ingin bersantai-santai dulu. Saya ingin melarikan diri dari suara
> perempuan yang sepanjang hari ini memenuhi kepala. Cukup, sampai disini
> dulu
> kedekatan saya dengan suara perempuan. Refreshing ah. Saya ingin keluar
> dari
> realitas sebentar dengan menonton film di bioskop.
> >
> > Setelah membeli tiket, saya memilih camikan yang asyik. Pop corn,
coklat
> atau tahu isi ya enaknya? Atau hot dog? Sepertinya lemak gurih didalamnya
> menggoda sekali, yummy. Saya sedang asyik melahap hot dog ketika ada
suara
> pengumuman, ?Pintu teater satu telah dibuka?. Saya tersedak! Suara
> perempuan
> lagi? Ya ampun?.
> >
> > Ternyata tidak hanya secara fisik perempuan lebih sering hadir untuk
> urusan depan, alias perkenalan yang perlu bermanis-manis, ? Selamat
datang
> Pak, Bu, bisa saya bantu?, tetapi perempuan juga telah sampai ke
> mesin-mesin
> yang memerlukan suaranya untuk sekedar ramah tamah. Sentuhan sapaan itu
> seakan-akan dapat lebih menyenangkan hati pendengarnya jika suara itu
> datang
> dari yang namanya perempuan.
> >
> > Saya tidak akan meneruskan ini menjadi sebuah persoalan seperti kenapa
> suara perempuan yang dipajang adalah suara yang penuh sapaan, penuh ramah
> tamah saja, bukan suara yang kita ingin keluarkan karena merasakan
> ketidakadilan. Kenapa yang digaungkan bukan suara perempuan pingiran yang
> banyak didera kekerasan?
> >
> > Di tengah pertempuran di kepala itu muncul ide saya. Saya membayangkan
> apa
> yang terjadi bila suara perempuan itu diganti oleh suara laki-laki? Akan
> tidak ramahkan? Akan larikah orang-orang yang mendengarnya? Akan tidak
> merdu
> mendayu-dayukah? Apa sih yang membuat perempuan sangat penting sehingga
> diciptakan mesin berjenis kelamin perempuan?
> >
> > Jawabannya mungkin banyak dan bervariasi, namun ada satu hal yang
pasti,
> yaitu keinginan yang terus menerus untuk ?menjual? perempuan. Di berbagai
> iklan, perempuan sudah begitu banyak dieksploitasi, di
penulisan-penulisan
> berita, terutama berita kriminal seperti perkosaan, perempuan ibarat
sudah
> jatuh tertimpa tangga pula.
> >
> > Ringkasnya, dalam masyarakat patriarkhis, setiap inci dari tubuh
> perempuan
> merupakan barang komoditi. Begitu pula dengan suara perempuan, ia menjadi
> komoditas yang sengaja di konstruksi untuk diperdengarkan, digaungkan,
> setelah sebelumnya dipoles dengan ramah tamah. Identifikasi suara
perempuan
> ini tidak terlepas pula dari konstruksi budaya yang mengidentikan
perempuan
> dengan kelembutan. Dalam konteks ini maka, intelektualitas dan kemampuan
> perempuan menjadi tidak penting, karena perempuan selalu dinilai dari
> penampilan fisik. Tapi, itulah masyarakat patriarkhi yang selalu
menjadikan
> tubuh perempuan sebagai obyek eksploitasi.
> >
> >
> > Cicilia Maharani penulis lepas, tinggal Jakarta
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
***************************************************************************
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> >
>
***************************************************************************
> >
>
__________________________________________________________________________
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>
>
>
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Yahoo! Groups Links
>
>    To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
>
>    To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
>
>    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
>  Make Yahoo! your home page
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ______________________________________________________________
>
> Disclaimer :
> - This email and any file transmitted with it are confidential and
> are intended solely for the use of the individual or entity whom
> they are addressed, if you are not the original recipient, please
> delete it from your system.
> - Any views or opinions expressed in this email are those of the
> author only.
> ______________________________________________________________
>
>
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg
> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>
***************************************************************************
>
__________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>

DISCLAIMER: The information contained in this communication is intended
solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and
others authorized to receive it. It may contain confidential, legally
privileged information or otherwise protected by law from disclosure and is
intended solely for the use of the addressee. If you are not the intended
recipient you are hereby notified that any disclosure, copying,
distribution or taking any action in reliance on the contents of this
information is strictly prohibited and may be unlawful. Unless otherwise
specifically stated by the sender, any documents or views presented are
solely those of the sender and do not constitute official documents or
views of  PT Apexindo Pratama Duta Tbk. If you received this email in
error, please immediately notify the sender or our email administrator at
[EMAIL PROTECTED] and delete it from your system. Thank you.





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links












------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke