----- Original Message ----- 
From: "Miftah al-Zaman" <[EMAIL PROTECTED]>

Wanita itu Separuh Harga

Suatu saat saya mendengar percakapan antara seorang
Bapak dan seorang mahasiswi kedokteran. Saya kebetulan
mengetahui bahwa Bapak tersebut dikenal sebagai
seorang yang religius sekali. Tutur katanya sangat
halus dan selalu saja terucap dari mulutnya "kalimah
thayyibah" seperti "Barakallah ...", "Subhanallah
...", "Alhamdulillah ..." dan sebagainya. Salah satu
petikan percakapan mereka adalah sebagai berikut:

"Mbak kuliah di mana?"
"Di Fakultas Kedokteran, Pak"
"Oh ya? Subhanallah ... Yah, syukurlah Mbak. Kita ini
sebenarnya banyak memerlukan dokter wanita".
"Oh ya ... Kenapa, Pak?"
"Begini, Mbak. Wanita itu kan bukan pencari nafkah,
jadi karena itu tarifnya tidak perlu mahal-mahal.
Apalagi kebanyakan rakyat kita masih miskin ... "
"Oh begitu Pak, ya ...?"

Sayang percakapan berhenti sampai di situ sebab
mahasiswi tadi kemudian harus pergi. Mendengar
percakapan itu saya terkejut dan sekaligus sangat
prihatin. Beginikah fakta yang benar-benar nyata di
lapangan, bagaimana wanita masih dipandang "separuh
harga" dibandingkan pria? Apalagi yang memiliki dan
melontarkan pandangan itu seorang pria yang religius.
Bagi saya ini benar-benar "shocking", meskipun mungkin
tidak terlalu mengherankan. Seorang "fundamentalis"
agama biasanya berpenampilan dan berperilaku sangat
religius (dalam artian simbolik), dan biasanya pula
mereka memiliki cara pandang diskriminatif terhadap
wanita. Namun ketika hal itu terpapar langsung di
depan mata, tak urung cukup mengguncangkan juga bagi
saya.

Kesehatan adalah hajat publik yang aksesibilitasnya
seharusnya menjadi urusan publik (negara). Kalaupun
kemudian biaya kesehatan menjadi tinggi, adalah
menjadi tanggung jawab negara untuk mengaturnya.
Mengapa kemudian solusinya adalah "tarif dokter wanita
seharusnya lebih murah dari dokter pria" hanya karena
"wanita bukan pencari nafkah?". Hanya karena dalam
bangunan sosial tertentu dipersepsi bahwa pencari
nafkah adalah pria, maka apakah wanita seharusnya
diberi "separuh harga" saja, terlepas dari kualifikasi
profesionalitas yang dimilikinya? Kalau memang
demikian, seharusnya gaji pegawai dan upah minimum
harus didiskriminasi berdasarkan gender pula. Wanita
yang pegawai negeri, dosen, buruh pabrik, karyawati,
dan sebagainya, semestinya mendapatkan gaji lebih
rendah dari sejawatnya yang pria hanya karena mereka
adalah wanita, dan wanita adalah "bukan pencari
nafkah".

Hal ini, sekali lagi, terlontar dari mulut sosok yang
saya ketahui cukup alim dan bersikap "religius".
Apakah menjadi religius itu lantas juga harus punya
cara pandang seperti itu? Apakah semua religius itu
begitu? Semoga saja tidak. Namun tak urung, pengalaman
tersebut makin mengurangi "simpati" saya pada sosok
"alim dan religius", yang secara fisik biasanya
direpresentasikan oleh adanya jenggot, dahi "gosong",
dan sering-sering mengucap "Subhanallah...",
"Barakallah ...".

Betapa panjang perjuangan wanita muslimah untuk bebas
dari ketidakadilan gender yang dibungkus dogma-dogma agama.





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke