http://www.kompas.com/kompas-cetak/0504/21/daerah/1701676.htm

 
Polisi Gulung Penyelundupan 27,5 Ton Bahan Bom Rakitan 


Kendari, Kompas - Kepolisian Sektor Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi 
Tenggara, berhasil menggulung penyelundupan sekitar 27,5 ton pupuk jenis 
amonium nitrat sebagai bahan utama pembuatan bom rakitan. Bahan peledak 
tersebut biasanya digunakan untuk penangkapan ikan.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Brigjen (Pol) Edhi Susilo yang baru 
kembali dari meninjau lokasi di Wakatobi mengungkapkan, Rabu (20/4), pupuk 
tersebut diduga berasal dari Perancis, selanjutnya masuk ke Thailand dan 
Singapura, kemudian diselundupkan ke Wakatobi.

"Itu sudah termasuk kejahatan lintas negara atau transnationale crime," ujar 
Kepala Polda Sultra Edhi Susilo.

Ia menegaskan, pupuk jenis amonium nitrat tidak direkomendasikan Departemen 
Pertanian untuk dipergunakan sebagai bahan pupuk pertanian di Indonesia.

Menurut Edhi Susilo, para pelaut yang terlibat dalam kasus tersebut mengaku 
bahwa pupuk tersebut akan diedarkan dan dijual kepada nelayan di Sultra sebagai 
bahan bom rakitan bagi kegiatan penangkapan ikan. Para pelaku juga mengaku, 
pupuk tersebut diangkut secara ilegal dari Singapura.

Pupuk sebanyak 1.115 sak atau 27,5 ton itu ditemukan petugas Polsek Wangi-Wangi 
di atas kapal motor (KM) Rahmat Indah bersama delapan anak buah kapal (ABK) 
yang kini menjadi tersangka. Para tersangka saat ini ditahan di Polres Buton, 
Bau-Bau. Sementara KM Rahmat Indah bersama muatannya itu diseret pula ke Kota 
Bau-Bau sebagai barang bukti.

Melarikan diri

Kepala Bidang Humas Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Djihartono yang 
mendampingi Kepala Polda menambahkan, para tersangka sempat berusaha melarikan 
diri dengan melajukan kapal KM Rahmat Indah berbobot 44 ton itu saat melihat 
petugas Polsek Wangi-Wangi. Kapal itu berlabuh sekitar 500 meter dari sebuah 
pantai di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi.

Namun, berkat bantuan masyarakat yang meminjamkan kapal motor yang lebih cepat, 
para tersangka berhasil dibekuk. Peristiwa penangkapan itu sendiri berlangsung 
pada Kamis (14/4) pekan lalu. Adapun nakhoda KM Rahmat Indah bernama Said kini 
masih buron.

Jumlah pupuk amonium nitrat yang diselundupkan KM Rahmat Indah dari Singapura 
itu sebenarnya lebih banyak. Menurut pengakuan para tersangka, sebagian pupuk 
itu telah dibongkar di Desa Malaoge, Kecamatan Lasalimu, pantai timur Pulau 
Buton, Kabupaten Buton.

Hukuman ringan

Edhi Susilo menegaskan, pihaknya telah memerintahkan jajarannya untuk 
menyelidiki jaringan penyelundupan barang berbahaya tersebut. Para pelaku 
penyelundup bahan peledak dan nelayan pengguna bahan peledak tidak akan diberi 
ampun. Mereka akan diseret ke pengadilan.

Akan tetapi, Kepala Polda Sultra juga mengeluh karena sering kali para pelaku 
kejahatan tersebut diputus dengan hukuman ringan oleh pengadilan.

"Bahkan, tidak jarang diputus bebas," ujarnya seraya menyebut perkara serupa 
pada tahun 2003. Ketika itu Pengadilan Negeri Bau-Bau memvonis hanya dua bulan 
dan dua hari hukuman penjara terhadap para pelaku penyelundupan pupuk amonium 
nitrat, juga dari Singapura. Alat-alat bukti berupa kapal juga tidak disita.

Edhi Susilo menambahkan, karena sanksi yang dijatuhkan sangat ringan, maka 
upaya penindakan hukum tidak menimbulkan efek jera terhadap para pelaku 
kejahatan tersebut.

Selain menghadapi penyelundupan bahan pembuatan bom rakitan dan masalah 
penggunaan bahan peledak dalam kegiatan penangkapan ikan, Edhi Susilo yang 
menjabat Kepala Polda Sultra sejak Januari 2005 juga bertekad untuk memerangi 
praktik penebangan liar, perjudian, miras, narkoba, dan penyakit sosial 
lainnya. (yas)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke