http://www.suarapembaruan.com/News/2005/04/21/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY 11,7 Persen Warga Jakarta Timur Menderita TBC SEBUAH laporan yang dikeluarkan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur lumayan mengejutkan. Dari 2,4 juta penduduk Jakarta Timur, diperkirakan sekitar 280.000 orang atau 11,7 persen di antaranya terjangkit penyakit TBC (tuberculosis, tuberkulosis). Angka tersebut merupakan angka yang tertinggi di Jakarta. Sepanjang tahun 2004 saja, di Jakarta Timur terdapat 5.529 penderita TBC yang dirawat. Data tersebut menunjukkan pentingnya peningkatan kewaspadaan warga terhadap ancaman penyakit mematikan yang disebabkan oleh bakteri itu. Kewaspadaan yang dimaksud adalah kemauan warga untuk mengubah gaya hidup dan kesadaran akan bahaya penyakit ini. Di Indonesia, TBC merupakan penyebab kematian nomor dua. Seperti dikatakan Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur, Dien Emawati, TBC menyerang kelompok usia produktif 15 tahun hingga 40 tahun. Hebatnya, penyakit ini sendiri sanggup menular ke 10 sampai 15 orang. Sanitasi yang buruk merupakan salah satu pemicu tingginya penyebaran penyakit TBC. "Baksil (bakteri berbentuk batang, Red) TBC dapat mati dengan sinar matahari," katanya. Lebih lanjut Dien mengatakan, jenis TBC yang berpotensi menular adalah yang ditemukan BTA (bakteri tahan asam) positif pada dahak. "Pada 2004, penderita BTA positif ini 2.310 orang," ujar Dien. Makin tingginya angka penderita TBC seyogianya mendapat perhatian serius dengan membuat program-program yang bersifat preventif, di samping tindakan kuratif (penyembuhan). Penanganan sanitasi dan persoalan lingkungan lainnya yang masih buruk di Jakarta Timur semestinya menjadi prioritas yang harus dikedepankan. Tak Cukup Kejujuran Wali Kota Jaktim, Koesnan Abdul Halim, yang mengakui masih belum optimalnya penanganan persoalan lingkungan seperti penanganan sampah, bagaimanapun, patut dihargai. Namun, sekadar jujur saja tidak cukup, perlu diikuti dengan kebijakan yang jelas dan konkret terhadap persoalan sanitasi, sampah, dan masalah lingkungan lainnya. Dalam tataran kuratif, rencana Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Pemerintah Kota Jakarta Timur membuat sentra pengobatan tuberkulosis (TBC) paripurna perlu didukung. Langkah penyembuhan penderita TBC sangat mendesak untuk mencegah terus menyebarnya penyakit ini melalui manusia. Seperti diakui Dien, selama ini banyak penderita TBC enggan mengobati penyakitnya secara tuntas dengan datang ke puskesmas karena persoalan transportasi. Bantuan berupa pemberian makanan tambahan dan kemudahan biaya transportasi diharapkan dapat merangsang setiap penderita mengobati penyakitnya hingga tuntas. Dien menambahkan, selama ini pemerintah telah melakukan pengobatan gratis di puskesmas-puskesmas bagi warga yang terbukti menderita TBC. Namun, belum banyak penderita yang betul-betul konsisten berobat secara teratur hingga sembuh. Untuk menghindari banyaknya pasien yang menghentikan pengobatannya, ada yang disebut dengan pengawas minum obat (PMO). "Para PMO ini bisa saja dari anggota keluarga, tetangga pasien, ataupun dari kader-kader puskemas," ujar Dien. Pentingnya melibatkan keluarga penderita dalam proses penyembuhan juga ditekankan ahli paru dari RS Persahabatan, dr Tjandra Yoga Aditama. Dorongan dan sikap kondusif dari keluarga sangat dibutuhkan oleh penderita TBC. Perlu diketahui, katanya, orang sakit yang diobati dalam dua minggu sudah tak menularkan penyakit. Penyakit hanya menular lewat droplet. Jadi, mereka tak perlu diasingkan di keluarga. Tempat tidur dan alat makan tak perlu dipisahkan. "Dukunglah mereka untuk semangat sembuh dan tak perlu dikucilkan," ujar Tjandra. Di samping itu, anggota keluarga seharusnya rajin membantu mengingatkan anggota keluarganya yang sakit untuk minum obat. Karena sembuhnya penderita TBC juga berarti terbebasnya orang lain dari ancaman penularan. PEMBARUAN/SETIA LESMANA Last modified: 21/4/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/