--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> memang ada rasa spiritual yang berbeda... DH: ya sebenarnya, dibelakang tiap bahasa, ada latarbelakang budaya dan falsafah yang berbeda. Misalnya kata "I love you" tak mungkin kita transform secarea tepat, secara harfiah sih mungkin, namun maknanya tetap beda. Dalam bahasa Tionghoa, kita tak terjemahkan "Selamat Panjang Umur" secara harfiah. Sang professor kala itu keki sekali, karena dalam pertanyaan mathematica, dimana diharapkan jawaban yang exact, misalnya benarkah posisi dari "x", adalah x> 0 saja, atau ada batasan lagi, kita tak layak jawab "saya percaya". Kata "percaya" tak layak diucapkan dalam dialog mathematica. yang layak adalah "ya saya tahu", atau "saya tak tahu". Disini jelas sekali, dimana dalam alam akal, yang pakai adalah methode induksi atau deduksi. Dugaan hanya layak dalam bentuk hypothesa, namun ini harus didasari. > > ada juga kerendahan hati bahwa iman dan akal sebetulnya tak > bertabrakan... tapi iman sudah sampai stasiun solo balapan, sedangkan > akal baru sampai gambir.... DH: dalam menganalisa kita tak perlu merendahkan diri atau meninggikan diri, mas. Kerendahan hati kita simpan tiap detik dalam kalbu, entah apapaun, yang kita lakukan. Akal kita, seperti Anda katakan, masih ketinggalan di Gambir atau Jatinegara, karena keterbatasan indriya kita. Kalau Anda melihat bintang, maka pada detik yang sama, mungkin bintang itu sudah lama sirna, karena jarak bermilyard tahun cahaya. Theori yang diciptakan Einstein, disaat itu, mungkin dianggap tak masuk akal, dan belum ada alat pengukur atau pembuktiannya. Setelah ia meninggal para sarjana mampu membuktikannya. Dalam kitab suci, ada kisah kisah, yang kala itu masih dianggap dan dinamakan muzizat, namun kelak, bila akal kita telah sampai kesana, akan dapat diterangkan. Sekarangpun, banyak keterangan mengenai hal mathematis, yang banyak diantara kita, termasuk saya, tak mampu mencernakannya. Bayangkan kisah mengenai tongkat nabi Musa yang tiba tiba dapat berubah menjadi ular... Juga mengenai nabi Noah yang membangun kapal. Sendiri? tanpa alat alat? Salam danardono ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/