--- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> my dearest Mbah,
> 
> the problems is to find those quality in a men as u mentioned 
earlier..it's
> nearly impossible these days..., pria yang punya integritas dimana 
sikap
> hati dan perilaku  bisa dipertanggung-jawabkan dunia-akhirat, pria 
yang
> punya EQ juga kayaknya susah..mbah.., karena most men re emotionally
> retarded..:)), mungkin pria2 dijaman Mbah Danar punya kualitas2 yang
> excellent tapi dijaman sekarang kayaknya udah gak ada.., makanya 
pernah
> saya mentioned sebelumnya kalo mungkin telah ada degradasi kualitas 
pria
> dibanding jaman2 dulu..no offense but it's true...
> mbah danar...kriteria2 yang mbah mentioned dibawah is to good to be 
true..,
> and actually it's every girls ever dream of to have men with that 
amazing
> qualities..but reality hit us to the ground..bcs it's 
impossible..reality
> bites..mbah:))..
> pria2 sekarang pikirannya cuman dipenuhi dgn alternatif..poligamy 
dan
> selingkuh/punya simpenan..
> anyway..manytimes i thank God for singlehood..bcs it gives  times to
> think...and not to make a decision that we would regret in the 
future..,
> and to enjoy this freedom...:))...
> 
> Carla
> -------------------

MBak Carla yang baik,

You you might be right. Terasa lebih sulit mencari pasangan pria, 
yang mendekati rambu rambu yang kita bicarakan.

Namun, mungkin hal ini, adalah akibat dari perubahan struktur 
kemasyarakatan, dimana kita bergerak, dari masyarakat agraris yang 
sangat normative, ke masyarakat industri, yang sangat ditentukan oleh 
pola konsumptif.

Saya beri contoh ya mBak? Pria yang mendapatkan anak dari hubungan 
dengan wanita, baik yang menjadi isterinya ataupun hubungan diluar 
menikah, akan diwajibkan disini, oleh negara sepenuhnya membiayai 
anak itu, sampai usia 18 atau kalau anak itu kuliah, sampai 25 tahun. 
Kalau pria ini cerai, maka, in general, income-nya habis separuh 
untuk membiayai anak, yang tidak lagi tinggal bersama dia (biasanya 
bersama sang isteri). Hampir tak mungkin dia memulai hidup baru, 
karena incomenya boleh dikata tinggal separuh.
Kalau sang isteri tak pernah kerja, sejak anaknya lahir, maka si pria 
harus menanggung selain anak, juga isteri, yang nota bene, kini 
tinggal dirumah lain. Tak memenuhi kewajiban ini, masuk bui!

Peraturan yang ketat ini, yang sebenarnya baik, untuk melindungi kaum 
wanita, seringkali membuat pria yang mengalami hal ini, menjadi takut 
menikah ataupun mengambil tanggung jawab baru dengan kenalan wanita 
yang baru. Mereka menjadi defensif, ya malah egois.

Pria yang lain,yang belum mengalami hal ini, turut menjadi hati hati, 
dan lebih memilih hidup egois, hanya enjoy hubungan dengan wanita, 
daripada hidup bersama dalam bentuk yang bertanggung jawab.

Kalau kita menonton TV disini, juga di Tanah Air, maka layar TV penuh 
dengan himbauan konsumptif. Iklan! Ini membentuk pola kehidupan 
manusia, pria wanita dari generasi muda (kelahiran 1970 keatas). 
Kesadaran, belum mampu memenuhi ini semua, membuat pria seringkali 
khawatir, untuk mengajak wanita hidup bersama.

At the same time, wanita generasi muda, dididik untuk menggapai 
professi guna mencapai kemandirian. wanita bekerja, punya tempat 
tinggal sendiri (walau sewaan sementara), punya income sendiri, tak 
sedikit yang memiliki kendaraan, walau kecil.

Bagi banyak pria, wanita yang diidamkan (dari sisi pendidikan, 
penampilan, dls), kian sulit tercapai. Belum lagi, agama agama 
memasang tembok tinggi tinggi, yang sangat mengecilkan kemungkinan 
mendapatkan pasangan. Pria Islam mencari wanita Islam, pria Kristen 
mencari wanita Kristen, pria Tionghoa mencari wanita Tionghoa, pria 
pribumi mencari wanita pribumi. Dst.

Perubahan sosiologis inilah, yang mendera masyarakat kita, kian 
menyempitkan ruang gerak wanita dan pria dalam mencari pasangan.

Seringkali, konsentrasi terpusat pada pria yang sudah settled, sudah 
terlatih dalam memanage hidup. Tetapi pria ini seringkali telah 
beristeri. Inilah yang membuat polygami. Pria yang masih belum 
berpasangan belum mampu menggantikan kedudukan pria yang settled ini, 
sedikitnya dimata sebagian wanita.

Salam

danardono












------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to