SUARA PEMBARUAN DAILY Buku Kisah Seorang "Kelayaban"
Judul: Perjalanan Hidup Saya Penulis: A Umar Said Pengantar: H Rosihan Anwar Penerbit: Yayasan Pancur Siwah, Jakarta Tahun terbit: 2004 Tebal: xviii + 300 halaman BUKU ini berisi berbagai catatan tentang pengalaman seorang wartawan Indonesia, yang dikategorikan "luar biasa". Di dalamnya dapat dibaca sejarah hidup seorang wartawan yang amat berliku-liku, penuh dengan gejolak dan peristiwa penting. Pada umur 17 tahun, A Umar Said sudah ikut dalam pertempuran 10 November di Surabaya yang kini terkenal sebagai Hari Pahlawan. Pada umur 25 tahun, ia ikut dalam Konferensi Internasional Hak-hak Pemudi di Wina (Austria) dan mengunjungi Tiongkok dalam tahun 1953, ketika Republik Rakyat Tiongkok baru empat tahun diproklamasikan. Kemudian selama tiga tahun menjadi wartawan Harian Rakjat, dan ketika pemberontakan PRRI pecah di tahun 1958, ia memimpin surat kabar Harian Penerangan di Padang, sambil melakukan gerakan di bawah tanah. Antara tahun 1960-1965 ia memimpin harian Ekonomi Nasional di Jakarta, dan menjadi bendahara Persatuan Wartawan Asia-Afrika merangkap bendahara PWI-Pusat.. Ia juga dipilih untuk menjadi bendahara Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Asing (KIAPMA) di Jakarta tahun 1965 yang merupakan realisasi gagasan Bung Karno dalam perjuangan menentang imperialisme-kolonialisme waktu itu. Ketika G 30 S meletus, ia berada di Aljazair, dan kemudian terpaksa bermukim selama tujuh tahun di RRT, sebelum minta suaka politik di Prancis, tempat ia hidup dan melakukan berbagai kegiatan sampai sekarang. Rosihan Anwar dalam pengantarnya menilai bahwa Umar Said kurang mendalam menggali sejarahnya sendiri. Dia tidak cukup menjelaskan mengapa ia dahulu berada dalam kubu komunis. Umar Said menceritakan bagaimana dia bisa survive, bertahan hidup, terus aktif dalam gerakan kaum kiri, bersama beberapa kawannya mendirikan restoran Indonesia, akhirnya menjadi warga negara Prancis dengan nama Andre Aumars. Semua itu, menurut Rosihan, memperlihatkan keuletannya, kegesitannya dan ketegarannya. "Buat seorang anak asal Blitar-Malang, itu adalah suatu prestasi luar biasa," tulis Rosihan. Pada masa Orde Baru, Umar tidak berani kembali ke Indonesia sehingga baru bisa berkumpul dengan istrinya setelah belasan tahun. Setelah Orde Baru jatuh, Umar Said sering mengunjungi Indonesia. (S-27) -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 29/4/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> In low income neighborhoods, 84% do not own computers. At Network for Good, help bridge the Digital Divide! http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/