http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/3/o2.htm Selasa Kliwon, 3 Mei 2005 Artikel
Pendidikan yang berkualitas adalah motto dari arus globalisasi. Sementara itu kualitas pendidikan nasional di negara kita belum merata. Adanya kesenjangan kualitas dalam berbagai jenjang pendidikan. Dalam kehidupan global, yang berpikiran maju akan lebih berpacu untuk lebih cepat maju, sedangkan yang terkebelakang akan semakin ketinggalan. Pemerataan kualitas secara sempurna tidak mungkin, karena dalam keadaan merata sempurna tidak akan ada perubahan. Di sini yang perlu adalah adanya perbedaan kualitas, karena peresaingan yang sehat dan bukan karena kekeliruan kebijakan. Pendidikan, Penunjang ke Arah Kesadaran Global Oleh Dr. Ir. Nyoman Sucipta HARI pendidikan yang diperingati setiap 2 Mei merupakan hari yang bersejarah dalam pengembangan bangsa di Indonesia. Karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi umat manusia dan merupakan salah satu dinamisator pembangunan dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah pendidikan di dunia bidang pendidikan kita telah tercatat dalam berbagai sukses. Karena pendidikan universal bagi rakyatnya dicapai dalam waktu 15 tahun sejak dimulainya rencana pembangunan pada tahun 1969, sedangkan banyak negara maju dewasa ini memerlukan waktu lebih dari 50 tahun. Beberapa dasar penting telah diletakkan dalam perjalanan pembangunan pendidikan nasional melalui tahapan-tahapan. Tahap pertama berkenaan dengan berbagai target kuantitatif dalam pembangunan dan pada tahap kedua berkaitan dengan cara pengaturan sistem pendidikan nasional. Kedua tahap ini baru merupakan dasar bagi pembangunan berkelanjutan yaitu peningkatan kualitas pendidikan. Kemajuan teknologi berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan manusia, baik politik, ekonomi maupun sosial. Kesetiakawanan sosial umat manusia semakin kental. Hal ini berarti kepedulian umat manusia terhadap sesamanya semakin meningkat dan menjadi tugas bagi setiap manusia, baik sebagai individu maupun dalam bentuk kelompok untuk mempertahankannya melalui sistem pendidikan yang berkualitas. Pendidikan bertugas untuk mengembangkan kesadaran atas tanggung jawab setiap warga negara terhadap kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungan bermasyarakat dan bernegara, tetapi yang lebih penting lagi adalah terhadap sesama umat manusia. Dalam menuju kesadaran global, peningkatan kualitas pendidikan menjadi hal utama, baik pendidikan formal maupun tidak formal. Peningkatan rasa tanggung jawab global ini memerlukan informasi yang cepat dan tepat serta kecerdasan yang memadai. Tingkat kecerdasan seseorang yang rendah sukar untuk dapat meningkatkan tanggung jawabnya terhadap perbaikan kehidupannya sendiri, apalagi kehidupan global. Oleh karena itu, dituntut adanya pendidikan yang berkualias. Dalam kehidupan global, pergaulan dan hubungan antarbangsa yang semakin erat sudah merupakan kenyataan, baik dalam politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan. Dalam bidang politik terlihat arus demokrasi yang melanda seluruh dunia. Arus ini akan semakin kuat sejalan dengan semakin meningkatnya taraf hidup dan perkembangan manusia itu sendiri yang akan membawa kepada kesadaran yang semakin meningkat terhadap hak dan kewajiban manusia terhadap dirinya, masyarakat, bangsa dan masyarakat dunia. Hubungan antarsesama manusia yang dekat akan menumbuhkan perasaan ingin sederajat dalam kehidupan antarmasyarakat dan antarnegara. Oleh karena itu, arus globalisasi menuntut pengembangan manusia yang berkualitas. Belum Merata Pendidikan yang berkualitas adalah motto dari arus globalisasi. Sementara itu, kualitas pendidikan nasional di negara kita belum merata. Adanya kesenjangan kualitas dalam berbagai jenjang pendidikan. Dalam kehidupan global, yang berpikiran maju akan lebih berpacu untuk lebih cepat maju, sedangkan yang terkebelakang akan semakin ketinggalan. Pemerataan kualitas secara sempurna tidak mungkin, karena dalam keadaan merata sempurna tidak akan ada perubahan. Di sini yang perlu adalah adanya perbedaan kualitas, karena peresaingan yang sehat dan bukan karena kekeliruan kebijakan. Pada kehidupan global sifat keterbukaan menjadi sangat penting, karena adanya keterbukaan akan mendorong mengalirnya teknologi baru dari dunia maju ke negara yang sedang berkembang. Dalam proses ini pendidikan menjadi sangat menentukan, karena pendidikan itu mendorong terjadinya adopsi atau transfer teknologi, adaptasi teknologi maupun penyebarannya. Pada kehidupan global berpengaruh terhadap cara berpikir seseorang. Adanya perkembangan cara berpikir berpengaruh pula terhadap tingkah laku sampai cara berpakian dan cara makan. Hal ini terlihat terutama pada generasi muda. Terjadinya krisis identitas hampir tidak terelakkan. Oleh sebab itu, sejak dini perlu dipelihara dan dikembangkan ketahanan budaya nasional. Ketahanan budaya nasional merupakan landasan bagi terjadinya interaksi pendidikan dalam rangka terbinanya manusia Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang punya jati diri. Manusia yang mempunyai jati diri adalah manusia yang sadar iptek dan mengetahui untuk apa iptek itu dimanfaatkan manusia yang kreatif dalam arti mempunyai daya nalar dan imajinasi untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Manusia yang kreatif pada dasarnya mempunyai sikap kritis dan terbuka, sedangkan manusia yang tertutup dan dogmatis tidak mungkin melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang kreatif. Dalam hal ini pendidikan memberi peluang yang sebesar-besarnya menumbuhkan kreativitas berpikir serta menuangkan pemikiran itu dalam kegiatan-kegiatan nyata. Antara kegiatan berpikir dan karya manual tidak ada perbedaan kategoris, tetapi merupakan suatu kontinum. Terkait dengan hal tersebut diperlukan para profesional dan para profesional itu harus dapat bekerja sama untuk menciptakan produk atau karya uang berkualitas tinggi. Dalam pendidikan, jiwa kebersamaan perlu mendapat perhatian khusus. Pendidikan memegang peran strategis dalam kehidupan masyarakat, selain sebagai dinamisator dan juga menjadi tiang sanggah dari kesinambungan kehidupan. Seperti diketahui pesatnya pengaruh kemajuan iptek dalam kehidupan global, oleh karena itu kualitas pendidikan perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh. Menurut Tilar (2004), ada tiga aspek yang perlu menjadi perhatian dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah aspek akademik, aspek religio mental dan aspek ketenagakerjaan. Penulis, staf pengajar pada Fakultas Teknologi Pertanian Unud [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> What would our lives be like without music, dance, and theater? Donate or volunteer in the arts today at Network for Good! http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/