http://www.kompas.com/kompas-cetak/0505/04/utama/1726870.htm
Virus Polio di Sukabumi Berasal dari Afrika Jakarta, Kompas - Laboratorium rujukan global di Mumbai, India, telah mengonfirmasikan bahwa isolat virus yang dikirim dari Sukabumi, Jawa Barat, adalah polio liar (wild poliovirus) tipe 1. Dalam situs polio eradication yang bisa diakses dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan bahwa virus yang ditemukan pada bayi berusia 18 bulan itu berasal dari Afrika barat. Berdasarkan analisis lebih lanjut, virus diduga sampai ke Indonesia melalui Sudan. Virus ini serupa dengan yang berhasil diisolasi di Arab Saudi dan Yaman. Menurut Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (P2MPL-Depkes) Umar Fahmi Achmadi yang dihubungi Selasa (3/5), Tim Depkes bersama WHO, yang turun ke lapangan 24-27 April 2005 setelah adanya laporan virus polio liar, juga menemukan enam kasus lumpuh layuh di desa yang sama. Selain satu kasus yang sudah resmi dikonfirmasi, dari enam kasus tersebut masih ada satu kasus lagi yang diduga kuat juga polio liar. "Hasil investigasi memang menunjukkan ada virus polio liar yang diikuti dengan penyebaran setempat," tutur Umar. Belum dapat dipastikan bagaimana virus yang jauh dari Afrika itu bisa sampai ke suatu desa di Sukabumi karena banyak kemungkinannya. "Salah satu perkiraannya adalah virus masuk ke Sukabumi dari Jakarta melalui perjalanan darat. Perkiraan lain adalah melalui penduduk yang menjadi jemaah haji, bisa juga dari tenaga kerja Indonesia di Timur Tengah," kata Umar lagi. Upaya eradikasi Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menjelaskan, virus polio liar sebenarnya sudah tidak ditemukan di Indonesia sejak tahun 1995. Namun, untuk memastikan bahwa virus ini benar-benar tereradikasi, Depkes telah menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 1995, 1996, 1997, dan di sebagian wilayah Indonesia tahun 2000 dan 2001. PIN polio kembali diselenggarakan tahun 2002 untuk mempertahankan tingkat kekebalan anak terhadap ancaman virus polio liar. Selain itu, setiap tahun 90 persen bayi di Indonesia rutin mendapatkan vaksinasi polio. Untuk memastikan masih ada tidaknya virus liar serta deteksi dini masuknya virus polio liar dari negara lain, ada sistem pemantauan lumpuh layuh (accute flaccid paralysis/AFP) terhadap anak di bawah usia 15 tahun sesuai dengan standar WHO. AFP adalah kasus kelumpuhan mendadak yang bisa disebabkan oleh virus bukan polio. Bila pengujian spesimen di laboratorium menunjukkan adanya virus polio liar, maka suatu negara belum boleh disebut bebas polio. Menurut WHO, pada setiap 100.000 penduduk sedikitnya akan ditemukan satu kasus AFP. "Hasilnya di Indonesia 1,3 per 100.000," papar Umar. Saat ini di seluruh dunia masih terdapat enam negara yang endemis polio, yaitu India, Sudan, Nigeria, Afganistan, Mesir, dan Pakistan. Meski demikian, tahun 2004 dan awal tahun 2005 beberapa negara yang sudah bebas polio, seperti Chad dan Yaman, terserang kembali oleh virus polio liar dari negara endemis. Umar mengingatkan, globalisasi telah membuat pengendalian penyebaran virus menjadi lebih sukar. Mobilitas penduduk negara endemis ke berbagai negara membuat virus dengan cepat menyebar. Vaksinasi Upaya pencegahan yang paling efektif adalah imunisasi. Oleh karena itu, anak-anak, terutama yang masih berusia di bawah tiga tahun, diimbau mendapat vaksinasi lengkap, termasuk polio. Di Sukabumi kasus ini juga terjadi pada anak-anak yang tidak divaksinasi. Menurut Kepala Subdinas Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Jawa Barat di Bandung Fatimah Resmiati, Senin, ada 20 persen penduduk di Jawa Barat yang belum terjangkau imunisasi karena berbagai alasan. Hal itu, mulai dari sulitnya daerah dijangkau petugas kesehatan hingga penolakan masyarakat akibat ketidakmengertian mereka. Dengan ditemukannya kasus polio liar di Sukabumi, para anak balita, terutama di empat desa yang rentan penularan, telah diimunisasi. Menurut Fatimah, dari target 4.000 balita, sudah 3.960 anak diimunisasi pada 23-28 April 2005. Selain vaksinasi, Dinas Kesehatan Jabar juga meningkatkan program pengawasan penyakit polio, terutama di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota dan Kabupaten Bandung, serta Kota Cimahi. Untuk memutus mata rantai penularan yang lebih luas, tiga provinsi yang secara epidemiologis dan geografis berdekatan-Jabar, DKI Jakarta, dan Banten-telah bertemu untuk melakukan surveilans. Depkes secara keseluruhan akan mengupayakan peningkatan cakupan pengamatan di seluruh wilayah serta membuktikan bahwa dalam enam bulan dari sekarang tak ada lagi kasus baru polio liar di Indonesia. "Kami juga akan menginvestigasi dinamika populasi, terutama di Jawa. Misalnya, mereka ke mana saja, kapan, bagaimana caranya, sehingga diperoleh surveilans yang intensif," kata Umar. Virus polio terdapat di tenggorokan dan usus manusia. Karena itu, virus bisa menyebar melalui air liur dan tinja. Bila terkena matahari, virus mati dalam hitungan hari. (y09/nes) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/