--- In ppiindia@yahoogroups.com, "qisai" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Salam,
> 
> Konflik internal partai ini membuktikan betapa partai politik 
> sekarang ini telah menjadi milik dari pribadi-pribadi tertentu.

AFAIK, yang namanya parpol berarti semua yang ikutan pemilu juga
donk ya.. 
 
> peronalisasi partai politik yang pada tahun 1950an berakibat kepada 
> munculnya demokrasi terpimpin bisa juga terulang pada masa yang akan 
> datang apabila hal ini tidak segera berubah dan terus terjadi.

Kalau Orba itu termasuk demokrasi terpimpin juga bukan?
 
> dan saya setuju bahwa hanya GOLKAR lah yang sekarang ini bisa 'main 
> cantik' didalam kancah panggung politik nasional. karena meski dia 
> pernah di cap sebagai partai diktator, setelah kran politik dibuka 
> lagi terbukti dia bisa menyesuaikan diri dan mentransformasikan diri 
> menjadi sebuah kekuatan yang bisa diperhitungkan.

Mungkin lebih tepat bukan cuma sekarang saja.. tapi hingga saat ini..
Mengenai kemampuannya beradaptasi, bisa dianalogikan dengan
perusahaan yang mempelopori standar ISO..
Pada saat perusahaan lain baru mempersiapkan untuk meraih
sertifikasi ISO, para pionir mungkin sedang (atau sudah?)
mempersiapkan standar baru..  
Ada yang aneh, atau hebat atau luar biasa? Gak lah..
 
> Sementara PKS, dengan record para MP nya yang bersih serta tradisi 
> kaderisasi yang lumayan terjaga, mungkin memang bisa menjadi 
> penanding permainan cantik GOLKAR di panggung politik nasional.

Penanding atau (tidak mustahil) penerus? Double side of a coin(?)..
Kalau mau jujur, memang ada beberapa kesamaan antara keduanya..
Salah satunya, keengganan untuk dipanggil/dianggap sebagai
parpol.. padahal keduanya juga ikut pemilu..
Selain itu adanya kesamaan untuk berani melanggar 'etika' 
soal waktu kampanye.. kapanpun dan di manapun, tanpa rasa malu
apalagi bersalah.. 

Jadi, prinsip keduanya: 'Maunya sendiri saja'..
Tidak mau diatur kesepakatan resmi (baca: UU Parpol dan Pemilu).
 
> Tentang ketakutan tentang kemungkinan masuknya kembali dwifungsi 
> militer di panggung politik, saya kira adalah satu hal yang cukup 
> wajar diungkapkan apabila kasus personalisasi politik ini terus 
> berlanjut. tetapi selama masih ada kekuatan politik dalam bentuk 
> partai-partai yang benar2 mengerti tugasnya didalam sebuah tatanan 
> masyarakat yang demokratis, maka hal ini tidak akan pernah bisa 
> terwujud. Dengan semakin meningkatnya kesadaran politik didalam 
> masyarakat, dwifungsi militer bukanlah satu momok yang perlu untuk 
> dicurigai.

Yup.. apalagi untuk mereka yang dekat dengan militer..
Satu hal lagi, mengutip ucapan Riswanda: Tidak ada demokrasi tanpa
parpol yang kuat..  Bukan begitu? Begitu bukan? 

> Sebaliknya, yang perlu untuk dicurigai dan ditakuti adalah para elite 
> politik yang tidak pernah mau mengakui adanya transformasi perubahan 
> tradisi politik yang sedang bergulir di negeri ini. 

Maksudnya, mereka yang disindir Joshua; suka ngobok-ngobok air..
 
> Karena apabila 'greed' dan 'selfishness' para elite politik ini terus 
> menguasai jalannya proses politik yang ada, maka hanya kehancuran 
> negara yang bisa diharapkan dimasa depan. Tidak akan pernah ada 
> kemungkinan terjadinya kemajuan di negeri ini. 

Suka tidak suka, yang namanya parpol itu MEMANG dimiliki oleh elitnya.. 
Masyarakat tidak akan pernah memiliki parpol.. 
Mereka paling banter cuma bisa memilih parpol mana yang 'sejalan' 
dengan aspirasi mereka.. 

At least itulah yang (AFAIK) tercatat dalam UU Parpol dan Pemilu
yang berlaku di sini (Indonesia). CMIIW..
Pak Moderator atau rekan" lain mungkin bisa menambahkan 
lebih rinci soal ini.. :D
 
> Maukah kita menerimanya? 

Yang mana? Elit sebagai pemilik parpol?
 
> Regards,
> 
> Qisa'i
> 
> AMU, Aligarh (UP) India

Wassalam,

Irwan.K
Jakarta, Indonesia

========== 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Carla Annamarie 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > konflik internal partai yang notabene untuk merebut kekuasaan,
> > mempertahankan kekuasaaan, memperbanyak kolusi untuk memperkaya 
> korupsi,
> > orang2 yang duduk dipartai gak cuma  IQ nya rada jongkok tp EQ nya
> > minus..:))..
> > munkin diantara partai lain, partai golkar yang bisa 
> maintain "bermain
> > cantik..", banyak partai yang udah kehilangan power and confidence, 
> tp
> > kyknya golkar sampai sekarang masih team player dibanding partai 
> lain...
> > dilihat dari internal disputenya P3, PKB, even PDIP, kayaknya 
> prediksi
> > golkar akan semakin solid kedepan bisa jadi kenyataan.., or mungkin 
> PKS
> > saat ini lagi ngumpulin kekuatan n massa untuk menjegal 
> Golkar..?..:))
> > who knows...
> > 
> > 
> > 
> >                                                                     
>                                        
> >                       "irwank2k2"                                   
>                                        
> >                       <[EMAIL PROTECTED]        To:       
> ppiindia@yahoogroups.com                          
> >                       e.com>                   
> cc:                                                         
> >                       Sent by:                 Subject:  [ppiindia] 
> Re: Parpol sakit & predisksi dunia     
> >                       [EMAIL PROTECTED]         politik ke 
> depan: ???                                      
> >                       
> ups.com                                                               
>                
> >                                                                     
>                                        
> >                                                                     
>                                        
> >                       05/10/2005 
> 09:45                                                                 
>     
> >                       
> PM                                                                    
>                
> >                       Please respond 
> to                                                                    
> >                       
> ppiindia                                                              
>                
> >                                                                     
>                                        
> >                                                                     
>                                        
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Maaf Bang Ikra,
> > 
> > Bukannya yang terlihat sekarang adalah kelanjutan dari 'rivalitas'
> > kebangsaan dan kerakyatan saja?
> > Yang satu mengklaim mengandalkan mesin parpol dan yang
> > satunya mengklaim mengandalkan dukungan rakyat..
> > Lihat saja uraian pengamat seperti Effendi Ghazali ('pakar' 
> komunikasi)
> > yang sering mengangkat tema 'pencitraan',  dll..
> > Jelas terbaca kan..
> > 
> > Nah, kalau ada pelemahan parpol" lewat pintu atau jendela manapun,
> > logikanya hal itu menjadi tidak aneh, toh..
> > Atau jangan" (ekstrimnya) mengarahkan pada delegitimasi parpol
> > di mata masyarakat.. Seperti yang selama ini berhasil ditanamkan
> > ke masyarakat sebelum reformasi '97 kemarin..
> > 
> > Kita bisa lihat, bagaimana berhasilnya yang mengaku bukan partai
> > itu berkiprah di depan masyarakat dengan lancar selama puluhan
> > tahun..
> > 
> > Bukan begitu? Begitu bukan? CMIIW..
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > Irwan.K
> > 
> > ========
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ikranagara" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Dear all;
> > >
> > > Di bawah ini saya kutipkan satu tulisan menarik untuk direnungi 
> dari
> > > MI. Intinya, nama militer naik daun. Militer pun kemudian merestui
> > > anggotanya boleh ikut pemilihan kepala daerah.
> > >
> > > Di luar yang diungkapkan oleh Riswanda ini, saya melihat ada 
> gejala
> > > lain, yakni (1) semua partai mengalami kisruh di dalam dan pecah
> > > atau melahirkan kelompok sempalan, dan (2) semua partai "dimasuki"
> > > bekas-bekas Golkar. Nah, apakah ada hubungan antara dua gejala 
> ini?
> > > Siapa yang mengamati dengan jeli dan bisa mengungkai fenomena ini?
> > >
> > > Lalu, apakah yang bisa diprediksikan ke depan? Apakah ini akan
> > > menjurus kepada bangkitnya kembali Dwifungsi Militer tapi dalam
> > > bentuk lain yang lebih sofistikated alias terselubung?
> > >
> > > Ikra.-
> > >
> > >
> > >
> > > Prof Riswanda: Partai-partai di Indonesia Sakit
> > >
> > >  JAKARTA--MIOL: Gurubesar Ilmu Politik dari Universitas Gajahmada
> > > (UGM) Prof Dr Riswandha Imawan menilai demokrasi Indonesia yang 
> baru
> > > tumbuh dan berkembang sejak runtuhnya Orde Baru kini layu, karena
> > > partai-partai yang ada dalam keadaan sakit.
> > >
> > > "Tak ada demokrasi tanpa partai politik. Jadi, tak ada demokrasi
> > > yang kuat tanpa partai-partai yang kuat, " katanya dalam pidato
> > > politik sehubungan dengan peluncuran dua buku karya wartawan 
> senior
> > > Rosihan Anwar dan peneliti Sukardi Rinakit di Jakarta, Selasa.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> **********************************************************************
> *****
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
> Indonesia yg
> > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> > 
> **********************************************************************
> *****
> > 
> ______________________________________________________________________
> ____
> > Mohon Perhatian:
> > 
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> > 
> > Yahoo! Groups Links




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/OCfFmA/UOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke