s7 klo yang harus dibenahi dulu adalah Management nya, tp pemerintah indo
paling terkenak buruk dalam hal management..., good corporate governance
dalam pengelolaan BUMN diperlukan dan semestinya dijalankan oleh pemerintah
tp ternyata selama ini gak berhasil, profesionalisme dalam management juga
perlu..tp pemerintah kita terbukti gak mampu menjalankan hal tersebut,
setidak2nya klo di sektor swasta, masalah skills, profesionalisme,
competence, and less of conflict interest bisa di cope...,
masalah2 bank2 swasta and perusahaan swasta yang merugikan neg adalah
kebanyakan pengusaha and investor2 lokal yang memanfaatkan policy
ekonominya Suharto waktu itu dan sampe sekarang fasilitas2 tersebut masih
ada dan diprovide oleh pemerintah, so masalah sektor swasta bisa korup gak
lepas dari partisipasi pemerintah sendiri..
pemisahan campur tangan pemerintah pada sektor pasar sangat diperlukan,
pemerintah hanya sebagai pengawas dan regulator.., karena klo pemerintah
sdh campur tangan or ada unsur force dari pemerintah maka keseimbangan
pasar akan timpang..
keuntungan swasta jangka panjangnya bisa memperluas dan menambah lapangan
kerja, privatisasi sektor tertentu juga bisa memperbaiki dan menambah
infrastruktur, lebih banyak investor dan mekanisme pasar akan lebih
dinamis, memang itu cuma prediksi tapi alternatif lainnya kan gak ada..
karena klo BUMN tetap dikelola pemerintah mungkin hasilnya akan lebih buruk
dari sekarang untuk kedepannya..
bcs we dont have any choice, ren't we ?



                                                                                
                           
                      A Nizami                                                  
                           
                      <[EMAIL PROTECTED]        To:       
ppiindia@yahoogroups.com,                         
                      om>                       
ekonomi-nasional@yahoogroups.com                           
                      Sent by:                 cc:                              
                           
                      [EMAIL PROTECTED]        Subject:  [ppiindia] Re: 
Privatisasi: Siapa Bilang Swasta   
                      ups.com                   Pasti Untung? Pro Fauzi...      
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           
                      05/12/2005 12:52                                          
                           
                      PM                                                        
                           
                      Please respond to                                         
                           
                      ppiindia                                                  
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           




Yang harus dibenahi adalah managementnya.
Seperti seorang kawan bilang, harus dibedakan antara
ownership/kepemilikan (swasta/negara) dengan
management.

Siapa pun pemiliknya, kalau managementnya buruk, maka
hasilnya jadi jelek. Tapi kalau managementnya baik,
maka hasilnya akan baik.

Contoh, BUMN Singapura, Temasek, selalu untung.
Keuntungannya, bukan masuk ke segelintir konglomerat
pemiliknya, tapi ke kas negara yang digunakan untuk
kemakmuran rakyat.

Ada pun swasta, kita baru saja melihat bahwa bank2 dan
perusahaan swasta punya andil besar dalam merugikan
negara sebesar Rp 600 trilyun lewat KLBI/BLBI. Baru2
ini juga 4 perusahaan swasta merugikan negara sebesar
Rp 1,3 trilyun lewat kredit macet di Bank Mandiri
(yang juga sudah go public)! Swasta juga bisa korup
atau merugikan negara.

Seandainya swasta untung, maka keuntungannya masuk ke
kantong segelintir pemiliknya. Bukan rakyat.

Jadi jangan terlalu mengagungkan privatisasi.
Hasil privatisasi PAM, membuat tarif PAM jadi melejit
dgn kwalitas yang tidak beda. Proses privatisasi PTN,
membuat uang pangkal di UI, ITB, UGM, dll yang dulu
hanya Rp 200 ribu, menjadi Rp 25 juta hingga Rp 75
juta. Suatu nilai yang tidak bisa dicapai oleh
golongan menengah ke bawah.

Jadi privatisasi yang berlebihan hingga ke sektor PAM,
Pendidikan, Listrik, dsb, adalah hal yang merugikan
rakyat.

--- Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

>
> pak Nizami..so what's ur better solution then...?
> still all BUMN managed by Government cant benefit
> the ppl of indo..., and
> has been the heaven of coruption
> could u offer better option..?
> lets hear it..
>
>
>
>
>
>
>                       A Nizami
>
>
>                       <[EMAIL PROTECTED]        To:
>     ppiindia@yahoogroups.com
>
>                       om>                      cc:
>
>
>                       Sent by:
> Subject:  Re: [ppiindia] Re: Privatisasi: Siapa
> Bilang
>                       [EMAIL PROTECTED]
> Swasta Pasti Untung? Pro Fauzi...
>
>                       ups.com
>
>
>
>
>
>
>
>
>                       05/12/2005 10:42
>
>
>                       AM
>
>
>                       Please respond to
>
>
>                       ppiindia
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> PAM sudah dibeli oleh Thames (TPJ) dan Lyonnaise
> (Palyja). Perguruan Tinggi Negeri mulai dirubah
> status
> hukumnya jadi BHMN, ini satu langkah menuju
> privatisasi pendidikan. Pertamina dan PLN pun dalam
> waktu dekat akan diprivatisasi. Begitu pula sektor2
> lainnya seperti telekomunikasi, perbankan, dsb.
> Padahal kita tahu, air, pendidikan, migas, listrik
> adalah hal yang vital, sehingga mau tidak mau,
> rakyat
> tetap harus membayar.
>
> Privatisasi adalah alat para kapitalis untuk
> mendapat
> keuntungan sebesar2nya dari rakyat.
>
> --- aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Fauziah..,
> > Saya kira juga tak bisa kita menolak bahwa kita
> > sekarang layaknya bidak dalam permainan catur.
> Dalam
> > era kapitalisme pemegang uang atau kapital yang
> yang
> > menyetir semuanya. Satu sisi kondisi kita memang
> > lemah sekali. Mungkin kalau penjajahan ini bergaya
> > lebih terbuka ala imprealisme zaman dulu. Orang
> akan
> > lebih menyadari teori konspirasi itu sangat ada
> dan
> > nyata. Perusahaan mana pun tak ingin merugi,
> > bagaimana kondisinya agar tetap untung tentu
> membuat
> > strategi ataus sebuah konspirasi. Terasanya adalah
> > smooth, halus cantik seolah-olah kita nggak
> menjadi
> > obyek tapi subyek pelaku. Awalnya saya nggak
> percaya
> > dengan teori konspirasi ini, tapi melihat fakta
> yang
> > terjalin membentuk sebuah cerita bersambung satu
> > dengan lainnya. maka konspirasi itu sangat nyata.
> >
> > Sejarah bisa menjadi bahan pelajaran buat kita
> > kenapa kondisi bangsa ini lebih parah. Padahal
> > sangat amat  kaya sekali dan luar biasa. Ketika
> saya
> > sering megikuti ujian terbuka terpampang jelas
> > begitu sangat besar karunia Allah pada kita. Tak
> > ditolak kita memang punya kelemahan. Satu sisi
> > kelemahan itu dibuat pihak tentu agar abadi demi
> > kepentingan mereka. Dengan memberi suap, nyogok,
> > manipulasi aturan, jiwa konsumtif, persepsi
> > keberhasilan adalah materi, hidup hedonis, bebas
> > nilai, penghilangan kepercayaan diri terhadap
> agama
> > atau moralitas dll. Sementara hidup kita dibuat
> > makin terjepit oleh kebutuhan hidup. Sehingga
> > tawaran suap atau uang ndak halal bagi imannya
> yang
> > kurang kuat diterima. Tentu saja bagi rekan-rekan
> > yang berada ini kurang merasakan secara
> signifikan.
> > Saya hanya melihat makin hari orang-orang gila,
> anak
> > jalanan, gelandangan makin banyak saja di sekitar
> > saya. Begitu berat beban mereka tanggung. Saya
> kira
> > deretan orang2 seperti ini akan bertambah panjang.
> >
> > Lihatlah kenapa sewaktu krisis Malaysia, Thailand
> > menolak bantuan IMF World bank, mereka kini lebih
> > survive. Bahkan saya yakin anda lebih tahu
> dibanding
> > saya soal fakta-fakta di luar seperti ini. Dimana
> > bantuan dari mereka bukan menyembuhkan , tapi
> > membuat rakyat miskin. IMF membunuh negara
> > berkembang bukan dengan senjata tetapi dengan
> > privatisasi (salah satunya) dan mencabut subsidi
> > yang menjadi hak rakyat yang menyebabkan rakyat
> > kelaparan. Mengutip perkataan Andres Perez, Mantan
> > Presiden Venezuela, The Ecologist Report,
> > Globalizing Poverty, 2000 , "IMF membunuh umat
> > manusia tidak dengan peluru atau rudal, tetapi
> > dengan wabah kelaparan.."  Apa arti sebuah negara
> > atau pemerintahan jika mereka tak lagi memihak
> atau
> > mau mengatur kepentingan rakyat dengan
> > sebaik-baiknya.  Bisa saja di pemilu ke depan
> banyak
> > orang golput. Tak ada perubahan.
> >
> > Kemarin saya mendengar sebuah perbincangan antar
> > dosen yang mengatakan, "Kita dikejar-kejar bikin
> > konsep ISO agar industri kita sesuai dengan pasar
> > dunia. Tak tahunya setelah ISO jadi, satu persatu
> > industri kita diambil alih Pemodal Asing dari
> luar.
> > Ndak ada milik Indonesia kini. Kita dijebak,".
> > Kenapa ini terjadi? karena kita megikuti pasar
> > global, orang luar membuat standar luar biasa
> berat
> > buat kita namun tidak untuk mereka. Bagaimana
> ekspor
> > kita banyak ditolak? apakah produk kita kurang
> > bagus. Non sense. Tidak. Belanda terkenal sebagai
> > pengekpor teh kualitas tinggi di Eropa. Apakah
> > Belanda memiliki kebun teh banyak. Teh itu berasal
> > dari Indonesia. Kualitas kita bagus ko. Mereka
> > membuat aturan untuk menjegal teh jadi Indonesia
> dan
> > mengatakan tidak berkualitas. Padahal kita
> > berkualitas. Illegal logging juga demikian.
> > Wallahu'alam bishawab
> >
> >
> > fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "irwank2k2"
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Lho kenapa muncul kalimat 'not a monster created
> > by the US', ya?
> > > Privatisasi, 'market-based' economy ('market'
> yang
> > mana?), dll,
> > > memang merupakan tools dari kapitalisme toh..
> > > Tapi jangan lantas over-sent*t*t, eh
> over-sensitif
> > lah yaw..
> > > Sorry klo ada yang tersinggung.. *just kiddin*
> > >
> > > CMIIW..
> > >
> >
> > Tidak ada yg over-sensitive. Cuma bosan saja
> > mendengar kuliah para
> > pakar dadakan yang memuja teori konspirasi. Walau
> > kadang tidak ditulis
> > scr langsung Amerika, tapi ujung2nya nunjuk
> > WorldBank, US, IMF,... apa
> > lagi? pokoknya nggak nunjuk diri sendiri deh atas
> > kemunduran ekonomi
> > kita. Pokoknya semua salah orang asing lah...
>
=== message truncated ===


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org



__________________________________
Yahoo! Mail Mobile
Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.
http://mobile.yahoo.com/learn/mail



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links











------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Does he tell you he loves you when he's hitting you?
Abuse. Narrated by Halle Berry.
http://us.click.yahoo.com/aFQ_rC/isnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke