"Privatisasi Negara: Masalah Terpenting Indonesia"
Kayaknya ini lebih sip deh! Apalagi kalo habis menangis baca 
tulisannya pak Kusni...

Sebenernya kita ini emang udah privatisasi kan? cuma gak terus 
terang, jadi mungkin istilahnya bukan lagi privatisasi tapi dah di 
jajah. Tau sapa yang jajah, bangsa asing apa bangsa sendiri?? Kita 
ngintip aja nanti (minggu depan kali) katanya pak SBY mau ke AS... 
mau ngapain ya? Katanya bakalan ktemu Dick Channey (yang punya salah 
satu perusahaan minyak AS) dan ktemuan juga sama exxon mobile...buat 
bicarain minyak di cepu. Kalo Indonesia gak nurut, awas aja lho! ta' 
obok-obok lho!...:-)



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "iming" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>  Mas Bagong,Menarik apa yang dikritisi oleh anda : Kenapa pemimpin 
agama mengejar target/omzet keuntungan dan keberhasilan agama 
masing2 dalam bentuk kuantitas orang beragama dari pada kualitas 
orang beragama ?  Padahal kisah wayang pandawa dan korawa, sudah 
mengajarkan kita bahwa kualitas lebih penting dari kuantitas.  Kalau 
begitu sebaiknya pemikiran keagamaan, lembaga keagamaan itu 
diprivatisasi saja. supaya agama yang hanya mengejar kuantitas, tapi 
kualitasnya jeblok i.e. (i) tukang teriak jihad dan bakar rumah 
ibadah orang lain, tempat disko, (ii) gak bisa memberi kontribusi 
pemikiran dan tindakan yang mengarah pada kemaslahatan bersama, 
perlahan-lahan (a) ditinggalkan pengikutnya yang ingin hidup lebih 
baik dan lalu memilih agama lain yang lebih ok, (b) karena 
ditinggalkan pengikutnya, maka agama itu lalu belajar memperbaiki 
kualitas pikiran dan tindakannya.  Itulah manfaat persaingan dalam 
bisnis, politik dan bahkan juga agama, antara satu lembaga dengan 
lembaga 
> lainnya !!! sehingga end-user, konsumen, rakyat pemilih, penganut 
agama, bisa menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Tanpa monopoli 
kekuasaan atau dengan kata lain, dengan adanya persaingan atau 
pilihan produk, pastilah rakyat, konsumen, penganut agama bisa 
menghukum produsen, pemimpin/partai politik atau bahkan pemimpin 
agama/agama yang tidak sungguh2 memenuhi dan melayani kepentingan 
stakeholdersnya. !!!  Bukankah kepemimpinan itu berarti melayani 
sesama !!! dan kehidupan itu baru berarti kalau kita sudah berjasa 
dan berkontribusi dalam melayani sesama !!! Begitulah filosofi 
ekonomi liberal-nya Adam Smith !!!Salam, Iming--- On Fri 05/13, Mas 
Bagong &lt; [EMAIL PROTECTED] &gt; wrote:From: Mas Bagong [mailto: 
[EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Fri, 13 May 2005 11:09:59 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke