Betul mas truly soul,indonesia masih punya tempat buat segala jenis manusia dan agama, termasuk yang mdeni, dan aneh2. Tapi karena kapasitas kesabaran investor terbatas, mereka gerah ngedengerin berita kayak gituan, dan modal swasta udah diparkir di negara lain yang gak ada berita aneh serta gak ada keributan tiada henti urusan tetek bengek yang gak ada juntrungannya... Modal swasta/investor itu seperti wanita cantik yang hanya mau berdekatan dengan pria tampan, ramah tamah, tidak irrasional, lembut. Kalau masalah perlakuan terhadap Roy itu ramah tamah dan lembut serta masuk akal, ya sudah deh, mungkin cara pandang saya dan anda berbeda, dan karenanya rezeki saya dan anda bakal berbeda, dan rezeki negara ini dan rezeki negara lain tentu saja berbeda hanya gara2 cara pandang yang berbeda.....tul gak ?? Kalau menurut anda kelakuan "orang beragama kita" atas Roy itu wajar2 saja, sementara menurut persepsi investor tidak wajar, maka kita tinggal tentukan saja persepsi anda atau persepsi investor yang lebih berkuasa dalam menentukan gerak ekonomi makro yang menentukan kualitas hidup bangsa. Sekali lagi hati2 dengan cara pandang, karena itu menentukan rezeki bangsa ini atau setidaknya rezeki anda dan saya. Iming--- On Fri 05/13, trúlÿsøúl < [EMAIL PROTECTED] > wrote:From: trúlÿsøúl [mailto: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Fri, 13 May 2005 00:09:41 -0700 (PDT)Subject: Re: [ppiindia] Masihkah Ada Tempat untuk RoyMasih InsyaAllah, ini kan hanya sandungan untuk menguji keimanan beliau.., pembelajaran yg sangat berguna bagi semua, semoga beliau tabah, mau menyadari, memperbaiki kekeliruan dan menambah tebal iman dihatinya..amiinnnn..Ambon wrote:http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=196924&kat_id=19Senin, 09 Mei 2005Masihkah Ada Tempat untuk Roy Oleh : Ahmad Tohari Rasanya tidak mudah menyatakan simpati kepada orang yang sedang dituduh telah melakukan penodaan terhadap Islam. Muhammad Yusman Roy dari Malang, Jatim; karena telah mengajarkan shalat dalam dwibahasa dia diadukan oleh MUI setempat ke polisi. Kini bekas preman dan petinju itu berstatus sebagai tersangka pelaku tindak pidana. Namun entahlah, rasa persaudaraan sebagai sesama Muslim yang lemah membuat saya tidak tahan untuk tidak membuat tulisan ini. Saya sadar akan ada pembaca yang segera bilang saya sama saja dengan Roy yang dianggap telah menodai kesucian Islam. Oh, saya mohon, jangan.Simpati saya kepada Roy berawal dari kisah hidupnya di dunia gelap yang keras. Dia pernah bergelimang dengan perkelahian, baik di dalam maupun di luar ring tinju. Dia tidak datang dari keluarga santri sehingga pada awalnya pengetahuan agamanya tidak mendalam. Namun dalam perjalanan hidup agaknya Roy mendapat cahaya iman sehingga hatinya melunak. Dia seakan mengalami dinamika 'dari kegelapan menuju cahaya'. Dia sangat beruntung karena dinamika dari kegelapan menuju cahaya adalah inti kehidupan beragama. Dan dengan bekal yang (mungkin) kurang mendalam dia mendirikan pesantren yang mengajarkan shalat dalam dwibahasa itu yakni Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.Shalat dalam dwibahasa mengingatkan saya pada masa anak-anak. Waktu itu kami, anak-anak kampung, diajari praktik shalat juga dengan dwibahasa, Arab dan Jawa yang sama-sama di-jahr-kan. Bahkan ketika membaca doa berwudhu juga dalam dua bahasa. Saya sendiri merasa dengan belajar shalat dalam dua bahasa penghayatannya jadi lebih mendalam. Maklum, sehari-hari kami tidak berbahasa Arab tetapi berbahasa Jawa. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya bila saya melakukan shalat namun tidak tahu apa arti bacaan yang saya lafalkannya. Apakah hati saya akan terpengaruh ketika saya membaca ihdinasy syirathal mustaqim, misalnya, tapi saya tidak mengerti arti bacaan itu? Demikian, maka setelah semua lancar dan paham arti semua lafal shalat, barulah kami diminta melakukannya hanya dalam Bahasa Arab. Sedangkan terjemahnya cukup di batin saja, tapi tak boleh ditinggalkan sama sekali. Patut dicatat, semua orang kampung saat itu tak ada yang keberatan terhadap cara guru ngaji saya mengajarkanshalat kepada anak-anak.Saya menduga, seluruh jamaah Roy adalah orang-orang yang sehari-hari tidak berbahasa Arab, bahkan mungkin masih banyak yang mualaf. Mungkin sama dengan maksud guru ngaji saya dulu, Roy menghendaki jamaahnya mampu menghayati dengan dengan baik arti seluruh bacaan shalat. Bila dugaan ini benar maka 'kesalahan' Roy sebetulnya tidak terlalu prinsip. Dia tinggal diminta (dengan pendekatan yang sabar dan penuh rasa persaudaraan) agar menjalankan shalat seperti biasa apabila jamaahnya sudah paham seluruh bacaan arabnya. Jadi dalam 'kasus' Roy, pemilihan gaya pendekatan yang tepat adalah kuncinya. Dan semuanya harus diawali dengan prasangka baik bahwa Roy dan jamaahnya adalah saudara sesama Muslim meski dalam hal shalat mereka tidak sama dengan yang lain. Saling mengingatkan di antara sesama Muslim adalah wajib. Namun harus dipilih cara yang arif dan bijak agar semuanya berakhir dengan baik. Pada masa lalu, di tempat yang berbeda pernah ada 'kasus' seperti 'kasus' Roy ini. Namun karena pendekatan yang galak dan terlalu cepat menghakimi, kelompok yang dianggap 'salah' itu merasa ditolak oleh sesama komunitas Muslim. Dan mereka kemudian menjauh, dan menjauh. Padahal yang menjadi persoalan waktu itu sebetulnya baru masuk ke wilayah syariah, belum menyentuh akidah.Kita tidak ingin hal itu terjadi pada 'kasus' Roy ini. Bila demikian sudah tiba saatnya para tokoh seperti Gus Dur, Syafi'i Ma'arif, dan yang lain turun tangan. Kita hendaknya membantu Roy menapaki jalan menuju cahaya. Dan bila terasa ada yang sedikit menyimpang, mari kita gandeng tangannya agar kembali lurus. Dengan persaudaraan dan cinta. [Non-text portions of this message have been removed]***************************************************************************Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org***************************************************************************__________________________________________________________________________Mohon Perhatian:1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Groups Links---------------------------------Yahoo! MailStay connected, organized, and protected. Take the tour[Non-text portions of this message have been removed]------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> What would our lives be like without music, dance, and theater?Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM--------------------------------------------------------------------~-> ***************************************************************************Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org***************************************************************************__________________________________________________________________________Mohon Perhatian:1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Groups Links<*> To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/<*> To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:http://docs.yahoo.com/info/terms/
_______________________________________________ No banners. No pop-ups. No kidding. Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> What would our lives be like without music, dance, and theater? Donate or volunteer in the arts today at Network for Good! http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/