Refleksi: Melihat besarnya jumlah uang sogokan bisa dimengerti mengapa muka para petinggi KPU dan anggotanya dan anggota Dewan Penipu Rakyat selalu senyum-seyum manis dan demokratis.
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2005/5/15/n1hl.html Pemeriksaan Awaluddin Tinggal Tunggu Waktu Jakarta (Bali Post) - Anggota KPK Erry Ryana Hardjapamekas, Sabtu (14/5) kemarin menyatakan penyidik segera melakukan pemeriksaan terhadap seluruh anggota KPU, termasuk Hamid Awaluddin. KPK akan mengembangkan kasus ini dan tidak hanya terfokus pada dugaan penyuapan. Namun, kapan rencananya akan memeriksa Hamid Awaluddin, Erry menyatakan tinggal menunggu waktu. "Penyidik memiliki waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan," tegas Erry. Dikatakan Erry, kendati Hamid Awaluddin kini sebagai anggota Kabinet Indonesia Bersatu, KPK tetap akan memeriksanya. Sebab, Presiden Yudhoyono sendiri telah berkomitmen mengungkap kasus ini hingga tuntas. Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla mengizinkan KPK memerika Menkum dan HAM Hamid Awaluddin. KPK bebas memeriksa Hamid. "Siapa pun tak ada yang kebal terhadap hukum. Tidak membedakan pejabat biasa, menteri atau anggota KPU," tegas Jusuf Kalla (BP, 13/5). Siap Diperiksa Menkum dan HAM Hamid Awaluddin mengaku siap diperiksa aparat penegak hukum, termasuk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penegasan ini diungkapkan Hamid Sabtu kemarin di Jakarta. "Siapa pun warga negara harus taat kepada hukum, siapa pun dia," tegas Hamid Awaluddin yang juga mantan anggota KPU ini. Kata Hamid, setiap warga negara yang diperlukan oleh aparat penegak hukum harus bersedia hadir memberikan keterangan. Tidak terkecuali dirinya yang kini sebagai Menteri Hukum dan HAM. Hamid akan hadir memberikan keterangan apabila aparat penegak hukum, termasuk KPK, memerlukan keterangannya. Hamid mengatakan keterangannya tidak berubah. Bahwa benar, dirinya menerima dana di luar gaji yang diterima setiap bulan saat sebagai anggota KPU. "Tetapi, saya tidak mengetahui sumbernya dari mana," kata dia. Yang pasti, aku Hamid, dana itu diterima secara terbuka. Sebelumnya, Hamid mengaku penerimaan dana di luar gaji bulanan KPU mencapai ratusan juta rupiah. Honor itu dari beragam kegiatan. Hamid membantah bahwa dirinya menerima dana sekitar 105 ribu dolar AS seperti yang dituduhkan Hamdani Amin. Sementara versi Hamdani Amin, Hamid menerima dana dari rekanan KPU sebesar 1.155 juta dolar AS. Dana itu tidak dimasukkan kantongnya sendiri melainkan dibagikan ke seluruh anggota KPU, termasuk ketua dan wakil ketua serta para pegawai. Besarannya bergantung jabatan di KPU. Ketua dan wakil ketua KPU, versi Hamdani, menerima dana sekitar 125.000 dolar AS. Tujuh anggota KPU masing-masing menerima 105.000 dolar AS. Mantan Sekjen KPU menerima 75.000 dolar AS dan Wakil Sekjen KPU 30.000 dolar AS. Selain itu, anggota BPK kecipratan sekitar Rp 520 juta. Beberapa anggota DPR menerima setoran sekitar Rp 120 juta. (kmb7) Dana Rekanan : 1.155.000 dolar AS Dibagi-bagi kepada: Ketua KPU Nazaruddin Syamsuddin 125.000 dolar AS Wakil Ketua KPU Ramlan Surbakti 125.000 dolar AS 7 Anggota KPU 105.000 dolar AS Mantan Sekjen KPU Saffer Yussach 75.000 dolar AS Wakil Sekjen KPU Sussongko Suhardjo 30.000 dolar AS Anggota BPK Rp 520.000.000 Anggota DPR Rp 120.000.000 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Ever feel sad or cry for no reason at all? Depression. Narrated by Kate Hudson. http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/