________________________________________________________
BISIK-BISIK MEDIA: Ada apa di balik keriuhan media massa?
Mei, 2005
Klik: http://mediacare.blogspot.com
___________________________________________________________
PRINT MEDIA
a+ - magazine
www.aplusmagazine.com
Jakarta
Chief Editor: Ni Luh Ayu
Dimiliki oleh Mahaka Group (Erick Thohir), yang juga memiliki Radio One, 
Golf Digest, Republika, dan ikut andil di Jak-TV. Editor In Chief Samuel Mulia 
telah cabut dari a+ sejak Oktober 2003 lalu, posisinya digantikan oleh Ni Luh 
Ayu. Samuel 
lalu membuat majalah gaya hidup pria bernama SOAP.
_____________________________
ALKISAH - magazine
Jakarta
Chief Editor: 
Majalah bernuansa Islami dengan format mirip Intisari.
_____________________________
AREA - magazine
Mini magz yang berpenampilan asyik punya. Boleh juga kalau masuk MURI
sebagai majalah berukuran terkecil di Indonesia. Kenapa tidak?
_____________________________
BERITA BUANA
www.beritabuana.com
Jakarta
Chief Editor:
Koran yang dimiliki keluarga Bakrie ini akhirnya tutup buku dan 
menciptakan sengketa yang tak kunjung terselesaikan hingga kini.
_____________________________
BINTANG MILLENIA
Jakarta
Chief Editor:
Oleh: Daniel Siburian - Mata-Mata email: [EMAIL PROTECTED]
(milis MEDIACARE)
Menyebut tabloid Bintang Millenia (BM), tentu akan mengingatkan kita dengan 
Bintang Indonesia. Eksodus sebagian awak Bintang Indonesia adalah 
"biang keladi" lahirnya Bintang Millenia. Untuk beberapa lama, 
kehadiran BM membuat BI kelimpungan. Pangsa pasar mereka diambil BM, 
yang digdaya dengan slogan "Entertaiment with style"-nya. Tapi 
perlahan-lahan, pamor BM mulai surut dan akhirnya BM pun harus tutup 
buku. 
 
Anehnya, ditutupnya BM ditandai dengan 'farewell party' yang diadakan 
di Planet Hollywood. Setahu saya, baru kali ini kegagalan 
sebuah media dirayakan dengan pesta!!
 
Sebelumnya tabloid Citra juga sudah lebih awal pamit mundur dari 
peredaran. Padahal notabene media ini berada di bawah payung KKG dan 
sempat pula menjadi tabloid hiburan papan atas. Sebuah kisah tragis 
bukan?
 
Di sisi lain, saya tiba-tiba dikejutkan oleh hadirnya Pusat Berita 
Infotainment Jakarta (PBIJ), yang digawangi oleh Gugun Gondrong.  
Dari obrolon dengan awak media saya di matamata.com, PBIJ, 
diantaranya berfungsi untuk mengatur jadwal wawancara para 
"wartawan" infotainment (termasuk di dalamnya media cetak dan 
elektronik) dengan nara sumber dalam sebuah acara tertentu. Para 
selebriti pun, konon memakai jasa PBIJ kalo mereka ingin mempromosikan 
dirinya dalam beragam jenis, mulai dari promo album hingga 
masalah-masalah pribadi, seperti perceraian. 
 
Dengan mengklaim diri sebagai pusat berita, PBIJ dengan jaringannya 
yang luas di kalangan selebritas, diakui atau tidak telah melakukan 
hegemoni pemberitaan. Mereka adalah raja media hiburan baru, yang bisa 
menentukan mana yang layak berita mana yang tidak. Memang di satu 
sisi, para wartawan kelihatannya terbantu untuk mendapatkan info, tapi 
di sisi lain, hal ini akan menumpulkan sisi kreativitas dan daya juang 
wartawan menembus nara sumber. Tidak berlebihan kiranya bila info 
seputar selebritas yang ada di media cetak dan elektronik sekarang 
cenderung seragam, peristiwa dengan angel yang sama.
 
Menurut saya, kehadiran PBIJ ini seharusnya menjadi lampu kuning bagi 
para redaktur hiburan, khususnya di media cetak, untuk lebih kritis 
mencermati berita-berita yang dipasok para wartawannya.
_____________________________
BISNIS INDONESIA - newspaper
www.bisnis.com
PT. Jurnalindo Aksara Grafika
Chief Editor: Ahmad Djauhar
Tak lagi berkantor di kawasan Slipi. Pindah ke:
Wisma Bisnis Indonesia lt. 3
Jl. KH Mansyur no 12A, Jakarta Pusat 10220
t: 579-01175, 320-72040 f: 579-01174
Jakarta
Iklan:
t: 579-01023 # 520-525 526 f: 579-01024
email: [EMAIL PROTECTED]
_____________________________
BISNIS UANG - tabloid
www.bisnisuang.com
Jakarta
Chief Editor: 
Tabloid cukup anyar bikinan BISNIS INDONESIA. Buat Anda yang ingin
mengelola uang dengan tepat,  cermat dan hemat, tabloid ini layak 
dibaca.
_____________________________
CITRA
www.citra.com
Chief Editor: Mayong Suryo Laksono
Tabloid hiburan milik KKG ini akhirnya harus tutup buku karena kalah 
bersaing dengan media infotainment lainnya, seperti Bintang Indonesia, 
Cek & Ricek dan kian berjubelnya acara gosip selebritis di layar kaca. 
Mayong Suryo Laksono, suami Nurul Arifin, yang dipasang sebagai
pemimpin redaksi ternyata tak mampu mengangkat tiras tabloid tersebut.
Beruntunglah, para karyawan disalurkan ke media lain milik KKG.
_____________________________
DUTA MASYARAKAT - newspaper
Surabaya
Chief Editor:
Koran harian milik tokoh PKB. Beredar di Surabaya dan sekitarnya. 
___________________________________
EHM - magazine
Jakarta
Chief Editor:
Majalah gaya hidup baru yang berpenampilan mirip FHM.
____________________________________
E-MUSIC - tabloid
Chief Editor: Gus Panembahan
Tabloid dwi mingguan yang memilih jalur infotainment musik.
Tergabung dalam kelompok Fajar Group (member of Jawa Pos Group).
____________________________________
EXOTICA - tabloid
Chief Editor:
Pengasuhnya panas dingin karena sering dirazia. 
____________________________________
FANTASI TEEN - tabloid
Chief Editor:
Tabloid yang jadi adik 'Bintang Indonesia' ini kian menancapkan diri
sebagai bacaan remaja usai menerbitkan majalah Kids Fantasi yang disasarkan
khusus anak-anak. Kini Fantasi memajang tagline 'for teen'.
____________________________________
FEMINA
www.femina-online.com
Chief Editor: 
Perintis majalah perempuan di Indonesia, boleh dibilang yang pertama. 
Berawal dari sebuah garasi mobil yang dijadikan kantor, kini Femina 
Group telah beranak pinak dengan memiliki Gadis, Pesona, Dewi, 
Men's Health, Fit, Seventeen, dan Reader's Digest. Ada yang tahu Azura TV itu
apa? TV station?
____________________________________
FHM INDONESIA - magazine
www.fhm.co.id
1 September 2003
Chief Editor: 
Majalah lisensi dari AS ini diterbitkan oleh MRA Group sejak 1 
September 2003. Menguak sisi lain tentang persepsi wanita terhadap
pria dan tak tabu menampilkan model wanita dalam pose-pose panas namun tak 
vulgar. Diposisikan untuk bersaing dengan Popular, Matra dan ME.
____________________________________
GADGET - magazine
Chief Editor:
Akan terbit mulai Juni 2005 mendatang. Diterbitkan oleh PT Megindo yang juga
menelurkan majalah GAME STATION dan CINEMAGS.
____________________________________
HALO BANDUNG!
www.halobandung.info
Destination for Lifestyle Experience
Published by PT. Sentra Milliard Artha (Smart Group) Bandung 
Baru edar nih, siapa mau mengisi artikel atau pasang iklan?
Kirim saja email ke: [EMAIL PROTECTED]
____________________________________
HILL  - magazine
18 Maret 2005
Jakarta
General Manager: Ari Suryadi Nata
Majalah baru untuk anak muda potensial, dengan fokus pemberitaan 
seputar musik, life style, dan fashion. Terbit sejak 18 Maret 2005 lalu.
____________________________________
INDONESIA SHANG BAO - newspaper
Jakarta
Chief Editor: 
Pindah kantor, namun tak lagi seatap dengan harian Bisnis Indonesia. 
Alamat lengkapnya di: 
Graha Inovasi
Jl. Panjang no 28, Jakarta Barat
T: 533-2215 F: 533-2103
____________________________________
JAKARTA - newspaper
Jakarta
Chief Editor:
Koran milik Tommy Winata yang kini lagi rajin memberitakan kiprah Artha
Graha Group menerjunkan relawan ke daerah bencana, khususnya di Pulau
Nias.
____________________________________
JALANJALAN - magazine
Jakarta
Chief Editor:
Indomulti Media akhirnya menelurkan majalah sebagai panduan jelajah
khatulistiwa bertajuk JALANJALAN. Perusahaan ini telah sukses menerbitkan 
majalah Jakarta &
Java Kini, Hello Bali, Garuda inflight magazine, dan Indonesia Travel
News.
____________________________________
JUICE
Media Satu Group
Media Satu Group yang menerbitkan majalah AREA bakal menelurkan
JUICE, free magz yang sudah beredar di Malaysia dan Negeri Singa.
Mereka juga buka lowongan. Kirimkan CV ke: [EMAIL PROTECTED] 
____________________________________
KOMPAS - newspaper
www.kompas.com
Jakarta
Chief Editor:
Para karyawan KOMPAS sempat geger gara-gara email di sebuah milis 
dari seseorang berjuluk 'Satria Kepencet' yang menuding seorang wartawan KOMPAS 
menerima 
'gaji' dari KPU. Tak cuma itu, mereka juga akan mensomasi si penyebar
berita itu. Apabila sampai ke meja hijau, inilah kasus pertama di
Indonesia yang menyeret milis di internet sebagai media bawah tanah yang patut 
diperhitungkan keberadaannya - sebagai penyebar informasi secara mengglobal
dengan cepatnya. Plus kasus SCTV yang melaporkan dosen UGM Revrisond Basir
ke polisi, juga karena 'kepencet' di milis. 
____________________________________
KOMPUTEK - tabloid
Surabaya
Chief Editor:
____________________________________
KOMPUTER AKTIF - magazine
Jakarta
Chief Editor:
____________________________________
KONTAN - tabloid
www.kontan-online.com
Jakarta
Chief Editor: Yopie Hidayat
Usai ditinggal kabur sebagian awaknya yang mendirikan majalah TRUST,
KONTAN nyaris tak bergigi. Berdasarkan pemantauan di pasaran, tiras 
KONTAN juga terus merosot.
____________________________________
KORAN TEMPO - newspaper
www.tempo.co.id
Jakarta
Chief Editor: Toriq Hadad
Change...! Formatnya mengecil...compact, mereka bilang. Lucu juga.
Broadsheet? Kuno, katanya. 
____________________________________
KUJANG - magazine
Bandung
Chief Editor:
Majalah baru terbitan Pemda Jabar. 
____________________________________
MATRA - magazine
Jakarta
Chief Editor:
Oleh: Burhanudin Abe (milis SWA-MAG)
Sebagai mantan managing editor majalah ME, gw juga kaget bro dengan 
perubahan Matra.
Change! Itu harus, kata orang-orang pinter itu,
termasuk yang disarankan Rhenald Kasali dalam buku
terbarunya, kalau tidak ingin tergilas oleh zaman yang
terus berubah.
Cuma, begitu menjadi 'majalah dewasa' gw rada gak
rela, mengikuti jejak majalah-majalah pria lain,
termasuk franchise magazine yang masuk belakangan,
yang terbukti sukses -- meski yang dilakukan Matra
luar biasa beraninya, bahkan cenderung eksploitasi
terhadap seks sebagai komoditi terlalu 'kasar'. 
Kesannya, Matra jadi follower neh, padahal dulu kan
trendsetter. Rohnya sbg majalah lelaki, dg
wawancaranya yg yahud, gak ada lagi. Apa mau kayak
Penthouse yg rubrik wawancaranya juga ok! 
Btw, perubahan sudah dilakukan, apakah benar arahnya,
hanya waktu yang bisa menjawab..... Dan gw tetap mengucapkan proficiat!
-----------------
Oleh: Rustanto Sudin email: [EMAIL PROTECTED]
(milis GUYUBAHASA)
Mengenai Matra yang telah berubah hampir 180 derajat
itu, jujur saja saya juga terkejut. Sekadar informasi,
saya sudah tidak bekerja lagi di Matra sejak Maret
2005. Waktu saya tinggalkan, Matra masih memakai
format yang lama. Sejak investor baru masuk per Maret
kalau tidak salah, barulah Matra berubah drastis.
Perubahan Matra sekarang ini, menurut beberapa awak
Matra, masih belum permanen. Mereka masih terus
mencari format yang pas. Saya sendiri sebagai pribadi tidak cocok 
dengan Matra yang sekarang
karena terlalu mengeksploitasi perempuan. Memang dari
segi foto, Matra yang sekarang lebih baik.  
Perubahan ini juga mungkin terkait dengan oplah Matra
yang terus turun, karena hadirnya media sejenis yang
lebih fokus/segmented dan cukup berani memamerkan
kemolekan tubuh perempuan. 
Terus terang, kalau Matra terus mempertahankan format
seperti sekarang ini, redaktur bahasa tidak diperlukan
di majalah ini. Untung, saya sudah keluar. Kalau
tidak, saya malah makan gaji buta, he he he. 
-------
Oleh: Tertiani ZB Simanjuntak email: [EMAIL PROTECTED]
(milis MEDIACARE)
Ada satu hal yang menurutku bisa menjadi masalah besar, baik 
buat Matra maupun pers Indonesia: eksploitasi organ tubuh di sampul 
majalah.  Memang, definisi pornografi masih terbuka untuk perdebatan, 
tetapi pada tahun 1970-an, kalau tidak salah, saat euphoria-nya adult 
magazine di AS, ada semacam kesepakatan bahwa menampilkan tubuh 
telanjang sekalipun tetapi lengkap dengan wajah dan ekspresi adalah 
lebih "human" daripada mem-blow up organ tubuh tertentu. Itu 
dehumanizing, katanya. 
-------
Oleh: Tabloid KONTAN
Juragan Baru Majalah Matra
BISNIS media massa rupanya masih juga dianggap sangat menggiurkan. Ini 
contoh terakhirnya: Sri S. Tardjo berani membeli 100% saham majalah 
Matra dengan harga Rp 9 miliar. "Matra itu bisnis yang menguntungkan," 
tutur Mbak Sri, begitu ia biasa dipanggil. 
Maka, pada Matra terbaru ada perubahan. Muncul nama Teddy Rusdi 
sebagai Komisaris Utama PT Mitra Media Matra, pemilik baru Matra. 
Teddy adalah pensiunan  Marsekal Madya, yang juga suami Mbak Sri.  
Sedangkan posisi Pemimpin Redaksi dipegang Wina Armada, adik mantan 
menteri BUMN Laksamana Sukardi. Mbak Sri sendiri menjadi Direktur 
Utama. Para dedengkot Matra seperti Fikri Jufri, Mahtum Mastoem, dan 
Nano Riantiarno masih dipertahankan sebagai Dewan Pakar. 
Nah, akan berubahkah Matra? "Tidak, ia akan tetap menjadi majalah pria
yang patut diintip kaum wanita," tutur Wina, menyitir resep lama 
Matra. Ia yakin formula ini masih manjur. Sekarang, Matra punya tiras 
35.000 setiap terbit.  
Mbak Sri sendiri tak akan berhenti sampai di Matra. Pengusaha yang 
juga Ketua Ikatan Alumni Airlangga dan pemilik Kafe Hore Hore ini 
berencana terjun lebih dalam ke bisnis media. "Tunggu saja langkah 
saya berikutnya," tuturnya.             
____________________________________
MAXIM - magazine
Bakal terbit di Indonesia, mau nyaingin MATRA, FHM, POPULAR, dan ME...
____________________________________
MEDAN BISNIS - newspaper
Medan
Chief Editor:
Koran bisnis terbitan Medan ini kembali menutup kantor pemasaran di
Jakarta. Belum ada informasi terkini kapan akan dibuka kembali. 
____________________________________
MERDEKA - newspaper
1 Oktober 1945
Jakarta
Chief Editor: Wina Armada Sukardi
Di tangan Wina Armada Sukardi (adik kandung Laksamana Sukardi), koran
MERDEKA yang dulu dimiliki keluarga BM Diah kini nampak lebih 'kinclong'.
Mematok harga promosi untuk eceran Rp 1,500, MERDEKA siap bersaing
dengan koran lainnya.
Untuk iklan hubungi Ibu Amor 759-17023, 759-17025 HP: 0815-8764567
____________________________________
MIX - magazine
Jakarta
Chief Editor: Kemal Effendi Ganie
SWA menelurkan Mix untuk menghadang majalah Marketing (dulunya berformat
tabloid, dan pernah beberapa saat dikelola tim Swa).
____________________________________
NATIONAL GEOGRAPHIC - magazine
Jakarta
Chief Editor: 
Sejak Maret 2005 lalu, National Geographic terbit dalam Bahasa 
Indonesia. Sebagai perkenalan, mereka mempersembahkan pameran foto 
tentang kehidupan laut dalam bertajuk "Deep Sea Photography" karya 
Emory Kristof. Pameran berlangsung di Gedung Arsip Nasional, 25-28 
Januari 2005. Majalah ini juga akan menggelar Ekspedisi Laut Banda pada 
pertengahan 
tahun ini.
____________________________________
NERACA - newspaper
Jakarta
Chief Editor: Masmiar Mangiang
Walau pesaingnya, BISNIS INDONESIA dan INVESTOR DAILY sibuk berdandan
dan 'menginclongkan diri', penampilan NERACA tetap tak berubah sejak 
dulu. Koran milik kerabat dekat bos Pasaraya Abdul Latief ini pernah 
menampik ajakan beberapa investor baru yang ingin menyuntikkan dana 
segar. Biar lebih kinclong, tentu sahaja.
____________________________________
ORBIT - magazine
Jakarta
Chief Editor: 
Satu media cetak yang masih tersisa milik keluarga Habibie. Yang lainnya
rontok, seperti tabloid Mumu, Gita, dan lainnya.
____________________________________
PILARS - magazine
Jakarta
Chief Editor: 
Majalah berita mingguan yang diterbitkan oleh Tommy Winata untuk menyaingi
majalah TEMPO.
____________________________________
POS KOTA - newspaper
Jakarta
Chief Editor:
Koran milik mantan Menteri Penerangan Harmoko era Soeharto ini harga jual 
ecerannya 
naik menjadi Rp 1,500/eksemplar sejak awal Maret 2005 lalu. 
Koran dengan kualitas kertas rendah ini banyak diminati masyarakat Jabotabek 
bukan karena 
mutu beritanya, tapi karena berjubelnya iklan jual beli rumah/mobil
dan sebagainya. Tirasnya berkisar 500,000 eksemplar. Turunkah tirasnya
setelah harga jualnya naik?
____________________________________
POS METRO
PT Posmetro Mediatama
Jl. Raya Kebayoran Lama 17, Jakarta Selatan
t: (021) 534-9791, 536-73761 f: (021) 536-73756
email: [EMAIL PROTECTED]
Rp 1,500 - Rp 32,000/month
fc Rp 21,000/mm bw Rp 16,000/mm
Printed by PT Temprina Media Grafika
Chief Editor: Djoko Su'ud Sukahar
Salah satu koran milik H.M. Alwi Hamu, teman dekat Wapres Jusuf Kalla. 
Ingin menyaingi POS KOTA milik H. Harmoko. 
Kritik dan saran: 0816-1489640
____________________________________
POSTER - magazine
Jakarta
Chief Editor: 
Majalah bulanan yang mengulas tuntas dunia musik dan hiburan. Milik 
Nirwan Bakrie.
____________________________________
RADAR - newspaper
Chief Editor: 
Koran jaringan terluas di Indonesia, terbit di tiap kota/kabupaten.
____________________________________
RAKYAT MERDEKA - newspaper
Jakarta
Chief Editor: 
Ada rencana akan menerbitkan BISNIS HARIAN secara terpisah - alias
tak lagi jadi sisipan. Rencana bulan April 2005 lalu, tapi molor 
entah sampai kapan. 
____________________________________
READER'S DIGEST INDONESIA - magazine
17 Juni 2003
Jakarta
Chief Editor: 
Edisi Bahasa Indonesia telah terbit pada 17 Juni 2003 lalu oleh Femina 
Group. Kehadirannya untuk menyaingi Intisari terbitan Kompas Gramedia 
Group (KKG). 
____________________________________
REPS - magazine
www.binaraga.info
fitness and healthy lifestyle magazine
Rp 8,000
Chief Editor:
Majalah baru buat penggemar fitness dan binaraga. Terbit sejak
Februari 2005. Edisi perdana bersampulkan Ade Rai yang juga menerbitkan
majalah sendiri bernama ADIRAGA.
t: (021) 472-3091 e: [EMAIL PROTECTED]
____________________________________
REPUBLIKA
www.republika.co.id
Jakarta
Chief Editor:
 
Oleh Hertasning Ichlas email: [EMAIL PROTECTED] (milis JURNALISME)
Sebagai pembaca Koran Republika , meski tidak begitu teratur menjadi 
pelanggan (sorry to say, mutu jurnalismenya to some degree agak drop) 
saya amat-amat menyayangkan "hilangnya" kolumnis kesayangan saya ADE 
ARMANDO pengisi KOLOM RESONANSI (setelah yang lainnya macam Haidar 
Bagir, Farid Gaban dan Miranda Risang Ayu secara teratur menghilang 
pula).
 
Tadinya saya berharap Republika akan segera berbenah
diri setelah "terlelap" agak lama sebagai koran yang
mengusung identitas Islam sebagai paradigma jurnalismenya. Nyatanya,  
harapan saya masih merupakan 'wishful thinking'. 
Ade Armando, penulis kritis dan jernih yang amat
bertenaga menyuarakan nilai-nilai islam universal
pada ujungnya juga mesti "cabut" dari kolom Resonansi
yang dibidanginya sejak lama. Alasannya karena Ade
menulis tentang Amina Wadud yang menjadi Imam Shalat Jumat
di Amerika sana. Bukan hanya sekadar memberi informasi,
Ade berusaha dalam tulisannya di Resonansi itu,
untuk mengajarkan kepada umat Islam agar tak mudah melihat
Dr Amina Wadud, seorang profesor wanita studi Islam
di Virginia Commonwealth University sebagai sesat dan
menyesatkan. Sekadar itu. Agak surprised memang Ade
berani nulis begitu di koran Republika. Hasilnya,
Ade mesti berhenti jadi kolumnis disitu.
 
Saya amat jarang membaca Republika belakangan, hanya
orang-orang yang saya kenali yang membuat saya kerap menoleh koran itu. 
Hampir semua orang (literated people) mengerti betapa kesulitannya Republika
menjadikan dirinya sebagai koran umat Islam yang
ideal dan dihormati. Rasanya dengan kasus Ade kesulitan
tersebut makin mendekati keputus-asaan. Semoga disadari.
 
-----------
Oleh Mas Arief email: [EMAIL PROTECTED] (milis JURNALISME)

Saya memaklumi keresahan Hertasning Ichlas. Kalau Mbak Hertasning 
baru saja meninggalkan Republika, saya sudah sejak lama. Tentunya 
dengan keresahan yang kurang lebih sama.
 
-----------
Oleh Ade Armando email: [EMAIL PROTECTED] (milis JIL)

Apa yang terjadi pada dasarnya memperkuat keyakinan bahwa ideologi 
keberagaman harus terus dikumandangkan.
Barangkali bukan kebetulan bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini 
ada beberapa kasus yang memberi pelajaran kepada kita tentang arti 
penting keberagaman dan  keterbukaan dalam beragama:
- kasus Amina Wadud
- kasus Dhanny Dewa
- kasus Ustad Roy
- kasus foto Bupati dalam Alquran
- dan tentu saja desakan dalam Kongres Umat Islam untuk mengeluarkan 
fatwa tentang Islib (yang Alhamdulillah tidak terjadi).
Saya rasa, menjadi PR kita bersama untuk terlibat dalam pembentukan 
wacana tatkala kasus-kasus itu menyeruak ke permukaan, dengan salah satu 
agenda utama: mendorong orang percaya bahwa kalaupun kita tidak setuju 
dengan pendapat seseorang, kita tidak pantas untuk menindas pendapat itu.
Oh ya, sebagai catatan, saya sendiri terkena imbas ketertutupan 
berpikir itu. Saya sebenarnya penulis tetap kolom Resonansi di harian 
Republika. Beberapa pekan lalu, saya menulis kolom yang mendukung hak Amina 
Wadud untuk mempromosikan gagasannya tentang perempuan sebagai imam shalat, dan 
mengajak pembaca untuk memperdebatkan gagasan tersebut dengan rasional dan 
berkepala dingin. Akibatnya, saya menerima peringatan dari pemimpin redaksi 
Republika yang meminta saya untuk tidak lagi menulis isu-isu kontroversial 
semacam itu. Saya sudah memutuskan untuk berhenti menulis di rubrik tersebut 
di Republika.
 
Proses membangun peradaban memang tidak mudah. Tapi, seperti kata 
Sheila On 7, kita harus 'Jalan Terus'.
____________________________________
ROLLING STONE INDONESIA
Baru terbit bulan ini, franchise magazine dari Amrik.
Hubungi:
Hera S. Utoyo
Editorial Staff Rolling Stone Indonesia
Jl. Bangka Raya 99, Kemang, Jakarta 12720
Ph (62-21) 7193161 Fax (62-21) 7182074
Mobile 0856-1136494
____________________________________
SEPUTAR INDONESIA - newspaper
Koran milik kelompok RCTI yang bakal segera diluncurkan.
____________________________________
SERAMBI INDONESIA - newspaper
Banda Aceh, NAD
Chief Editor: 
Koran milik KKG ini sempat tidak terbit karena terjangan tsunami yang meluluh 
lantakkan
sebagian wilayah NAD. 
____________________________________
SERU! - magazine
Jakarta
Majalah milik KKG yang memuat tulisan tentang pemecahan rekor dan
kejadian-kejadian unik di sekitar kita itu ternyata tak bertahan lama.
Padahal kualitasnya lumayan. Berhenti edar sejak awal 2005.
____________________________________
SINAR PAGI - newspaper
Jakarta
Koran yang pernah jadi saingan POS KOTA ini tidak terbit sejak 15 November 2003 
lalu, karena perseteruan antara
tim manajemen dengan tim wartawan tak terselesaikan. Lalu muncul MEDIA
BATAVIA. Apa sebagian staf SINAR PAGI pindah kesana?
____________________________________
SOLOPOS - newspaper
Surakarta
Chief Editor: 
Tirasnya sempat melonjak naik kala terjadi kecelakaan pesawat Lion di 
Bandara Adisumarmo, Solo. Ini koran juga bikin radio station yang berjuluk
SOLOPOS FM. Milik GRUP BISNIS INDONESIA. 
____________________________________
SUARA KARYA - newspaper
Jakarta
Chief Editor:
Koran yang dulu milik Golkar tersebut kini dikelola oleh 
Edward Suriadjaja, putra Oom William Suriadjaja (mantan bos Astra). 
Menurut Anda, setelah ganti pemilik, apakah SUARA KARYA masih jadi 
corong Golkar?
____________________________________
SUMATRA INSIDE - magazine
Medan 
Chief Editor: 
Baru edar nih, siapa mau pasang iklan?
____________________________________
SURABAYA POST - newspaper
Surabaya
Chief Editor: 
Terbit kembali sejak beberapa bulan lalu. Silakan kalau mau 
berlangganan, menulis opini, atau pasang iklan. 
____________________________________
SURYA - newspaper
www.surya.co.id
Surabaya
Chief Editor: 
Lebih tebal.....
____________________________________
TAMASYA - magazine
Jakarta
Chief Editor: 
Majalah pariwisata milik Pontjo Soetowo yang sempat berhenti edar
beberapa bulan, kini terbit kembali. 
____________________________________
TEMPO - magazine
www.tempointeraktif.com
Jakarta
Chief Editor: Bambang Harymurti 
Banyak diprotes masyarakat karena versi onlinenya diproteksi, tidak seperti KCM.
Khusus buat yang berlangganan versi cetak saja, namun itupun harus berlangganan
langsung bukan melalui agen. Konon katanya mau mengikuti gaya The Economist. 
Akankah TEMPO meng-compact-kan diri seperti dilakukan KORAN TEMPO? Misal
ukurannya jadi lebih mungil seperti INTISARI? Siapa tahu......
____________________________________
TOP SKOR - newspaper
Jakarta
Chief Editor: Ronny Pangemanan
Koran baru, terbit sejak awal Januari 2005. Mengklaim dirinya sebagai 
harian olahraga pertama di Indonesia.
Harga eceran Rp 2,500, promosi Rp 1,000.
Pendiri: Entong Nursanto dan Ronny Pangemanan
Telp: (021) 668-2488
Email: [EMAIL PROTECTED]
Penerbit TrioWarna Gempita
____________________________________
TRIBUN JABAR - newspaper
Bandung
Chief Editor: Herman Darmo
Koran yang bernaung di bawah kelompok penerbitan Kompas Gramedia ini 
semula bernama Harian Metro Bandung, sebelum berganti nama menjadi 
Tribun Jabar pada Februari 2005 lalu. Dengan nama baru tersebut Metro 
Bandung tidak serta merta hilang. Metro Bandung menjadi bagian dari 
Tribun Jabar. Cikal bakal Tribun Jabar, Harian Metro Bandung, edisi 
perdananya terbit pada Rabu, 23 Februari 2000, ditandai pemotongan 
tumpeng oleh komisaris utama PT Bandung Media Grafika, Her Suganda, 
di kantor redaksi Jl. Malabar No 7 Bandung. 
____________________________________
TRUST - magazine
www.trust.com
Jakarta
Chief Editor: 
Belum ada kabar lagi setelah sempat 'ribut-ribut'. 
____________________________________
VIEW - magazine
Great stuff to watch for
www.viewmagz.com
Jakarta
Rp 20,000
Chief Editor: Herry Barus
Majalah pemirsa tv kabel ini mengklaim dibaca lebih dari
400,000 orang. Sebelumnya bernama 'Cable Entertainment', namun untuk
menjangkau pasar yang lebih luas, majalah khusus pelanggan tv kabel itu pun
berganti wajah. Majalah yang mematok harga Rp 20,000 per eksemplar ini
digawangi oleh Herry Barus -- mantan redaktur LippoStar -- sebagai pemimpin 
redaksi dan Tom O'Brien sebagai
associate publisher. 
____________________________________
Anda punya info terbaru atau mau berkomentar tentang kiprah media 
massa atau awaknya?
Kirimkan ke: [EMAIL PROTECTED]
====================================
 
Deretan Surat Kabar (Koran) yang tak lagi terbit:
Angkatan Bersenjata, Bandung Pos, Berita Buana, Berita Yudha, Detik,
Indonesian Observer, Indonesian Times, Jurnal Indonesia, Koran 5, Metro, 
Metro Bandung, Moneter Indonesia, Perintis, Reporter, Sijori Pos, 
Sinar Pagi, Suara Bangsa, Surabaya News, Surabaya Pagi. 
 
Deretan Tabloid yang tak lagi terbit:
Adil, Bintang Millenia, Citra, Dangdut, Detak, Etalase, Eva, Gita,
Hawa, Jobs Indonesia, Monitor, Mumu, Mutiara Kartini, Pariwara, 
Peluang, Pro-TV, Tabloid O.
 
Deretan Majalah yang tak lagi terbit:
Aktuil, Amanah, Anda, Ananda, Anita Cemerlang, Business Review, Dejavu, 
Dharmala, 
Editor, E-Net, Foto Media, Gamma, Garda, Hoplaa, Indonesian Business, 
Jakarta-Jakarta, Kapital, Komoditas, Lajang, Look, Mode, Musik, Neo, 
Nirmala, Nyonya Rumah, Pantau, Panyebar Semangat, Pilar, Prospek, Q, S, 
Sarinah, Seru!, 
Si Kuncung, Tajuk, Tiara, Vista, Where To Go, Zaman.
 
Deretan news portal yang tak lagi tayang di internet:
Hanya Wanita, Lelaki, Lippo Star, Satu Wanita.
 
Bagaimana kalau kita bikin 'media cemetery'? Pemakaman khusus untuk media
massa yang sudah tutup. Siapa saja boleh melayat alias berkunjung, dan 
begitu pusaranya diklik, akan muncul artikel-artikel yang pernah dimuat di 
media bersangkutan.

Sepertinya di AS atau Eropa yang selalu kita tiru wahana semacam ini 
belum ada.....


Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke