Belakangan heboh masalah sholat dengan 2 bahasa.
Maksudnya agar bisa mengerti artinya.

Untuk mengerti bacaan sholat, tidak perlu kita sholat
dengan bahasa Indonesia. Apalagi ternyata terjemahan
yang dipakai oleh orang yang baru masuk Islam itu
ternyata salah (berita dari Republika).

Sebaiknya kita membaca bacaan sholat, kemudian baca
terjemahannya ketika tidak sedang sholat. Total waktu
sholat tidak lebih dari setengah jam. Kita punya waktu
16 jam untuk menghafal bacaan sholat, tanpa perlu
melakukan sholat dua bahasa yang tidak pernah
dicontohkan oleh rasul dan para sahabat, alias bid’ah.

Ada pun agar mengerti isi ayat-ayat Al Qur'an, kita
bisa membaca dulu terjemahannya, kemudian baru baca
ayat Al Qur'annya. Insya Allah dengan cara itu
perbendaharaan kata Arab kita akan bertambah.

Nabi berkata, "Sholatlah kamu sebagaimana aku sholat".


Ini artinya dalam sholat, kita membaca ayat-ayat Al
Qur’an yang memang diturunkan dalam bahasa Arab, serta
doa dan dzikir yang diajarkan Nabi. Jangankan memakai
bahasa bukan Arab seperti bahasa Indonesia, Jawa,
Sunda, dan lain sebagainya, memakai bahasa Arab saja,
jika huruf dan kata-katanya berbeda dengan ayat-ayat
Al Qur’an, niscaya tidak akan diterima.

"Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat
Al-Fatihah." (HR. Al-Bukhari)

"Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam ketika shalat
dzuhur membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dan dua surat
pada dua rakaat pertama, dan beliau membaca Ummul
Kitab saja pada dua rakaat berikutnya dan terkadang
beliau perdengar-kan ayat (yang dibacanya) kepada para
sahabat." (Muttafaq 'alaih)

"Bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wasallam shalat,
kemudian beliau membaca suatu ayat, lalu beliau salah
dalam membaca ayat tersebut. Setelah selesai shalat
beliau bersabda kepada Ubay, 'Apakah kamu shalat
bersama kami?', ia menjawab, 'Ya', kemudian beliau
bersabda, 'Apakah yang menghalangi-mu untuk
membetulkan bacaanku'." (HR. Abu Daud, Al-Hakim dan
Ibnu Hibban, shahih)

Dari hadits di atas, meski dalam bahasa Arab, tapi
jika ada kata/kalimat yang berbeda, harus dibetulkan.
Apalagi jika kata-katanya berbeda sama sekali.

“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu
sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan
seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah
datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak
ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa)
Allah.” [Ar Ra'd:37]

“(Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada
kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.” [Az
Zumar:28]

“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa
Arab supaya kamu memahami(nya).” [Az Zukhruf:43]

Pada zaman Nabi Muhammad, sebagian sahabat bukan
berasal dari Arab. Contohnya, Abdullah bin Salam orang
Yahudi, Suhaib berasal dari Romawi, Salman Al Farisi
berasal dari Iran, toh mereka (mau pun sahabat lainnya
dan generasi sesudahnya) semua sholat dengan ayat-ayat
Al Qur’an serta bacaan yang telah diajarkan Nabi.
Tidak sholat dalam bahasa masing-masing.

Sesungguhnya, bahasa ibu di Indonesia begitu banyak.
Ada bahasa Sunda, Batak, Jawa, Padang, Ambon, Papua,
Dayak, dan lain sebagainya. Tapi dengan banyaknya
bahasa, orang Sunda tidak mungkin berkomunikasi dengan
orang Batak, Ambon, dan Papua. Akhirnya, dipakailah
bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Begitu juga
dalam Islam. Agar semua muslim dari berbagai suku dan
bangsa bisa berkomunikasi dan bersatu, maka dipakai
bahasa Arab sebagai bahasa persatuan.

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” [Al
Maa-idah:3]

Agama Islam telah disempurnakan oleh Allah SWT pada
saat ayat tersebut diturunkan. Jika ada orang yang
merubah-rubah atau menambah-nambah ajaran agama Islam,
apalagi ibadah sholat yang merupakan ibadah mahdloh
yang sudah ada aturannya, maka orang tersebut tidak
lebih dari ahli bid’ah yang melanggar surat Al
Maa-idah ayat 3.

Jika setiap orang sholat dengan bahasa ibunya
masing-masing, maka orang Sunda tidak bisa makmum
dengan orang Batak karena tidak mengerti, demikian
pula yang lainnya.

Oleh karena itulah, para ulama dari NU, Muhammadiyyah,
Persis, Hidayatullah, dan lain-lain yang tergabung
dalam MUI berfatwa bahwa sholat dengan 2 bahasa adalah
sesat. Selain bid’ah, juga akan memberatkan
orang-orang yang sholat karena jadi 2 kali lebih lama.

Karenanya, tindakan seorang mualaf yang baru masuk
Islam pada tahun 1997 (sebelumnya beragama nasrani),
kemudian satu tahun kemudian sudah mendirikan
pesantren dan mengajarkan sholat dua bahasa patut
disayangkan.

Satu tambahan, bagaimana mungkin seorang yang baru
masuk Islam, langsung bisa mendirikan pesantren dan
dipanggil "Kiai"? Padahal ibarat bayi yang baru mulai
berjalan, orang tersebut masih 0 ilmu agama Islamnya.


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org


                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke