(Dikutip dari milis tetangga) HABIBIE : SEBUAH MIMPI BURUK BAGI INDONESIA Hari ini Comet menanggapi pembelaan Nusa Jaya untuk Habibie di Media Dakwah.Keduanya saya sudah baca.Comet sangat gemas dengan pembelaan Nusa Jaya yang agak membabi buta,yang lebih berdasarkan emosi dan subyektivitas golongan daripada fakta. Dalam polemik mengenai Habibie ini kita selalu memakai istilah :dia pintar sekali,genius,hebat,dan sebagainya.Ini berarti ada suatu ukuran.Jika seorang menyanyi sendiri dihutan dan tidak ada pembandingnya,paling-paling kita katakan bahwa suaranya bagus.Tapi kita tidak bisa mengatakan :wah kamu ini punya bakat menyanyi yang hebat sekali,mungkin paling hebat di Indonesia.Mana ukurannya ? Karena saya sendiri bukan sarjana teknik,saya percayakan penilaian orang bahwa Habibie memang hebat dibidangnya (teknologi pesawat).Namun,segera setelah dikatakan bahwa Habibie itu hebat disegala bidang,saya harus mempertanyakan kebenaran ucapan itu.Lalu bagaimana.Sebagai akademisi,kita selalu mencari tolak ukur.Mencari fakta ! Apa fakta yang kita dapatkan tentang Habibie selama ini ? 1. IPTN Sudah banyak netter yang menyampaikan pendapat maupun laporan mengenai ketidak beresan proyek ini.Pada permulaan dikatakan bahwa dengan proyek ini diharapkan agar kita dapat menciptakan lowongan kerja serta menguasai teknologi tinggi.Bagaimana kenyataannya setelah bertahun tahun dan biaya yang tidak sedikit ? Pesawat yang dihasilkan harus ditukar dengan mobil,ketan dan singkong.Berapa banyak petani singkong di Sulawesi Utara yang kecewa dan menderita akibat hasil pertanian mereka (setelah cengkeh) berupa gaplek tidak bisa dijual karena masukknya gaplek Thailand ? High tech macam apa yang mau ditukar dengan singkong ? Jadi,kualitas pesawat hasil assembling (sengaja saya pakai istilah ini karena memang bagian- bagian paling penting semua masih impor) IPTN hanya setara dengan singkong.Apa yang dapat kita banggakan ? Didepan DPR yang ditayangkan Tv, Habibie membuat claim bahwa telah banyak order yang masuk untuk pesawatnya.Dimana bukti ordernya ? Jika mau membuat toy (mainan),mengapa tidak benar-benar bikin pabrik mainan dari semula yang sekarang mungkin sudah banyak mendatangkan devisi seperti yang dilakukan olh Korea,Taiwan,Thailand ! Kalau sudah berhasil memproduksi dan memasarkan mainan dengan baik dalam ukuran eknomi yang lazim dipakai,baru boleh coba masuk kebidang yang lebih rumit. 2.Batam Salah satu tujuan utama dibukanya proyek pengembangan Pulau Batam adalah ingin menyaingi Singapura.Lagi-lagi Habibie yang ditunjuk sebagai pimpinan Proyek.Setelah menghabiskan demikian banyak duit pemerintah maupun swasta,sudahkan bisa menyaingi Singapura ? Justru sebaliknya yang terjadi.Ada kenalan saya yang membeli dua ruko untuk membuka kantor disana saat ramai Batam dipromosikan dengan iming-iming bisa mendapat keuntungan banyak.Karena bisnis tidak berkembang di Batam,sekarang mau menjual kedua ruko saja sulit karena peminatnya tidak ada (ini terjadi dua tahun lalu,jadi sebelum krisis moneter). Dalam expose mengenai Proyek Natuna (yang sekali lagi diserahkan kepada Habibie) setahun yang lalu di BPPT,selama sejam BJH menggambarkan apa dan bagaimana dia ingin mengembangkan Pulau Natuna.Dia singgung bahwa Natuna akan dikembangkan seperti Batam.Kontan dua orang peserta berkulit putih mengatakan: What a bad example to convince people ! Mengapa demikian ? Karena Pulau Batam telah gagal dan tidak mencapai sasaran pengembangannya.Memang ada peternakan babi yang besar disana untuk suplai ke Singapura.Lho tujuan semula kan mau menyaingi Singapura !? Mengapa sekarang malah menjadi supplier babi untuk Singapura.Dimana ukuran kesuksesannya ? Sejarah IPTN berulang di Batam ! 3.Industri strategis lain Bahwasanya seorang yang bernama BJ Habibie diserahkan menjadi pimpinan dari sekian banyak industri strategis menurut saya adalah salah satu kekeliruan paling besar Orde Baru.Yang satu saja belum menunjukkan hasil,bagaimana bisa diserahkan yang lain ? Tidak bisa saya menyelami dasar pemikiran pemerintah,dalam hal ini Presiden Suharto.Bukankah kita mempertaruhkan terlalu banyak kepentingan nasional ditangan sseorang yang belum menunjukkan prestasi hebat ? Setelah menjadi Wapres,bukannya dia menunjukkan kedewasaan berpikir yang lebih besar sebagai seorang pemimpin,malah terus menantang dan seolah- olah mengatakan :saya ini paling pintar di Indonesia.Misi yang tidak berhasil ke Jepang tetap digemborkan sebagai berhasil.Puluhan tahun rakyat Indonesia yang sabar dan cinta damai ini dikelabui dengan semboyan-semboyan dan janji muluk. Baru-baru ini saya membeli sebuah buku berisikan kata-kata bijak.Salah satu kata bijak yang saya kutip disini adalah:Kalau anda berbuat kesalahan,mengakulah.Kalau tidak,anda akan memperburuk kesalahan itu. Saya pernah membaca bahwa Albert Einstein yang diakui dunia (!!!) sebagai jenius fisika ,pernah tidak lulus dalam tes bahasa di Federal Institut of Technology di Swiss.Ketika ditanya mengapa dia gagal disitu,dengan tersenyum dia menjawab:apakah anda mengharapkan saya juga menjadi sangat pintar dalam semua bidang kehidupan ? STARDARD Untuk dapat menilai apakah seseorang berhasil dengan tugasnya,dari semula sudah dibuatkan target.Kalau targetnya tercapai,baru boleh dikatakan berhasil,dan inipun harus diukur dengan ongkos yang harus dikeluarkan untuk mencapai target itu. Tiap orang bisa berlari dari Jakarta ke Bandung.Namun yang dapat dikatakan juara hanyalah yang berhasil mencapai Bandung dalam waktu singkat (dan ini pun sudha ada patokannya,umpamanya 24 jam).Mengapa kita demikian terbiasa untuk tidak memakai ukuran yang jelas untuk menilai suatu keberhasilan.Jika yang menilai diri sendiri atau orang bawahan,sudah jelas :bagus ! Bagi mereka yang masih terus terheran-heran dengan kepintaran Habibie,cobalah duduk tenang dirumah dan reungkan kembali: 1. Apa hasil nyata Habibie yang benar-benar dapat dibanggakan ? 2. Bagaimana saya mengukur keberhasilan itu ? 3. Berapa banyak uang negara dan non-budjeter (Dana Reboisasi dsb) yang sudah terbang begitu saja tanpa pertanggungan jawab yang jelas oleh BJH ? 4. Mengapa BJH tidak bersedia berdialog dengan Pak Emil Salim sebelum SU MPR ? Kita tidak bisa menilai keberhasilan kita sendiri.Harus dilakukan oleh orang lain berdasarkan patokan yang dibuat dan disetujui dari semula.Menepuk dada sendiri terus menerus hanya akan mengundang sindiran orang lain yang lebih mengerti arti suatu kesuksesan. Mahasiswa sekarang bukanlah asal menuntut saja.Mereka sudah mengenyam pendidikan untuk berpikir secara lebih logis dan kritis.Majunya suatu bangsa tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran yang kritis dan konstruktif.Mereka malah sekarang ditekan ? Mau kemana bangsa ini kalau generasi muda disuruh membebek saja ? Marilah kita hentikan mimpi buruk ini ! SUARA NURANI
------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Ever feel sad or cry for no reason at all? Depression. Narrated by Kate Hudson. http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/