http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/02/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY Pemantau Uni Eropa Akan Timbulkan Masalah JAKARTA - Hasil perundingan lanjutan delegasi Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia, berimplikasi luas, Kehadiran pemantau dari Uni Eropa dinilai akan menimbulkan masalah. Guru besar hukum internasional dari Universitas Indonesia Sumaryo Suryokusumo mengatakan hal itu, Kamis (2/6), di Jakarta, mencermati perundingan lanjutan antara Indonesia dengan GAM yang berakhir Selasa lalu di Helsinki, Finlandia. Kekhawatiran serupa itu juga dilontarkan oleh anggota Komisi I DPR Djoko Susilo dari Fraksi Partai Amanat Nasional. DPR kecewa dengan perundingan tersebut, tutur Djoko, karena hasil yang disepakati tidak sesuai dengan keputusan bersama antara pemerintah dan DPR dalam rapat kerja beberapa waktu lalu. Keabsahan perundingan RI-GAM juga dipertanyakan, terutama menyangkut kredibilitas orang-orang yang terlibat dalam perundingan tersebut. Sumaryo mengingatkan, kesepahaman menghadirkan tim pemantau asing dalam hal ini dari Uni Eropa dan ASEAN untuk memantau pelaksanaan keputusan perundingan RI-GAM, akan menimbulkan implikasi yang sangat luas. "Status GAM bisa berubah dan itu sudah terbaca sejak perundingan berlangsung," ujarnya. Internasionalisasi Dalam perundingan, tuturnya, delegasi GAM datang dengan membawa atribut berupa bendera dan lagu kebangsaan sendiri, namun pihak Indonesia tidak memprotes sama sekali. "Ini sudah mengindikasikan bahwa masalah Aceh telah diinternasionalisasikan," tukasnya. Kalau masalah ini tidak diantisipasi dengan saksama, menurut dia, bukan tidak mungkin Aceh akan mengikuti Timor Timur, lepas dari pangkuan negara kesatuan Republik Indonesia. Kehadiran Uni Eropa sebagai tim monitor, sambungnya, juga sangat bermasalah karena UE - setelah melakukan pemantauan di lapangan - akan melaporkan hasil kerjanya ke Dewan Menteri Eropa. Dewan inilah yang kemudian menganalisa dan mengambil langkah-langkah selanjutnya. Mengenai tim pemantau dari ASEAN, Sumaryo mengaku tidak terlalu cemas karena bisa dikendali. Walau demikian, internvensi negara-negara ASEAN dalam masalah internal salah satu negara anggotanya juga tidak tepat dan bertentangan dengan komunike politik yang telah disepakati. Dia menambahkan, keabsahan perundingan RI-GAM juga layak dipertanyakan. "Pertanyaan itu adalah apakah tindakan Swedia sah menurut hukum internasional yang membiarkan warga negaranya melakukan konspirasi dan perjanjian dengan satu kelompok atau gerakan untuk melakukan perlawanan senjata terhadap pemerintahan RI yang sah dengan tujuan memisahkan diri?" ucap Sumaryo. Begitu pula Djojo mengatakan, hasil kesepahaman RI-GAM layak dipertanyakan dari sisi Indonesia, karena delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin tidak dalam posisi mengambil keputusan. "Keputusan itu diambil oleh otoritas yang tertinggi. Sehingga kami dari DPR mempertanyakan kapasi- tas Hamid Awaluddin," ujarnya. Sumaryo mengingatkan, masalah Aceh adalah persoalan dalam negeri dan tidak harus diangkat ke dunia internasional. Lagi pula, GAM itu bukan entitas negara. Mediasi yang diminta beberapa pihak hanya bisa dilakukan dalam konteks perjuangan rakyat pembebasan nasional, seperti yang terjadi di Palestina, dan bukan untuk separatisme. "Separatisme adalah masalah dalam negeri yang harus diselesaikan oleh pemerintah sendiri tanpa campur tangan pihak asing manapun. Berbagai tawaran dialog yang diminta pihak asing harus ditolak karena hanya memperkeruh suasana dalam negeri," tegasnya. Djoko menambahkan, keterlibatan pihak asing, dalam hal ini Uni Eropa sudah menjadi fakta yang tidak terbantahkan lagi, bahwa kasus Aceh sudah diinternasionalisasikan. Fakta lain, biaya perundingan yang dimediasi oleh Crisis Management Inisiative (CMI) pimpinan mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari dikeluarkan oleh Uni Eropa melalui dana Rapid Mechanism Respons. Dana itu, lanjutnya, hanya mungkin dan bisa dicairkan dalam dua kondisi, yakni akibat krisis politik atau bencana alam. "Masalah Aceh adalah bagian dari krisis politik sehingga UE berkewajiban mengeluarkan anggaran untuk menyelesaikan masalah politik tersebut," katanya. (L-8) Last modified: 2/6/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Does he tell you he loves you when he's hitting you? Abuse. Narrated by Halle Berry. http://us.click.yahoo.com/aFQ_rC/isnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/