http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/02/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Kasus Bom Poso

Jangan Tutupi Akar Konflik di Tentena
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR, Akil Mochtar dan anggota Dewan Perwakilan 
Daerah (DPD) Pdt Ishak Pamumbu Lambe meminta pemerintah, khususnya aparat 
kepolisian, agar tidak ragu-ragu mengungkapkan fakta yang menjadi akar masalah 
konflik di Tentena dan Poso secara umum. Apabila secara fakta ada konflik 
agama, tidak perlu ditutupi, karena hal itu justru menyulitkan penyelesaian 
persoalan. 

Pernyataan itu dikemukakan Akil Mochtar dan Pdt IP Lambe kepada Pembaruan 
ketika dihubungi terpisah di Jakarta, Rabu (1/6) sore dan Kamis (2/6) pagi. 
Keduanya berpendapat, pemerintah dan aparat kepolisian seharusnya berani 
mengungkapkan fakta dan kebenaran, apabila memang ada indikasi konflik 
bermuatan agama. 

Menurut Akil Mochtar dari Fraksi Partai Golkar, selama ini ada kesan aparat 
kepolisian dan pemerintah pada umumnya berupaya menutup-nutupi akar persoalan 
konflik-konflik yang terjadi di beberapa tempat termasuk dalam kasus Tentena 
ini. ''Faktanya ada, tetapi kita tidak mau membukanya lalu berusaha mengalihkan 
ke isu lain, kan aneh. Ibarat penyakit, kalau diagnosisnya sakit mata, tetapi 
yang diobati mulut, pasti penyakitnya tidak sembuh,'' tegas Akil. 

Dikatakan, kekhawatiran pemerintah atau aparat kepolisian mengungkapkan fakta 
jika ada konflik bernuansa agama dengan asumsi akan berdampak luas bagi 
masyarakat, justru berlebihan dan keliru. Sebab, kalau saja memang ada konflik 
agama, sudah pasti para tokoh agama akan menyelesaikannya secara bijak. 

''Patokan yang perlu digaris bawahi adalah bahwa semua agama di Indonesia, 
tidak ada yang mentolerir penggunaan kekerasan dengan simbol-simbol agama. Kita 
perlu berani mendidik masyarakat belajar saling menghormati, menghargai dan 
penuh kedewasaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,'' Akil 
berharap. 

Senada dengan itu, IP Lambe anggota DPD dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan 
(Sulsel) mengatakan, kalau memang ada kaitannya agama dalam kasus Tentena, 
apalagi diungkapkan Kapolri pelakunya terkait dengan kasus Poso, Mamasa, dan 
Ambon, pemerintah dan kepolisian harus berani mengungkapkan fakta dan 
kebenaran. 

''Kalau direkayasa lalu dialih-alihkan dengan dalih dalam rangka mencegah 
konflik lebih besar antargolongan di Indonesia, saya kira tidak benar. 
Masyarakat sudah dewasa dan hanya ada segelintir kelompok tertentu yang mungkin 
memang bertujuan mengacau kemanana bangsa ini yang tidak mau menghormati 
kelompok lain,'' ujarnya. 

Pdt Lambe yakin, masyarakat Poso atau pun Mamasa dan Ambon sendiri, apakah dari 
Islam atau Kristen sudah dewasa menilai dan tidak mau terlibat dalam konflik 
yang direkayasa kelompok tertentu untuk mengacau bangsa ini. Buktinya, para 
pelaku yang ditangkap berasal dari luar yang mungkin memang berasal dari 
kelompok yang ingin mengacau bangsa Indonesia. 


DPD ke Tentena 

Pdt Lambe sendiri termasuk salah seorang anggota tim yang dikirim Panitia Ad 
Hoc (PAH) III DPD ke Tentena, Poso, Sulteng. Lambe bersama Ketua PAH III DPD 
Ali Warsito berikut Faisal Mahmud anggota DPD dari Sulteng berangkat ke 
Tentena, Kamis (2/6) ini. 

Tim DPD tersebut akan berada di Tentena selama dua hari dan dijadwalkan mereka 
mengunjungi para korban yang masih hidup dan dirawat di rumah sakit. Mereka 
juga dijadwalkan akan bertemu dengan pelaksana tugas Bupati Poso, Kapolda 
Sulteng dan pejabat terkait lainnya di daerah itu. 

Selain DPD, Komisi III DPR juga dijadwalkan akan mengunjungi Tentena, Poso. Tim 
dari DPR yang akan dipimpin Wakil Ketua Komisi III, Akil Mochtar ini, akan 
berangkat bersama rombongan Kapolri Jumat (3/6). (M-15) 


Last modified: 2/6/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Dying to be thin?
Anorexia. Narrated by Julianne Moore .
http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke