----- Original Message ----- From: "A Nizami" <[EMAIL PROTECTED]> To: <ekonomi-nasional@yahoogroups.com>; "lisi" <[EMAIL PROTECTED]>; <ppiindia@yahoogroups.com>; "sabili" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, June 09, 2005 12:27 PM Subject: [ppiindia] Indikasi Meluasnya Kemiskinan - 119.600 Balita di Sumsel Terancam Busung Lapar
> 119.600 Balita di Sumsel Terancam Busung Lapar > http://jkt1.detiknews.com/indexfr.php?url=http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/06/tgl/09/time/163516/idnews/378301/idkanal/10 > > Dengan munculnya berita ratusan ribu Balita di Sumsel > terancam busung lapar, sementara di NTB sudah puluhan > Balita yang meninggal dunia karena busung > lapar/kelaparan, ini menandakan kemiskinan semakin > meluas di Indonesia. > > Ini juga menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang ada, > ternyata gagal mensejahterakan mayoritas rakyat > Indonesia. > > Subsidi sebesar Rp 60 trilyun per tahun kepada para > pemilik uang lewat pemberian bunga SBI/Obligasi negara > oleh pemerintah, tidak berdampak positif pada > kesejahteraan rakyat miskin. Begitu pula trilyunan > rupiah yang digunakan untuk "mengintervensi" para > spekulan valas untuk menjaga "kestabilan" rupiah pada > sistem mata uang kurs mengambang. > > Berbagai program privatisasi, cenderung menambah > pengangguran baru, karena swasta cenderung melakukan > "rasionalisasi" pegawai. Penjualan beberapa rumah > sakit pemda, serta orientasi bisnis rumah sakit > pemerintah yang tersisa, membuat rakyat miskin yang > tak punya uang tidak dapat mendapatkan pelayanan > kesehatan. Privatisasi juga mengakibatkan, keuntungan > BUMN yang memegang monopoli untuk sektor publik, mau > pun eksploitasi sumber daya alam, hanya mengalir ke > kocek segelintir pengusaha kakap/asing. Bukan ke kas > negara seperti dulu. > > Kebijakan impor pangan seperti impor kedelai sekitar > Rp 3 trilyun per tahun, hanya menghabiskan devisa. > Belum lagi impor beras, gula, daging ayam dan sapi, > dsb. Padahal jika pemerintah berinisiatif membuka > lahan pertanian, perkebunan, peternakan seperti pada > zaman Soeharto dengan proyek transmigrasinya, bisa > jadi puluhan juta rakyat bisa bertani/berkebun dan > memberi makan keluarga mereka. > > Kita perlu menteri2 ekonomi yang benar2 memikirkan > bagaimana cara mensejahterakan rakyatnya. Bukan > menteri2 yang hanya memikirkan kocek pribadinya > masing2. > > > Bacalah artikel tentang Islam di: > http://www.nizami.org > > > > __________________________________ > Yahoo! Mail > Stay connected, organized, and protected. Take the tour: > http://tour.mail.yahoo.com/mailtour.html > > > > *************************************************************************** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org > *************************************************************************** > __________________________________________________________________________ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links > > > > > > *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/