Bangsa Indonesia harus membuka matanya dan berani menerima realita, 
betapapun, kita nggak akan mungkin bisa set back dan mencoba 
membenahi segala sesuatunya dari situ.

Soeharto telah 'menulis' sejarahnya bersama sejarah Indonesia itu 
sekaligus, bukan saja dgn tinta darah, tapi juga dgn tinta emas.

Buku Robert Erward Elson itu saya kira sangat patut untuk kita 
jadikan acuan guna rekonsiliasi nasional. Para oportunis yg dulu 
menjilat Soeharto dan sekarang mau mengadili Soeharto itulah justru 
pengkhianat2 bangsa dan pengkhianat nurani.

Moga buku itu segera dipasarkan di Indonesia dan bisa di 'konsumsi' 
oleh semua lapisan masyarakat, biar dendam dan kebencian yg selama 
ini masih di genggam bangsa ini (sebagian) dan ingin melampiaskan 
kesumatnya itu bisa merenungkan kembali komitmennya. Tanpa adanya 
iktikad baik dari SELURUH bangsa Indonesia untuk melupakan segala 
kejahatan2 kemanusiaan Soeharto, maka kondisi bangsa ini nggak akan 
pernah berhenti dari terror dan civil war yg terus menjadi trend.

Betapapun, masih ada jutaan rakyat Indonesia yg masih mencintai 
Soeharto dan menganggap Beliau adalah Pahlawan bangsa, realita itu 
tidak bisa di abaikan begitu saja, karena sangat mungkin kekuatan 
inilah yg mendominasi kekuatan rakyat.

Chico 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/10/opini/1803054.htm
> 
>  
> Pengamat Asing tentang Soeharto 
> 
> Oleh Asvi Warman Adam
> 
> 
> 
> TANGGAL 8 Juni 2005 Soeharto merayakan ulang tahun ke-84. Meski 
dikatakan sakit, ia masih tampak sehat. Ia juga sempat melayat ketika 
salah seorang menterinya pada masa Orde Baru, Radius Prawiro, 
meninggal beberapa waktu lalu.
> 
> Di tengah tuntutan untuk mengadili dan memaafkan Soeharto, mungkin 
timbul pertanyaan, bagaimana perannya dalam sejarah Indonesia.
> 
> Setelah Soeharto berhenti menjadi presiden tahun 1998, arus sejarah 
cenderung menanggalkan atribut kebesaran yang telah dilekatkan dan 
disandangnya selama puluhan tahun. Kehebatannya yang telah difilmkan 
dan ditulis dalam buku pelajaran sejarah di sekolah kini 
dipertanyakan. Bahkan, ia pun dikaitkan dengan G30S, sebagai orang 
yang paling diuntungkan dalam proses kudeta merangkak terhadap 
Presiden Soekarno.
> 
> Sebab itu, ada baiknya menyimak pandangan pengamat asing tentang 
Soeharto. Tahun 2001 terbit buku tentang biografi Soeharto yang 
ditulis oleh seorang akademisi Australia. Bagaimana tanggapan 
pengamat lain di berbagai negara tentang buku itu? Dari perdebatan 
ini barangkali kita dapat menyimpulkan sesuatu.
> 
> Tokoh penting Asia?
> 
> Buku Robert Edward Elson, Soeharto, Political Biography, 
diterbitkan oleh Cambridge UP, Oktober 2001. Elson yang kini menjadi 
profesor di Griffith University, Brisbane, sebelumnya menulis 
disertasi Javanese peasant and the colonial sugar history: impact and 
change in an east Java residency, 1830-1940 (Oxford UP, 1984). Tahun 
1997 ia menerbitkan buku The end of the peasantry in Southeast Asia: 
a social and economic history of peasant livehood, 1800-1900 
(Maxmillan). Entah mengapa ia tertarik kepada Presiden Soeharto, 
barangkali karena Soeharto anak petani dan bergaya petani ketika 
berkuasa.
> 
> Menurut Elson, Indonesia agaknya ingin melupakan Soeharto, karya-
karyanya, dan menganggap Orde Baru sebagai penyimpangan dalam 
perkembangan sejarah negeri ini. Sikap ini dapat dipahami, tetapi 
dianggap Elson "dangkal".
> 
> Padahal, "Soeharto merupakan tokoh amat penting selama abad ke-20 
di Asia", tulis Elson. "Secara bertahap, serba hati-hati dan 
terencana, ia telah membangun Indonesia yang sama sekali baru". Pada 
bab terakhir dikatakan, Indonesia baru yang diciptakan melalui tahap-
tahap pembangunan berencana telah melahirkan kekuatan baru yang 
menginginkan "reformasi total".
> 
> Bab pertama sampai bab lima buku ini berupa kronologi pengalaman 
Soeharto dari masa kecil, menjadi tentara semasa revolusi, komandan 
militer di Jawa Tengah, tugas penting tahun 1960-1965, percobaan 
kudeta. Bab 6 sampai dengan bab 11 membahas usaha meraih kekuasaan 
(1965-1968), legitimasi dan konsolidasi (1968-1973), berbagai masalah 
Orde Baru (1973-1980), ekonomi, politik, dan pembangunan (1980-1988), 
puncak kejayaan (1988-1993), kemerosotan (1993-1998).
> 
> Mengenai peristiwa 3 Juli 1946 (Soeharto membocorkan ke Istana 
rencana "kudeta" Mayor Jenderal Sudarsono dan kawan-kawan) 
disimpulkan, itu merupakan kualitas Soeharto yang menjadi karakternya 
di kemudian hari, yaitu caution, coolness, calculated decisiveness 
when the time was right.
> 
> Namun, dari sisi lain bukankah kejadian itu dapat dianggap 
pengkhianatan terhadap atasannya sendiri (Mayor Jenderal Sudarsono) 
atau tujuan menghalalkan segala cara.
> 
> 
> Penilaian yang berlawanan
> 
> Puji-pujian datang dari Australia dan Selandia Baru. John Monfries 
(Australian Book Review, Maret 2002) mengatakan karya Elson 
berkualitas tinggi. Menurut Monfries, Soeharto menjalankan dua jenis 
ekonomi secara simultan, yaitu ekonomi pasar modern dan ekonomi non-
budgeter (lewat jalan belakang, pencari rente, dan seterusnya). 
Anehnya sistem ini berjalan cukup lama dengan hasil spektakuler. 
Kelemahan Soeharto adalah tidak bisa membedakan antara keuntungan 
pribadi dan kepentingan umum.
> 
> David Reeve dari University of New South Wales beranggapan biografi 
Soeharto ini "mendalam, jelas, dan cerdas". Terlepas dari asal-usul 
Soeharto yang gelap, keberuntungan adalah salah satu kunci suksesnya. 
Tetapi Soeharto juga memiliki kemampuan pribadi yang hebat serta 
penguasaan politik yang menghasilkan "pertumbuhan ekonomi luar 
biasa". Terlepas dari itu, Reeve berkesimpulan, Soeharto adalah 
pribadi yang sulit dipahami.
> 
> Robert Elson dalam wawancara dengan Radio Australia ABC, 6 Maret 
2002, mengatakan, dari segi horizon intelektual, Soeharto termasuk 
manusia "satu dimensi". Ia tidak berusaha menemukan arah dan jalan 
baru dalam pengetahuannya, tetapi menengok ke dalam dirinya atau 
berdasarkan pengalaman sendiri. Soeharto tidak kreatif, namun lihai 
memanfaatkan kesempatan dan mengarahkan menjadi keuntungan. Namun, 
Soeharto seorang yang tak kenal ampun, musuhnya dibuat tidak berkutik.
> 
> Di Selandia Baru, ada tinjauan buku amat panjang yang ditulis 
Nicholas Tarling, memuji karya Elson ini "lebih manusiawi" dan "jelas 
obyektif".
> 
> Anthony L Smith dari Asia-Pacific Center for Security Studies, 
Honolulu, berpendapat biografi ini dikerjakan serius bukan puja-puji 
seperti yang ditulis OG Roeder. Smith menyayangkan mengapa fokus 
pembicaraan hanya politik yang terjadi di Jakarta, kurang membahas 
konflik di Aceh dan Papua misalnya.
> 
> Kritik paling tajam dilontarkan dari Inggris oleh Peter Carey 
(Asian Affairs, vol l, Oktober 2002), yang sulit menerima kesimpulan 
Elson "tidak usah diragukan lagi bahwa warisan Soeharto adalah 
pertumbuhan ekonomi yang luar biasa yang dihasilkan pemerintahannya".
> 
> Demikian pula dengan pernyataan "begitu besar yang telah dicapainya 
sehingga kerusakan karena krisis keuangan 1997-1998 hanya sedikit 
berpengaruh kepada keseluruhan rekornya". Peter Carey berpandangan, 
jika diadakan survei ekonomi Indonesia terhadap lautan utang negara 
dan swasta, bangkrutnya sistem perbankan nasional dan korupsi yang 
sudah melembaga, maka penilaian di atas adalah sebaliknya.
> 
> Meski demikian, menurut Peter Carey, ada kesimpulan Elson yang 
akurat seperti "ketika ia meninggalkan gelanggang, chaos membuat 
negeri ini terlihat sulit untuk diurus, semangat Orde Baru tetap 
langgeng. .Untuk mencapai tujuannya, negara melakukan kekerasan 
terhadap warga secara periodik dan sistematis". Itulah warisan 
Soeharto yang sesungguhnya.
> 
> Dari uraian itu tergambar betapa sulitnya menentukan peran 
kesejarahan Soeharto sekarang. Ada penilaian yang bertolak belakang 
di kalangan pengamat asing. Barangkali titik temu baru akan tercapai 
satu dekade mendatang.
> 
> Asvi Warman Adam Ahli Peneliti Utama LIPI
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke