http://www.kompas.com/kompas-cetak/0506/13/utama/1810089.htm
Ratusan Anak di Lebak Terancam Busung Lapar 3.815 Anak Menderita Gizi Buruk Rangkasbitung, Kompas - Sebanyak 3.815 anak di wilayah Kabupaten Lebak dan Serang, Provinsi Banten, menderita gizi buruk. Empat di antara mereka meninggal karena dalam waktu yang sama juga menderita penyakit penyerta. Jika kondisi itu tidak segera ditangani, sebanyak 248 anak penderita gizi buruk di Lebak terancam busung lapar. Hal itu terungkap dalam kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab di Puskesmas Cileles, Kabupaten Lebak, dan Puskesmas Kramat Watu, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (12/6). Penderita gizi buruk di Lebak berjumlah 1.937 anak dan di Serang 1.878 anak. Dalam sambutannya di Pendopo Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, Alwi mengatakan, para bupati harus berani mengambil terobosan-terobosan dan melaporkannya kepada gubernur untuk mengatasi merebaknya wabah penyakit. Ia mengimbau agar tanah-tanah yang tidak produktif bisa ditanami warga untuk meningkatkan kemampuan ekonomi. Menurut dia, maraknya gizi buruk di kalangan anak balita sangat terkait dengan kondisi ekonomi keluarga mereka. Ketika ditanya soal dana bantuan untuk penderita gizi buruk dan penyakit lainnya, ia menjawab, hingga kini belum ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR. Menurut dia, dalam waktu dekat ini dana bantuan pemerintah itu sudah bisa disalurkan. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak yang disampaikan Kepala Subdinas Pemberantasan Penyakit dr Martin Setiawan, terdapat 1.937 anak penderita gizi buruk di Kabupaten Lebak. Di antara mereka, sebanyak 248 anak balita terancam busung lapar jika tidak segera ditangani. Anak-anak itu kini sudah dalam kondisi kurus sekali. Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Lebak dr Nurul Isnaeni menambahkan, empat anak penderita gizi buruk itu meninggal dunia karena juga mengidap penyakit penyerta. "Penderita gizi buruk di Lebak merata di hampir semua kecamatan. Orangtua penderita enggak mau ke rumah sakit," katanya. Di Kabupaten Serang, sebanyak 1.878 anak menderita gizi buruk, 11 anak di antaranya kekurangan kalori atau marasmus. Saat mengunjungi Puskesmas Kramat Watu, Alwi mendapati anak balita, Firmansyah, berusia satu tahun tiga bulan hanya memiliki berat badan 5,9 kilogram. Ibu anak itu mengungkapkan, kondisi ekonomi keluarganya terus memburuk setelah ditinggal pergi oleh suaminya. Karena itu, ia mengaku tidak mampu membeli telur atau susu. Alwi pun memberikan bantuan Rp 5 juta untuk Puskesmas Kramat Watu. 16 orang positif polio Saat mendampingi Alwi di Puskesmas Cileles, Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya memaparkan, selain gizi buruk, warga di wilayahnya juga menderita penyakit lumpuh layuh. Dari 76 kasus lumpuh layuh di Lebak, sebanyak 16 orang di antaranya dinyatakan positif polio. Penyakit campak juga menyerang Lebak dengan penderita mencapai 45 warga. Penyakit tersebut berjangkit di lima kecamatan, yaitu Cileles, Cimarga, Rangkasbitung, Baros, dan Warunggunung. Tiga warga meninggal dunia akibat penyakit campak dan komplikasi. Beberapa saat sebelum kunjungan Menko Kesra, sebanyak 12 warga Kampung Cibelet, Desa Pegadingan, Kecamatan Kramat Watu, terpaksa dilarikan ke puskesmas karena diare. Menurut Kepala Puskesmas Kramat Watu dr Riris Budiarni, seorang warga meninggal akibat serangan diare. Pekan lalu wabah diare juga menyerang 116 warga Kampung Citeureup, Desa Kiara, Kecamatan Walantaka, Serang. Seorang warga meninggal dunia akibat menderita diare. Di Medan satu meninggal Dari Medan, Sumatera Utara, dilaporkan, seorang penderita gizi buruk, Agus Eka (9), meninggal di Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi, Sabtu lalu, setelah dirawat intensif selama tiga hari. "Korban meninggal karena kondisinya saat dibawa ke rumah sakit sudah sangat parah. Apalagi, di samping menderita gizi buruk, korban juga mengalami komplikasi berbagai penyakit," kata Kepala Humas RSU Pirngadi Indah Kemala. Sedangkan di Boyolali, Jawa Tengah, Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Boyolali Syamsudin menyatakan jumlah kasus gizi buruk yang dapat ditangani ternyata jauh lebih kecil daripada jumlah kasus baru. Jika kasus gizi buruk ini tidak segera ditanggulangi, dalam tiga bulan mendatang terancam berkembang menjadi kasus busung lapar. Lamban Di Sragen, Jawa Tengah, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menilai pemerintah sangat lamban menangani kasus anak balita yang menderita busung lapar dan gizi buruk di sejumlah daerah. Karena itu, masyarakat perlu terlibat dalam pelaksanaan program penanggulangan busung lapar dan gizi buruk, termasuk mengontrol program pengentasan rakyat dari kemiskinan yang dilaksanakan. Penilaian itu disampaikan Muhaimin, kemarin, seusai menjenguk Nova Maulana (2,7), pasien gizi buruk yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen yang dirawat sejak seminggu lalu. "Adalah sebuah tragedi bahwa di republik yang kaya raya ini masih ada rakyatnya yang tidak bisa membeli susu dan makan. Fenomena busung lapar dan kekurangan gizi menjadi peristiwa yang masif dan merata sehingga pemerintah harus melakukan program darurat (untuk mengatasinya)," katanya. Menurut dia, pemerintah bisa menggunakan dana-dana tanggap darurat di APBN untuk menangani kemiskinan dan kelaparan. Selain itu, penggunaan dana kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak bagi rakyat miskin harus dilakukan secara transparan, dan masyarakat harus mengontrol penyalurannya. (AIK/why/sam) [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/