Dear friends;

Berita di bawah ini saya kutip dari TEMPO. Aneh, kan? Cobalah Anda kritisi. 
Tidak masuk akal, kan?

Kenapa hasil penyelidikan fihak keamanan ini diberikan kepada pers untuk boleh 
disiarkan? Agar si buron tidak jadi masuk ke Pulau Jawa? Kalau buron itu 
membaca berita ini, maka mereka sudah tahu tahu bahwa rencana mereka sudah 
ketahuan, maka yang dilakukan si buron itu pastilah segera merobah rencananya 
sedemikian rupa, tetapi tetap bertujuan masuk ke Pulau Jawa dong!

Tapi ada yang menarik dalam berita ini, yaitu adanya dua oknum mantan militer 
yang dikatakan mengawal si konvoi si buron. Apakah maksudnya dua oknum mantan 
itu terlibat dengan si buron? Artinya, fihak keamanan kita sudah tahu siapa dua 
orang oknum itu, kan? Nah, bagian ini juga disiarkan kepada pers dan pers 
memberitakannya.

Jadi, apa maksudnya fihak keamanan membukakan rahasia sepenting itu untuk pers 
kita? Kan jelas ulah ini bisa membuat operasi penangkapan atas si buron gagal 
dong!

Mestinya kan kalau dapat rahasia si buron ya disimpan dan diam-diam dulu, lalau 
diadakan penyergapan, dan kalau sudah berhasil barulah ngomong kepada pers 
untuk disiarkan keberhasilan menyergap si buron. Iya, kan?

Tapi kok ini lain? Tidak habis fikir saya!

Bagaimana pendapat Anda?

Ikra.-

===================================


dari TEMPO:

Mantan Anggota TNI Diduga Kawal Kelompok M. Top
Minggu, 12 Juni 2005 | 17:48 WIB 

TEMPO Interaktif, Indramayu: Aparat TNI mencurigai lima mobil yang diduga 
membawa bom di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Mereka disebutkan dari kelompok 
Noor Din Moh. Top, buron utama tersangka teroris berkewarganegaraan Malaysia, 
dan dikawal dua mantan anggota TNI.

Data-data itu dicantumkan dalam telegram dari Komandan Resor Militer Indramayu 
bernomor ST/389/2005. Telegram ini diberikan kepada jajaran di bawahnya pada 7 
Juni lalu. 

"Semua anggota TNI diminta memperketat dan mewaspadai orang asing yang singgah 
di jalur pantura (pantai utara)," kata Komandan Distrik Militer Indramayu, 
Letkol Inf. Bambang Heriyadi, Minggu (12/6).

Lima kendaraan yang dicurigai, menurut Bambang, masing-masing jenis Kijang, 
Panther, Hino pick up, Starwagon, dan Feroza. Ia meminta plat nomor mobil-mobil 
itu tidak dipublikasikan "demi kepentingan penyelidikan dan pengejaran". Ia 
hanya memberi penjelasan bahwa semua mobil itu berplat nomor B (Jakarta).

Kepala Kepolisan Resor Indramayu Ajun Komisaris Besar Johni Soeroto mengatakan, 
saat polisi pun memantau semua kendaraan yang dicurigai berpenumpang pelaku 
terorisme dan bahan-bahan peledak. Ini dilakukan sesuai imbauan Markas Besar 
Polri. 
Ivansyah 




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke