Masih ada problem dgn PC saya, sehingga belum bisa posting ke milis 
KC

Toko Kelontong Jiwa!
Banyak rekan2 maupun para pembaca yg menilai bahwa gagasan untuk 
membuka "Toko Klontong Jiwa" itu adalah gagasan dari orang gedheng 
yg tidak waras, sebab mana mungkin ada orang waras yg bersedia untuk 
memperjual belikan jiwanya. Believe it or not, s/d saat ini mang 
Ucup sdh mendapatkan banyak sekali tawaran dari mereka yg ingin 
menjual jiwanya, mogah2an saja Krisdayanti ato Inul juga bersedia 
untuk menjual jiwanya ama mang Ucup, sehingga dgn mana setiap malam 
mang Ucup bisa tidur bersama dgn jiwanya Krisdayanti dan mandi 
bareng dgn jiwanya Inul.

Di dunia ini banyak macam2 kolektor, ada kolektor lukisan, kolektor 
perangko, bahkan kolektor istri, nah mang Ucup ingin jadi kolektor 
jiwa2. Mulai dari jiwa sesat, jiwa cabul s/d jiwa kudus, mang Ucup 
bersedia untuk membelinya. Kirimkanlah tawaran Anda per japri kepada 
mang Ucup.

Mang, mana boleh jiwa diperjual belikan? Bukankah jiwa itu milik 
Sang Pencipta? Apabila agama menghalalkan penjualan manusia untuk 
dijadikan budak, kenapa pembelian jiwa tidak dihalalkan? Apakah 
salah apabila mang Ucup ingin memelihara budak2 rohani? Entah ini 
untuk dijadikan satpam rohani ataupun diajak perselingkuhan rohani, 
ini urusan pribadi saya sebagai owner!

Jean Paul Lyotard, seorang tokoh post modernisme, berpendapat bahwa 
tak satu pun segi kehidupan manusia yang tak dapat dijual atau pun 
diubah menjadi kesempatan yang kemudian menghasilkan uang. Inilah 
hukum yang mungkin paling relevan berlaku pada zaman ini. Kita bisa 
menjual tenaga, suara, keahlian, rambut maupun darah kita dsb-nya. 
Begitu juga dgn jual beli jiwa ataupun bagian dari tubuh kita yg 
lainnya itu semuanya halal untuk diperjual belikan. Bahkan iman 
kepercayaan pun pada jaman sekarang ini sudah diperjual belikan atau 
dijadikan komoditi untuk barteran entah ini ditukar dgn satu dus 
Supermie ataupun bahan sembako lainnya.

Bila seseorang hendak menjual sebagian tubuhnya, memotongnya, atau 
merubahnya secara drastis melalui pembedahan ato operasi pelastik, 
tak seorangpun berhak melarangnya. Di dalam pengertian moderat 
mengenai kepemilikan, bagaimanapun, memiliki tubuh identik dengan 
memiliki sebuah karya seni. Maksudnya bahwa dengan memiliki, secara 
implisit, memiliki hak pula merusak atau mengubahnya. Lihat saja 
Michael Jackson ia telah mengubah wajah maupun tubuhnya se-enak 
udel2 dia.

Tetapi yg menjadi pertanyaan "Aku" ini apa? Apakah aku adalah tubuh 
dan jiwa? Ataukah aku adalah jiwa yang mempunyai suatu tubuh? 
Ataukah aku adalah "roh" yang memiliki jiwa dan tubuh?

Plato (427 - 347 SM - murid Sokrates) mereka berdua telah menyebar 
luaskan teori, bahwa tubuh dan jiwa sebagai dua hal yg berbeda di 
dlm diri manusia, bahkan ia menilai bahwa tubuh manusia itulah yg 
memenjarakan jiwa (sôma sêma)  sehingga ketika tiba kematian tubuh 
akan hancur dan musnah, sedangkan jiwa adalah abadi.

Gagasan dualisme Plato ternyata dipandang secara berbeda oleh 
Aristoteles (384 - 322/321 SM), dimana ia memandang tubuh dan jiwa 
manusia justru merupakan satu kesatuan. Keduanya menyatu sedemikan 
sehingga jiwa mau tidak mau pasti akan mengalami kerusakan dan 
kematian sesaat badan mengalami kematian.

Thomas Aquinas mendamaikan ajaran dualisme Plato ataupun teori 
kebersatuan dari Aristoteles sehingga dianggap sebagai filsuf yang 
makan dari "2 piring sekaligus". Apakah itu? Pertama, manusia 
terdiri atas jiwa dan badan dalam satu kesatuan. Kedua, jiwa ialah 
abadi yang memiliki 'ada'nya sendiri. Maka, ketiga, bila tubuh (yang 
hanya ambil bagian dari jiwa) binasa maka kebinasaan itu pasti tak 
akan dapat menyentuh jiwa.

Maka tidaklah salah setelah jiwa tsb dijual kepada mang Ucup, pada 
saat pemakamannya diwajibkan mengucapkan mantera sebagai 
berikut: "Dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan jiwa 
kembali kepada Mang Ucup sebagai sang pemilik", karena ini sdh 
merupakan salah satu dari syarat jual beli jiwa tsb.

Bagaimana mang Ucup dapat membuktikan bahwa jiwa itu ada? Dr Duncan 
Mc Dougal dari Massachusets pernah menulis satu artikel di American 
Medicine (April 1907)  bahwa ia pernah melakukan test terhadap 
orang2 yg mau meninggal, ternyata pada saat mereka meninggal, berat 
badan mereka menjadi berkurang, tetapi anehnya ketika test yg sama 
dilakukan terhadap 15 ekor anjing, hewan2 tsb sama sekali tidak 
kehilangan berat badannya. Disinilah mungkin terbuktikan bahwa hanya 
manusia saja yg sebenarnya memiliki jiwa itu dan jiwa tsb benar2 
terbuktikan ada dan bisa diukur secara konkrit beratnya.

Apakah Anda masih ragu akan peluang bisnis "Toko kelontong Jiwa" ini?

Maranatha
Mang Ucup – The Drunken Priest
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke