Ini dari milis tetangga. Silakan dibaca, direnungkan, dan dikomentari.

> ---------- Forwarded message ----------
> From: Eriell Salim <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Jun 15, 2005 1:00 PM
>
> FYI,
> Percik permenungan bagi kita dan generasi mendatang.

 Salam,
> Eriell Salim
>
 ---------
>
> INDONESIA DIJERAT UTANG UNTUK DIJAJAH
> Penuturuan John Perkins
> Oleh Kwik Kian Gie
>
>
> Beberapa hari terakhir beredar dokumen 5 halaman
> yang berjudul "Transkrip wawancara dengan John Perkins
> mantan anggota "perusak ekonomi" (Econominc Hit
> Men)" yang diterjemahkan oleh Setyo Budiantoro dari
> wawancara John Perkins dengan kantor berita
> Democracy Now (Amerika).

> Dua hari yang lalu saya membeli buku yang ditulis
> John Perkins dengan judul "Confessions of an Economic Hit
> Man". Buku ini diterbitkan di tahun 2004 oleh
> Berret-Koehler Publishers, Inc. San Francisco. Saya
> baru membaca sampai halaman 70 dari buku setebal 225
> halaman. Tanpa komentar apapun, dalam tulisan ini
> saya kemukakan paragraf-paragraf yang sangat relevan buat
> Indonesia, yang tentunya saya terjemahkan ke dalam
> bahasa Indonesia secara bebas.

> Di halaman ix dikatakan: "buku ini saya dedikasikan
> kepada dua orang presiden dari dua negara yang
> pernah menjadi client saya dan yang sangat saya hormati dan
> yang selalu saya kenang dalam semangat persaudaraan,
> yaitu Jaime Roldós, presiden Ecuador, dan Omar
> Torrijos, presiden Panama. Kedua-duanya baru
> meninggal dunia dalam tabrakan (crash) yang sangat mengerikan.
> Kematian mereka bukan kecelakaan. Mereka dibunuh
> karena mereka menentang 'persaudaraan' (fraternity)
> dengan para pimpinan dari dunia korporasi,
> pemerintah dan perbankan yang tujuannya membentuk kerajaan
> (empire) dunia. Kami (EHMs - singkatan dari Economic
> Hit Man)gagal membawa Roldós dan Torrijos mengikuti
> perintah-perintah (to get them around) sang
> penguasa,dan hit men jenis lain, yaitu para penjagal CIA yang
> selalu di belakang kami mengambil alih (stepped in).

> "Saya selalu berhasil diyakinkan tidak menulis buku
> ini. Selama dua puluh tahun terakhir saya mulai
> menulis buku ini empat kali. Setiap kali saya
> didorong untuk menulis oleh kejadian-kejadian yang penting,
> yaitu invasi oleh Amerika Serikat ke Panama di tahun
> 1989, Perang Teluk yang pertama, Somalia, dan
> bangkitnya Osama bin Laden."

> "Di tahun 2003, presiden dari sebuah perusahaan
> penerbit besar menolak menerbitkan buku saya ini,
> karena dia tidak dapat menanggung (afford) amarah
> dan penentangan oleh markas-markas besar
> organisasi-organisasi dunia. Dia menganjurkan saya
> untuk membuatnya seolah-olah fiktif, seperti gayanya
> John le Carr?Eatau Graham Greene."

> Di halaman x: "Apa yang akhirnya membuat saya
> menyingkirkan ancaman dan sogokan supaya tidak
> menulis?", yang dijawabnya sendiri: "jawab yang
> singkat adalah anak tunggal saya, Jessica, yang
> sudah lulus universitas dan mempunyai kehidupannya
> sendiri. Setelah membicarakan rencana saya menerbitkan buku
> ini beserta ancaman-ancamannya, Jessica mengatakan :
> "Jangan khawatir ayah, kalau mereka membunuhmu (get
> you), saya akan melanjutkannya dari yang engkau
> tinggalkan. Kami perlu melakukannya untuk cucu-cucumu
> yang saya harap suatu hari akan saya berikan
> kepadamu."

> Di halaman 12: "Saya hanya mengetahui bahwa
> penugasan sebenarnya yang pertama buat saya adalah Indonesia,
> dan saya akan menjadi bagian dari dua belas orang
> yang dikirimkan untuk membuat sebuah rencana strategi
> energi (to create a master energy plan) untuk pulau
> Jawa."

> "Saya tahu bahwa dari saya diharapkan menghasilkan
> sebuah model ekonometrik untuk Indonesia dan Jawa,
> dan saya memutuskan bahwa saya juga bisa mulai
> membuatnya untuk Kuwait."

> "Saya menemukan bahwa statistik dapat dimanipulasi
> untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang
> dikehendaki oleh sang analis untuk memperkuat
> kesimpulan-kesimpulan yang direkayasanya."
>
> Di halaman 14 Perkins menceriterakan bahwa dia
> dipersiapkan oleh Claudine Martin untuk menjadi EHM.
> Claudine antara lain mengatakan: "Engkau tidak
> sendirian, kita adalah sekelompok kecil manusia
> dalam bisnis yang kotor (a rare breed in a dirty
> business."
>
> Di halaman 13: "Claudine mengatakan bahwa saya
> mempunyai dua tujuan penting. Pertama, saya harus
> membenarkan (justify) kredit dari dunia internasional
> yang sangat besar jumlahnya, yang akan disalurkan
> melalui MAIN dan perusahaan-perusahaan Amerika lainnya
> (seperti Bechtel, Halliburton, Stone & Webster)
> melalui proyek-proyek enjenering dan konstruksi
> raksasa. Kedua, saya harus bekerja untuk
> membangkrutkan negara-negara yang menerima pinjaman
> raksasa tersebut (tentunya setelah mereka membayar
> MAIN dan kontraktor Amerika lainnya), sehingga
> mereka untuk selamanya akan dicengkeram (beholden) oleh
> para kreditornya, dan dengan demikian negara-negara
> penerima utang itu akan menjadi target yang mudah
> ketika kita memerlukan yang kita kehendaki (favors)
> seperti pangakalan-pangkalan militer, suaranya di
> PBB, atau akses pada minyak dan sumber daya alam
> lainnya)."

> "Faktor yang kritis dalam semua kasus adalah Produk
> Domestik Bruto. Proyek-poyek yang berdampak pada PDB
> yang tertinggi harus dimenangkan. Kalaupun hanya
> satu proyek yang menjadi pertimbangan, saya harus mampu
> menunjukkan (demonstrate) bahwa pembangunannya akan
> menghasilkan GNP yang superior."

> Halaman 15 akhir dilanjutkan dihalaman 16 :"...tujuan
> membangun proyek-proyek tersebut yalah menciptakan
> laba sangat besar untuk para kontraktornya, dan
> membuat bahagia sekelompok kecil elit dari bangsa
> penerima utang luar negeri, sambil memastikan
> ketergantungan keuangan yang langgeng (long term),
> dan karena itu menciptakan kesetiaan politik dari
> negara-negara target di dunia."

> "Semakin besar jumlah utang luar negerinya semakin
> baik. Kenyataan bahwa beban utang yang akan dikenakan
> pada negara-negara penerima utang akan
> menyengsarakan (deprive) rakyatnya yang termiskin dalam bidang
> kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial lainnya
> untuk berpuluh-pulih tahun lamanya tidak perlu
> menjadi pertimbangan."
>
> "Claudine dan saya mendiskusikan secara terbuka
> karakteristik dari GNP. GNP akan meningkat walaupun
> hanya membuat kaya satu orang saja, misalnya satu
> orang yang memenangkan pembangunan perusahaan
> uitility, walaupun mayoritas dari rakyatnya
> disengsarakan oleh utang pemerintahnya. Dari segi
> statistik, ini akan tercatat sebagai kemajuan
> ekonomi."
>
> "Engkau harus menghasilkan prakiraan yang optimistis
> tentang ekonominya, bagaimana akan berkembang
> seperti jamur setelah selesainya pembangunan
> pembangkit-pembangkit listrik beserta
> jaringan-jaringan transmisinya."
>
> Di halaman 17: "Saya mengingatkan Claudine bahwa Tim
> MAIN yang akan dikirimkan ke Jawa termasuk sepuluh
> orang lainnya. Saya menanyakan apakah mereka
> menerima training yang sama seperti yang saya peroleh
> darinya. Claudine meyakinkan saya mereka tidak tahu apa-apa,
> sambil mengatakan "mereka adalah para insinyur yang
> membuat design pembangkit listrik, transmisi dan
> jaringan distribusinya beserta pelabuhan laut dan
> jalan-jalan raya yang memawa bahan bakar minyaknya.
> Prakiraanmu yang menentukan besarnya (magnitude)
> dari sistem yang mereka rancang - dan besarnya utang.
> Jadi engkau adalah kuncinya."
>
> Claudine mengatakan kepada saya: "Kami kelompok
> sangat kecil yang dibayar sangat mahal untuk menipu (cheat)
> negara-negara di seluruh dunia dengan jumlah uang
> milyardan dollar."
>
> Di halaman 18: "Claudine menceriterakan bahwa
> sepanjang sejarah, empires dibangun atas kekuatan
> militer atau ancaman oleh kekuatan militer. Tetapi
> pada akhir perang dunia kedua, dengan bangkitnya Uni
> Sovyet, dan dengan ancaman kehancuran oleh nuklir
> (nuclear holocaust), pendekatan militer terlampau
> beresiko."
>
> Di halaman 18 juga ditulis bahwa ketika Inggris
> minta bantuan Amerika Serikat untuk menjatuhkan Mossadegh
> karena dia berani melawan BP (British Petroleum), AS
> memutuskan mengirimkan cucunya Presiden Theodore
> Roosevelt yang bernama Kermit Roosevelt untuk
> menjatuhkan Mossadegh tanpa pertumpahan darah dan
> tanpa senjata. Dia melakukannya dengan biaya
> beberapa juta dollar yang dipakainya untuk membiayai keonaran
> dan demonstrasi besar-besaran oleh rakyat Iran
> melawan Mossadegh. Sebelumnya Mossadegh dipuja-puji sebagai
> pembawa demokrasi untuk negaranya, dan majalah Time
> menobatkannya sebagai man of the year.
>
> Semakin lama semakin seru, terutama kedatangan John
> Perkins di Indonesia yang berkantor di kantor PLN
> Bandung dan seterusnya. Tetapi kolom saya habis.
> Bacalah sendiri bukunya.





***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke