21.06.2005 Iran dalam pilihan sulit
Oleh: Christoph Heinzel dari Munich (Rafsanjani kini harus berjuang keras meraih suara pemilih) Iran kini berada dalam fase menentukan, didalam memilih sebuah haluan. Pemilu penentuan hari Jumat (24/6), harus memutuskan siapa yang akan dipilih menjadi presiden. Apakah tokoh konservativ tulen yang dikendalikan kaum garis keras, Mahmoud Ahmadinejad yang saat ini menjabat sebagai walikota Teheran. Atau ulama moderat, mantan presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani. Dalam pemilu presiden hari Jumat (17/6) pekan lalu, mantan ketua parlemen Iran, Mehdi Karoubi adalah pecundang yang sial. Mula-mula ia mampu meraih posisi kedua, tetapi secara mengejutkan perolehan suaranya dapat disusul oleh walikota Teheran, Mahmoud Ahmadinejad yang juga tokoh konservatif. Mencium adanya permainan curang, Karoubi menuding para Mullah dari dewan pengawas yang berkuasa, mempengaruhi jalannya pemilu demi kepentingannya. Hal ini amat menarik, karena Karoubi sendiri adalah seorang Mullah, dan Ahmadinejad hanya seorang tokoh konservatif tulen dan bukan Mullah. Mereka yang bersikap kritis terhadap para Mullah di Iran, sekarang boleh merasa senang berkaitan dengan sengketa di kubu ulama konservatif. Namun rasa senang melihat sengketa tsb, juga tidak pada tempatnya, sebab ongkosnya tetap harus dibayar oleh rakyat Iran sendiri. Dan ongkosnya akan sangat mahal, jika Ahmadinejad berhasil mengalahkan calon favorit Rafsanjani, dalam pemilu penentuan tanggal 24 Juni mendatang. Rafsanjani adalah juga seorang Mullah, akan tetapi dalam waktu bersamaan, ia memiliki pengalaman yang tidak ada tandingannya dalam percaturan politik. Di hari tuanya, Rafsanjani yang sekarang berusia 71 tahun, kelihatanya memutuskan untuk tampil menjadi penyelamat bangsa. Dalam kampanye ia menunjukan sikap lebih terbuka dan memiliki tekad lebih bulat, dibanding calon dari kelompok pro-reformasi. Bahkan tema sengketa atom juga tidak tabu baginya. Untuk kedua kelompok di Iran ia merupakan tokoh yang tepat. Karena itu, tidaklah mengherankan, jika kelompok liberal Iran yang 10 tahun lalu mengritik Rafsanjani sebagai terlalu konservatif, kini menyatakan, bahwa Rafsanjani merupakan satu-satunya harapan, bagi reformasi dan langkah maju di Iran. Sebuah penegasan, yang seharusnya sudah dikemukakan sebelum digelarnya pemilu putaran pertama. Ketimbang abstain atau memilih kandidat pro-reformasi Mustafa Moin, yang tidak memiliki haluan politik yang jelas, sebaiknya langsung memilih Rafsanjani. Namun fakta menunjukkan, Rafsanjani hanya unggul sekitar setengah juta suara dari saingannya Ahmadinejad. Dan di hari-hari mendatang, akan berlangsung pertempuran hebat, untuk menjaring suara pemilih. Secara statistik, kubu konservatif dapat meraih keuntungan. Sebab tiga dari tujuh kandidat presiden pada pemilu putaran pertama, merupakan calon konservatif garis keras. Jika sekarang mereka mendukung Ahmadinejad, maka Rafsanjani akan berada dalam posisi sulit. Sebab, paling tidak ia memerlukan dukungan dari kelompok reformasi yang kurang sukses. Dengan dukungan semacam itu, ia tidak dapat terlalu diharapkan. Di hari-hari mendatang, rakyat Iran harus memahami dengan jelas satu hal. Negaranya, kini berada di persimpangan jalan, antara reformasi atau mundur ke belakang. Reformasi bukan oleh kelompok pro-reformasi, melainkan oleh seseorang, yang secara pelan-pelan harus mengambil keputusannya terlebih dahulu. Namun, seseorang yang sebaliknya dari presiden Iran saat ini, Mohammad Khatami, juga memiliki kekuatan untuk itu. Atau memilih kemunduran, yang diciptakan oleh seseorang, yang memang telah berbuat sesuatu, untuk ibukota Teheran, namun selebihnya terpaku dalam ideologi Islamistik, dan memandang setiap keterbukaan dalam masyarakat sebagai musuh bebuyutan. Para pemilih, dalam beberapa hari mendatang, dan terutama dalam pemilu penentuan hari Jumat depan, harus menunjukan sikap pragmatis. Memang, banyak pihak mendambakan pimpinan yang berorientasi barat, tetapi calon semacam itu tidak ada, atau memang belum ada. Yang ada, hanya seorang calon ulama yang modern, serta seorang calon dari kelompok konservatif tulen. Secara teoritis, seharusnya pilihan memang tidak begitu sulit. __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Mail - Helps protect you from nasty viruses. http://promotions.yahoo.com/new_mail *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/