Maaf sebelumnya,mungkin kalo boleh ralat sedikit,walau
tdka ada hubungan dgn materi,tolong baca surah An-Nisa
ayat 11,ttg pembagian waris seharusnya anak perempuan
mndapat setengah warisan dr ortunya,apabila wanitanya
dlm keluarga itu cuman sendiri,tp kalo wanitanya
dua/lebih dr dua maka bg anak perempuan2 itu dua
pertiga,terimakasih.
--- Carla Annamarie <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> 
> Pak Togi, UU perkawinan no 1 th 1974 tidak ada
> pemihakan dalam pembagian
> hak waris menggunakan hukum waris barat, beda dengan
> pembagian hak waris
> dalam hukum waris Islam. dimana pembagian waris
> untuk anak khususnya anak
> laki2 lebih besar dari anak perempuan.
> dan UU kewarganegaraan, dimana apabila ada anak
> hasil perkawinan dari 2
> warga negara yang berbeda, dan anak tersebut bukan
> merupakan WNI sampai
> usia tertentu (klo gak salah akil balik) baru bisa
> mengganti
> kewarganegaraannya. beda dengan yang ada di US, klo
> anak yang lahir di US
> otomatis menjadi warga neg US, even orang tuanya
> bukan WN US. klo di Indo
> setiap anak yang lahir di indo otomatis mengikuti
> kewarganegaraan Bapaknya.
> (klo hal ini saya setuju dengan pak Togi ada
> ketidakadilan bagi kaum
> perempuan)
> 
> 
>                                                     
>                       
>              partogi samosir                        
>                       
>              <[EMAIL PROTECTED]                      
>                       
>              ahoo.com>                              
>                    To 
>              Sent by:                 
> ppiindia@yahoogroups.com            
>              [EMAIL PROTECTED]                      
>                    cc 
>              ups.com                                
>                       
>                                                     
>               Subject 
>                                        Re:
> [ppiindia] Derita Perempuan     
>              06/24/2005 01:37          Bersuami Bule
> - Tahu Begini,        
>              PM                        Mending Tak
> Menikah                 
>                                                     
>                       
>                                                     
>                       
>              Please respond to                      
>                       
>              [EMAIL PROTECTED]                      
>                       
>                   ups.com                           
>                       
>                                                     
>                       
>                                                     
>                       
> 
> 
> 
> 
> dear Mbak Ani,
> 1. Konteks diskusi kita adalah status
> kewarganegaraan dan hak waris. Dalam
> konteks itu, penderitaan hanya dialami oleh
> perempuan WNI. Pria WNI tidak
> mengalaminya, karena UU Kewarganegaraan dan UU
> Perkawinan kita berpihak
> pada pria.
> 2. Kasus Marcelina hanya menambah daftar kepedihan
> wanita Indonesia. Jika
> Mbak Ani ikut milis ini sejak bulan Mei 2005, Mbak
> akan baca betapa
> sedihnya jadi wanita Indonesia:. silahkan baca
> diskusi tentang poligami
> sebagai hak sah suami (istri harus terima lho Mbak -
> kalau menolak artinya
> melanggar ajaran agama), tentang peraturan
> berpakaian yang hanya berlaku
> bagi perempuan (pria sih bebas sesukanya), dll.
> 3. Silahkan juga baca file milis kita ini mengenai
> apa sikap saya terhadap
> itu semua. Nanti Mbak Ani akan memahami "satire"
> saya ketika saya menulis
> "kecian deh lu perempuan. Hihihihi..."
> 4. nice to know you too
> togi
> 
> AniDj <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Saya lebih sedih waktu membaca  komentar bang Togi
> "kecian deh lu
> perempuan.Hihihihihi...." dari pada waktu membaca
> kepedihan seorang
> perempuan yg menderita dalam perkawinannya.
> Janganlah tertawa diatas
> kepedihan orang lain. Kepedihan itu milik semua
> orang juga milik bang Togi.
> 
> Salam kenal untuk bang Togi dan Marcellina
> 
> AniDj
> 
> partogi samosir <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> derita ini hanya berlaku bagi wanita indonesia yang
> menikah dengan pria WNA
> (tidak hanya bule). Derita ini tidak berlaku bagi
> pria Indonesia yang
> menikah dengan wanita WNA.
> Enaknya jadi pria Indonesia. Kecian deh kalian
> perempuan2. hihihi
> togi
> 
> Ambon <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
>
http://www.indomedia.com/bpost/062005/22/depan/utama10.htm
> >
> > Derita Perempuan Bersuami Bule
> > Tahu Begini, Mending Tak Menikah
> >
> > MENIKAH dengan pria/wanita bule yang selama ini
> menjadi trend di kota
> > Metropolitan, khususunya di kalangan artis,
> ternyata tak seindah yang
> > dibayangkan. Banyak kendala hukum yang akan
> menghadang dalam perjalanan
> > berumah tangga beda negara ini.
> >
> > Sedemikian ruwetnya, seorang Marcellina
> Tanuhandaru (32), pelaku kawin
> > campur antar bangsa ini, akhirnya menyimpulkan
> lebih baik tak menikah
> dari
> > pada menikah dengan bule. "Kalau tahu ruwet
> begini, mending dulu tak
> > menikah," cetusnya jengkel.
> >
> > Perempuan berkulit putih kelahiran Surabaya ini
> ditemui saat membagikan
> > selebaran pamflet advokasi untuk perubahan RUU
> Kewarganegaraan di teras
> > depan ruang Rapat Paripurna Gedung DPR/MPR,
> kemarin (21/6).
> >
> > Rambutnya dicat kuning, pakaiannya berupa rok
> terusan berwarna ungu,
> > dipadu selendang warna merah menyala tampak
> seperti perempuan bule.
> > Marcellina berkebangsaan Indonesia menikah dengan
> pria warga Amerika
> > Serikat, Tom Mustric, Juni 2001 silam di Colombus,
> Ohia, Amerika Serikat.
> >
> > "Kita bertemu di sana saat sedang ada konferensi
> pendidikan. Kebetulan
> > kita sama-sama pengajar," ujar perempuan yang jadi
> pemilik sekaligus
> > pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM)
> Labora, Jakarta ini.
> >
> > Meski berbeda bangsa dan berselisih usia hampir 30
> tahun, toh perkenalan
> > terus berlanjut pada jenjang pernikahan. Pasangan
> berbeda kewarganegaraan
> 
> > ini untuk sementara waktu menetap di negeri Paman
> Sam. Mereka pun
> > dikaruniai dua anak, masing-masing bernama Sonya
> dan Julian. Marcellina
> > mengaku happy saat kedua anaknya lahir. Tak pernah
> sedikit pun terlintas
> > dalam benaknya bakal ada segunung permasalahan
> menghadangnya kelak.
> >
> > Akhirnya, prahara terjadi di rumah tangganya. Pada
> 29 Maret 2003, dengan
> > memboyong kedua anaknya, ia kabur meninggalkan
> sang suami dari rumah
> > mereka di Colombus. Pangkalnya, adanya kekerasaan
> rumah tangga (domestik
> > violence).
> >
> > Selama dua bulan ia berlindung di shelter
> perlindungan di Colombus Ohio.
> > Niatnya untuk pulang ke tanah air semakin menguat
> dengan memboyong kedua
> > putri tercinta. Dengan akta lahir WNA, kedua
> anaknya sulit untuk bisa
> > dibawa serta ke Indonesia. Terlebih ia bisa
> terkait tuduhan penculikan
> > anak.
> >
> > Berkat bantuan KBRI Washington, ia mendapat Surat
> Perjalanan Laksana
> > Paspor (SPLP) yang membawa dirinya dan dua anaknya
> ke tanah air. Surat
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke