Depag selama sejarahnya tidak mempunyai pengaruh postif  terhadap 
perkembangan masyarakat  sehat dan bahagia. Sudah terlalu lama Depag menjadi 
semak-semak sarang penyamun. Untuk mengurangi demi pembasmian penyamun 
bandit lintah darah maka adalah wajar semak-semak Depag dicukur licin agar 
para penyamun lintah darah tidak bissa bersembunyi dibalik nama Alloh.

Jangan kuatir bahwa Depag dipertiadakan berarti mempertiadakan umamat 
beragama untuk tidak bisa berada dijalan benar. Ummat telah ada dan hidup 
dalam damai sebelum Depag dilahirkan.

Pemeliharan Depag adalah membuang-buang duit negara seperti membuang garam 
ke dalam laut. Duit negara [budget] untuk depag dapat dipakai untuk sesuatu 
yang lebih berguna dalam mencerdikan rakyat. Jemah haji dapat dikrim melalui 
travel biro, kedutaan mengurus jumlah kuota dan fasilitas formal.

Di negara-negara lain tak ada depag untuk mengurus pengrirman jemah haji dan 
umroh. Semuanya diurus travel biro, jalannya lancar dan tak ada orang 
korupsi atas nama institusi negara beretiket Alloh.

Pembubaran Depag adalah solusi rational dan sehat.

Wassalam,

----- Original Message ----- 
From: "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <ppiindia@yahoogroups.com>
Sent: Friday, June 24, 2005 10:27 AM
Subject: [ppiindia] Re: Said Agil Akhirnya Ditahan


> ...blesss bubar! jangan buat keputusan dadakan gitu ah.
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Lebih bagus lagi bila Depag dibubarkan!
>>
>> ----- Original Message ----- 
>> From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: <ppiindia@yahoogroups.com>
>> Sent: Friday, June 24, 2005 7:13 AM
>> Subject: [ppiindia] Re: Said Agil Akhirnya Ditahan
>>
>>
>> > Bagus. Tahan aja.
>> > Smoga bisa jadi pelajaran bahwa jadi menteri itu mesti mengerti
> dan
>> > menguasai management biar gak dikadalin bawahan. Berfikir positive
>> > yang tidak proporsional. Ini menteri yang tak punya visi dan misi
>> > yang baik dari awalnya...:-). Ini menunjukkan jadi menteri itu
>> > berat, kursi panas. Kayaknya sih sistemnya dah bener, tetapi dasar
>> > orangnya yang keblenger. Jadi orang2nya yang mesti dibenahi. Masa
>> > sih menteri gak ngerti prosedur di departemennya sendiri?. Ya
>> > ampuuuun..(gayaknya si 'swiper')
>> >
>> > wassalam,
>> >
>> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >> http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=112986
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>  Said Agil Akhirnya Ditahan
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >>
>> >> Jumat, 24 Juni 2005
>> >> JAKARTA (Suara Karya): Mantan Menag Said Agil Husein Al Munawar
>> > akhirnya ditahan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana
>> > penyelenggaraan haji yang dikelola Depag. Penahanan dilakukan
> Kamis
>> > malam di rutan Bareskrim Mabes Polri di Jakarta.
>> >>
>> >> Said terlihat turun dari ruang pemeriksaan di lantai 5 menuju ke
>> > tempat penahanan di lantai I Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul
>> > 20.05 WIB. Dia didampingi anggota keluarga, pengacara, dan
> penyidik.
>> >>
>> >> Wartawan yang sempat melihat kejadian itu segera memburu Said
>> > untuk meminta keterangan. Wawancara tak sempat bisa dilakukan,
> namun
>> > sejumlah fotografer dan kamerawan sempat mengambil gambar Said.
>> >>
>> >> Saat itu, Said yang kemarin sudah menjalani pemeriksaan ketiga
>> > selama 11 jam mulai pukul 09.00 WIB, sekilas terlihat lelah. Dia
>> > mengenakan baju putih dan celana gelap. Salah satu anggota
>> > keluarganya terlihat membawa tas berukuran agak besar.
>> >>
>> >> Salah seorang pengacara Said, Sugeng Teguh Santosa, ketika
>> > dikonfirmasi melalui telepon seluler membenarkan penahanan Said
> ini.
>> > Namun dia menolak memberi keterangan rinci.
>> >>
>> >> Sejauh ini, belum diperoleh konfirmasi yang jelas di ruang
> tahanan
>> > mana Said ini ditahan. Sebelumnya, sempat beredar informasi bahwa
>> > sel tahanan yang akan digunakan Said adalah sel yang sebelumnya
>> > pernah digunakan mantan Kabulog Beddu Amang. Terkabar, ruang
> tahanan
>> > itu sejak tiga atau empat hari lalu sudah dibersihkan. Menurut
>> > beberapa petugas jaga, waktu itu, ruangan tersebut akan digunakan
>> > oleh mantan pejabat negara.
>> >>
>> >> Sebelumnya, Said mengakui bahwa dua produk Keputusan Menteri
> Agama
>> > (KMA) tentang Dana Abadi Umat (DAU) menyalahi prosedur, yakni
> tidak
>> > melalui Sekjen Depag. Said tidak mengecek terlebih dahulu sebelum
>> > dua KMA itu dia tanda tangani. Dia berkilah, itu karena dia selalu
>> > berpikir positif.
>> >>
>> >> Dua KMA itu adalah KMA No 274/2002 tentang Hasil Pengelolaan Dana
>> > Abadi Umat dan KMA No 275/2002 tentang Besaran Biaya
> Penyelenggaraan
>> > Ibadah Haji. Kedua KMA ditandatangani Said pada 1 Agustus 2002.
>> >>
>> >> Menurut Said kepada wartawan di Mabes Polri, sesaat akan
> menjalani
>> > pemeriksaan, Kamis pagi, tuduhan kepada dirinya bermuara pada
>> > KMA. "Namun setelah saya klarifikasi ke Sekjen, semalam (Rabu),
>> > ternyata dua produk KMA itu menyalahi prosedur," katanya.
>> >>
>> >> Kuasa hukum Said, Ayuk Fadlun Shahab, menambahkan bahwa proses
>> > pembuatan KMA itu melalui biro teknis di masing-masing direktorat,
>> > kemudian diajukan ke biro hukum. Setelah biro hukum menyatakan
>> > persetujuan, katanya, KMA lalu dibawa ke Sekjen.
>> >>
>> >> Setelah itu, KMA diteruskan kepada Dirjen, lalu ditandatangani
>> > Menag. Namun kedua KMA itu ternyata hanya dibubuhi satu paraf,
> yakni
>> > paraf Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Taufik Kamil.
>> > Padahal seharusnya KMA diparaf Sekjen dan Dirjen.
>> >>
>> >> Kuasa hukum Said yang lain, Wijaya, menambahkan bahwa penyidik
>> > Mabes Polri belum menemukan bukti perbuatan melawan hukum yang
>> > dilakukan Said. Wijaya menyebutkan, dua KMA yang menyalahi
> prosedur
>> > itu secara hukum administrasi tidak salah dan tidak bertentangan
>> > dengan peraturan perundang-undangan di atasnya.
>> >>
>> >> "KMA itu juga bukan penyalahgunaan wewenang," katanya. Namun
>> > Wijaya mengakui, kedua KMA itu menyalahi prosedur. Karena itu,
>> > katanya, sistem di Depag harus dibenahi. (Joko Sriyono)
>> >>
>> >> [Non-text portions of this message have been removed]
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
> **********************************************************************
> *****
>> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju
> Indonesia
>> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
>> >
> **********************************************************************
> *****
>> >
> ______________________________________________________________________
> ____
>> > Mohon Perhatian:
>> >
>> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
>> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan
> dikomentari.
>> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
>> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
>> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
>> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> > Yahoo! Groups Links
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>
>
>
>
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke