Ih serreem.. Auu.. :-p *sorry lokal* Wassalam,
Irwan.K --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bukan saja itu malah di jalanan atau di supermaket, mall pun demikian. Anda > dipotret. > > Anda belanja dengan credit card, datanya dikumpulkan untuk mengetahui apa > yang Anda makan, minum apa, berapa besar pengeluaran etc. > > Katanya paspor baru yang akan dikeluarkan [mungkin di Indonesia belum] di > Europa dan USA akan mengandung chip yang mengisi berbagai macam informasi > tentang pribadi pemegang. > > Waktu zaman perang dingin dipropagandakan bahwa negara-negara komunis > mengkontrol warganegaranya, sekarang ternyata tak beda. > > Big brother watchs you! hehehehe > > > ----- Original Message ----- > From: "m_hikam" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <ppiindia@yahoogroups.com> > Sent: Friday, July 01, 2005 7:23 PM > Subject: [ppiindia] Re: Dimana-mana kita disadap > > > > Bisa jadi. > > Tapi ada yang indikasinya lebih kuat; penyadapan di kedutaan- > > kedutaan Indonesia di LN. Seperti keterangan kolega saya di Kantor > > Atase Pertahanan di sebuah kedutaan di luar negeri, rata-rata-kalau > > tak bisa dikatakan semua-sistem informasi kita berhadapan dengan > > penyadapan2 yang tak bisa dianggap remeh. > > Karena itu, barangkali tepat kita perlu bikin perangkat2 sistem > > informasi bikinan sendiri, jika tak mau menjatuhkan pilihan pada > > cara-cara konservatif seperti kirim surat via pos yang sekarang > > mulai kurang diminati. > > > > Salam, > > > > mhm > > > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, james Stewart <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > >> Dimana-mana kita disadap > >> > >> Pernah terdengar katanya sastrawan Pramoedya Ananta Toer enggan > > menuliskan karya-karyanya didalam komputer. Konon ketika menuliskan > > semua karyanya, Beliau hanya mau menggunakan dengan mesin tik > > manual, meski Beliau pasti mampu membeli barang-vbarang elektronik > > seperti komputer, laptop, dlsb. Awalnya sempat bingung, kenapa > > Beliau berbuat seperti itu. Ternyata benar juga, sebab belum lama > > ini, seorang teman yang kebetulan mengerti sedikit-sedikit tentang > > elektronika, berkata bahwa sebenarnya hampir semua barang-barang > > elekronika tidak bebas dari penyadapan. Dia berkata, terdapat > > kemungkinan, di setiap komputer yang kita beli, sebenarnya telah > > dipasangi penyadap, berupa pemancar radio kecil (meskipun dengan > > sinyal yang lemah), entah di motherboard, prosessor, atau di tempat > > lainnya, sedemikian sehingga segala isi yang ada di komputer tsb > > bisa diketahui dari suatu tempat tertentu. Begitu juga alat-alat > > seperti kalkulator, laptop, HP, radio, TV, dll. Ekstrimnya, dia > > mengatakan, lampu > >> bohlam pun ada kemungkinan dipasangi penyadap. Lalu bagaimana > > caranya supaya tidak dapat disadap? Sang teman ini menjawab ada tiga > > cara. Pertama, sebaiknya jika berbicara mengenai hal-hal penting, > > kita menggunakan cara-cara tradisional seperti dengan surat atau > > berbicara langsung dengan yang bersangkutan tanpa alat komunikasi > > apapun. Itu pun dengan syarat tambahan, surat yang dikirimkan harus > > ditulis tangan, atau memakai mesin tik manual. Tulisan tangan lebih > > aman. Sebab jika diketik melalui komputer, atau mesin tik > > elektronik, sama saja kita membisikkan apa yang kita ucapkan kepada > > sang penyadap. Kedua ia mengingatkan, jika kita berbicara mengenai > > hal yang penting, sebaiknya jauhkan diri kita dari Segala benda- > > benda elektronik, seperti HP, komputer, HP, radio, dan lain > > sebagainya, walaupun alat tersebut sudah di non-aktifkan. Jadi > > tempat kita berbicara harus benar-benar steril dari benda-benda tsb. > > Cara ketiga, yang ia anjurkan supaya kehidupan kita tidak disadap, > > adalah sebaiknya > >> kita membuat semua alat-alat elektronika sendiri, termasuk > > komponen-komponennya. Intinya, segala alat entah itu alat > > elektronika ataupun senjata, yang kita beli dari negara lain, ada > > kemungkinan sudah dipasangi alat penyadap. Tentunya, kalau tidak > > ingin disadap, ya kita buat saja alat sendiri. membuat komputer > > sendiri, chipnya sendiri, prosesornya sendiri, dijamin tidak akan > > disadap. Sebaliknya kitalah yang dapat menyadap menyadap orang lain. > >> Jadi jelas, bila Pak Pram enggan menggunakan komputer ketika > > menuliskan karya-karyanya, mungkin Beliau khawatir, jika ia > > menggunakan komputer, ide-idenya bisa dicuri orang lain dari suatu > > tempat tertentu. Sang teman mengatakan tempat tersebut > > sebagai, "Suatu tempat di seberang Samudera". Yang tidak mungkin > > disadap hanya yang masih ada di dalam kepala, katanya. *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/