Hiks..hiks...
saya jd teringat pernyataan petinggi MMI di Tajuk rencana Kompas
stlh tragedi bom (saya lupa bom Mariot apa kedubes Australia..)....
Dia bilang bom tsb rekayasa Amerika untuk mengacaukan Indonesia
dg 'goal' membuat "Negara Kristen Timur Raya"
yg terbentang dr Korea sampai Indonesia (katanya...) :o)

Tapi koq dari gerakan yg ada... koq statement tsb merupakan fitnah...
atau mungkin bisa disebut "maling teriak maling" ??


Salam,

AI


===============
Subject: 17 Tersangka Teroris Ditahan

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/7/5/n6.htm


Barang bukti yang disita di Solo dan Wonogiri di antaranya 500 butir
peluru, tiga sirkuit rangkaian bom siap ledak, dan potasium klorat.
Sementara barang bukti yang diperoleh di Jakarta, meliputi empat senjata
genggam (pistol) dan satu peredam senjata, 334 butir peluru berbagai
kaliber serta dokumen rencana aksi teror dan penculikan. Selain itu, polisi
juga menyita seperangkat komputer yang dilengkapi dengan printer, dua buah
tas masing-masing berwarna hitam dan hijau, tas pinggang berwarna hitam dan
dua buah handphone.


17 Tersangka Teroris Ditahan
* Akan Ada Penangkapan Susulan



Jakarta (Bali Post) -
Polisi akhirnya mengaku telah menangkap dan menahan 17 orang di berbagai
tempat di Indonesia. Mereka ditangkap secara beruntun sejak 29 Juni lalu,
dengan tuduhan terlibat dalam sejumlah aksi teroris, termasuk kasus
pengeboman Kedubes Australia di Jakarta, Agustus 2004 lalu. ''Dari 17
tersangka itu, enam di antaranya ditangkap di Jakarta dan yang lain
ditangkap di Wonogiri dan Solo, Jawa Tengah,'' kata Kepala Divisi Humas
Polri Irjen Pol. Aryanto Boedihardjo, Senin (4/7) kemarin.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap ke-17 orang itu, kata
Aryanto, polisi menduga mereka terlibat dalam menyediakan perangkat bom
seperti detonator dan TNT (trinitrotoluen) untuk aksi peledakan bom di
Kedubes Australia. Selain itu, sambung mantan Kapolres Tangerang ini,
mereka juga diduga merencanakan aksi pengeboman terhadap Polda Metro Jaya
dan Mabes Polri.

Tuduhan lainnya, sambung Aryanto, mereka juga diduga menyembunyikan serta
mengatur pelarian dua buronan paling dicari, Dr. Azahari bin Husin dan
Noordin Mohd Top. Bahkan, menurut pengganti Irjen Pol. Paiman ini, ke-17
orang ini juga diduga menyediakan senjata kepada kedua warga negara
Malaysia itu untuk mempermudah aksi pelariannya.

Tak hanya itu, polisi juga menduga mereka telah melakukan pengiriman
sejumlah orang untuk berlatih kemiliteran di Filipina Selatan. ''Mereka
juga diduga telah menyembunyikan DPO (daftar pencarian orang) Polda
Sulteng,'' tegasnya sambil menambahkan, seluruh tersangka kini ditahan di
Rutan Bareskrim Polri.

Ketika diminta menyebutkan nama-nama tersangka itu, Aryanto menolaknya.
Alasan Aryanto, polisi hingga kemarin masih terus melakukan upaya untuk
menangkap tersangka lain, sehingga jika nama-nama mereka disebutkan, justru
akan mengganggu upaya penangkapan terhadap rekan-rekan mereka.

Mengenai kabar bahwa para tersangka itu ditangkap oleh Tim Detasemen 88
Mabes Polri dengan cara menculik, Aryanto menyanggahnya. Dikatakannya, saat
menangkap mereka, polisi sudah membawa surat perintah penangkapan yang
ditunjukkan kepada mereka. ''Kita juga sudah memberi tahu keluarga
mereka,'' tegasnya.

Pada bagian lain, Aryanto menjelaskan, saat menangkap para tersangka itu,
polisi juga berhasil menyita berbagai barang bukti. Barang bukti yang
disita di Solo dan Wonogiri di antaranya 500 butir peluru, tiga sirkuit
rangkaian bom siap ledak, dan potasium klorat. Sementara barang bukti yang
diperoleh di Jakarta, meliputi empat senjata genggam (pistol) dan satu
peredam senjata, 334 butir peluru berbagai kaliber serta dokumen rencana
aksi teror dan penculikan. Selain itu, polisi juga menyita seperangkat
komputer yang dilengkapi dengan printer, dua buah tas masing-masing
berwarna hitam dan hijau, tas pinggang berwarna hitam dan dua buah
handphone. (kmb5)



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke