memang melihat agama dari sisi keyakinan dan ilmu pengetahuan sangatlah berbeda, orang menjalankan perintah agama karena yakin akan kebenaran ajaran agama itu, tetapi apabila seseorang melihat agama dari segi ilmu pengetahuan, maka sering dalam melaksanakan perintah agama selalu ragu-ragu, karena perlu data dan pembuktian sebelum melaksanakan perintah tersebut ....
padahal, biasanya agama membicarakan masalah masa depan yang orang sekarang dan pada saat agama itu diturunkan ragu-ragu mengakuinya, tapi dengan majunya ilmu pengetahuan semakin terbukti akan kebenaran suatu ajaran agama, contohnya pembicaraan mengenai the end of the world semakin dapat dibuktikan akan kejadiannya .. apalagi dengan teori lubang hitam dari Hawking .... tapi kalau semakin uzur hidup kita tanpa menemukan kebenaran agama, mungkin hidup kita tak akan bermakna ... apalagi dengan pengetahuan kita yang sedikit ini, tentu harus mempunyai pegangan dalam melangkah .... jadi katanya, secuil keyakinan lebih bermakna dari pada segudang ilmu pengetahuan yang tetap diragukan kebenarannnya ... salam, yustam [EMAIL PROTECTED] schrieb: maksud saya, agama tidak bisa di generalisir, ada perbedaan yang mencolok, terutama dalam bidang hukum dan sangsi dalam menjalankan agama untuk hidup bermasyarakat , setelah pengakuan adanya Keesaan dari sang Pencipta dan seharusnya di laksanakan secara konsisten aturan hidup yang telah ditetapkan untuk tidak mengambil hak orang lain kalau kita yakin bahwa Tuhan yang maha Esa telah memberikan setiap makhluknya rejeki masing-masing DH: perdebaan antar agama adalah natural,mas, karena faktor sosio, historis-geografis. Latarbelakang budaya Islam yang arabis, sangat berbeda dengan Protestantisme yang eropeis- germanis. Pelaksanaan ajaran secara konsisten PASTI membawa kemuliaan, tetapi, dari 200 juta penduduk negeri tercinta, berapa % yang konsisten, mas? 10% lebih? ----------------------------- inilah perbedaan islam. di negara-negara arab yang telah melaksanakan hukum sesuai dengan syariat pun, masih banyak manusia yang melanggar perintah Tuhan apalagi di indonesia yang pelaksanaan syariatnya belum di laksanakan ... DH: Di-mana mana sama,mas. Yang melanggar jauh lebih besar daripada yang menuruti. Coba, berapa % umat Katholik yang hidup ala Bunda Teresa? 0,5%? lebih? ------------------------------- umumnya pelecehan agama itu dilakukan oleh pemeluknya sendiri ketika dia melanggar aturan yang di inginkan oleh agama itu sendiri .... sehingga tolok ukur kebenaran agama itu seakan-akan tergantung dari perilaku umatnya .. padahal kesempurnaan agama tergantung adanya sangsi yang harus dilaksanakan oleh pemeluk agama agar kesuciannya terjaga ... DH: kebenaran agama jauh mas daripada derajad peng-amalan-nya. Sangsi hanyalah alat untuk memaksa manusia menjalankan aturan. Rambu lalulintas yang tak bersangsi lebih baik kita buang. Tetapi tumpukan sangsi itu sendiri TIDAk menentukan qualitas sang rambu rambu. --------------------------- dan umumnya setiap organisasi yang tidak memiliki sangsi dalam aturan menegakkan organisasi itu maka lambat laun organisasi itu kan runtuh juga,demikian juga dengan organisasi agama (ummah) .. seperti adanya pelanggaran kehidupan salibat tapi tetap ditutup-tutupi akhirnya akan membuat organisasi agama itu tidak berarti karena aturan yang tidak bersifat manusiawi .... DH: inilah anehnya,mas. banyak peraturan agama (apapun) yang tak dipenuhi, namun agama itu tentap saja berdiri tegak dan disenangi. Ribuan tahun lho. Seliabt tak dijalankan, tapi ibadah jalan terus. Sholat rajin, tetapi korupsi jalan terus. Vatican me-raung raung anti perceraian, dan angka perceraian di Eropa meningkat diatas 60% per annum. Tetapi tetap beragama.. Salam danardono Kita menjalani kehidupan dengan apa yang kita peroleh, tetapi kita menciptakan kehidupan dengan apa yang kita berikan. (Winston Churchill) --------------------------------- Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links ______________________________________________________________ Disclaimer : - This email and any file transmitted with it are confidential and are intended solely for the use of the individual or entity whom they are addressed, if you are not the original recipient, please delete it from your system. - Any views or opinions expressed in this email are those of the author only. ______________________________________________________________ *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/