--->  "...Karena itu, jika umat Islam tidak mau mempermalukan Islam di hadapan 
umat lain, ajakan dan ungkapan SBY tersebut harus dijadikan renungan. Umat 
Islam harus memulai dari dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekatnya 
untuk menghindari budaya korupsi. Pelajari, hayati, dan amalkan Islam secara 
kafah (utuh). Islam jangan hanya ditampilkan dalam bentuk-bentuk simbolis dan 
ritual, tapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, 
serta bernegara...."

DH: Benar benar kalimat yang layak direnungkan. Inipun berlaku bagi umat agama 
agama lain. Juga umat Kristiani dan Buddha yang benar, adalah kafah (utuh, 
comprehensive), dan harus menjauhkan diri dari kesalehan yang hampa, sekedar 
beribadat bersyariat, sekedar ke gereja atau ke vihara namun tak berperilaku 
mulia...

Salam

Danardono



Ambon <[EMAIL PROTECTED]> schrieb:
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=179153


Rabu, 06 Juli 2005,


Korupsi di Negara Mayoritas Islam


Ketika membuka Muktamar Muhammadiyah di Malang, untuk yang kesekian Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono mengajak umat Islam untuk melawan budaya korupsi di 
Indonesia. Menurut dia, sangat ironis serta memalukan, bangsa Indonesia yang 
mayoritas penduduknya beragama Islam dan merupakan negara muslim terbesar di 
dunia mempunyai angka korupsi yang tertinggi di dunia.

Ungkapan SBY itu tentu tidak dimaksudkan untuk merendahkan umat Islam 
Indonesia. Namun, hal tersebut lebih didorong rasa keprihatinan yang mendalam 
terhadap kondisi di Indonesia. Sebagai seorang muslim, sangat wajar SBY 
mengungkapkan hal itu. Sebab, hal tersebut jelas akan memperburuk citra Islam 
di hadapan bangsa-bangsa di dunia, khususnya yang memeluk agama selain Islam.

Padahal, seperti diketahui, korupsi sama sekali tidak berhubungan dengan Islam. 
Tidak ada sedikit pun ajaran Islam yang mengajarkan pengikutnya untuk 
berperilaku korup. Bahkan, Islam sangat mengajarkan agar umatnya benar-benar 
menjauhi praktik tersebut.

Dalam Islam, umat Islam tidak hanya diajari memakan makanan yang halal hanya 
dari sisi zatnya, namun juga dari sisi proses memperoleh barang tersebut. 
Yakni, barang tersebut harus diperoleh melalui proses yang halal pula. 

Barang atau harta yang diperoleh melalui proses korupsi, manipulasi, mencuri, 
menipu, dan sebagainya jelas termasuk dalam kategori barang yang tidak halal 
dari sisi proses perolehannya. Dengan demikian, umat Islam dilarang serta 
diharamkan memakannya.

Tidak hanya itu. Islam juga menganjurkan agar umatnya tidak hanya menghindari 
barang-barang, baik zatnya maupun prosesnya, yang nyata-nyata haram. Namun, 
umat Islam juga dianjurkan menghindari barang-barang yang mengandung unsur 
keraguan (subhat), apakah barang itu benar-benar halal atau tidak. Jadi, jelas 
di sini, Islam sangat menganjurkan unsur kehati-hatian.

Karena itu, memang sangat memprihatinkan dan memalukan, tingkat korupsi bangsa 
Indonesia yang mayoritas beragama Islam sangat tinggi. Yang lebih 
memprihatinkan dan memalukan, jika kita melihat kenyataan, mereka yang 
terindikasi, tersangka, dan terbukti berkorupsi ternyata juga yang dalam 
kesehariannya menampilkan simbol-simbol ke-Islam-an. Misalnya, menyandang gelar 
haji, rajin salat lima waktu, rajin ke masjid, serta istri dan anak 
perempuannya mengenakan jilbab.

Karena itu, jika umat Islam tidak mau mempermalukan Islam di hadapan umat lain, 
ajakan dan ungkapan SBY tersebut harus dijadikan renungan. Umat Islam harus 
memulai dari dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekatnya untuk 
menghindari budaya korupsi. Pelajari, hayati, dan amalkan Islam secara kafah 
(utuh). Islam jangan hanya ditampilkan dalam bentuk-bentuk simbolis dan ritual, 
tapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta 
bernegara.

Umat Islam juga harus memiliki kesadaran. Selain akan mencoreng nama Islam, 
korupsi juga akan membuat bangsa ini terpuruk. Padahal, seperti diketahui, 
salah satu misi kehadiran Islam di dunia adalah untuk mendatangkan rahmatan lil 
alamin (kebahagiaan dan kedamaian bagi semua penghuni dunia). (*)





[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "ppiindia" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------




Kita menjalani kehidupan dengan apa yang 
kita peroleh, tetapi kita menciptakan 
kehidupan dengan apa yang kita berikan. 

(Winston Churchill)

                
---------------------------------
Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke